Kaki yang diperban asal-asalan.
Kepala yang terluka juga diperban asal-asalan.
Luka perut yang dijahit sendiri oleh yang katanya ahli padahal pakai perban aja masih asal-asalan.
(Y/n) pusing, perut lapar, dan ponsel yang rusak dengan lubang besar menganga dilayar kaca. (Y/n) mengumpat dalam hati, kenapa bisa ada orang aneh yang keluar dari ponselnya.
"Etto..."
Sebuah suara kecil mengalihkan (y/n) dari sesi mengumpat diam-diam didalam kepala.
Manik hitam arang (y/n) menatap pakaian yang dipakai pria dihadapannya. Aneh tapi familiar.
"Tomioka Giyu," ucap (y/n) sarkas. "Kenapa kau bisa sampai kesini?"
Tomioka hanya mengedikkan bahunya. "Yang aku ingat, aku sedang melawan seorang iblis kuat dengan kekkijutsu ruang."
(Y/n) mengangguk mencerna informasi. Mangkok mie yang berada disebelah tubuh lelaki itu diambilnya dan diletakkan didapur. (Y/n) kembali keruang tamu tempat pelaku pembakaran seprei bergambar atlit basket berambut merah bermata belang kesukaannya, terbakar dibeberapa tempat.
(Y/n) duduk dihadapan Tomioka, berusaha untuk tidak memakinya karena khawatir akan ditebas Tomioka menggunakan pedang yang disampirkan dibahunya itu.
Sebisa mungkin (y/n) berusaha menghindar dari adegan menyayat atau membunuh, karena (y/n) benci melihat darah bahan sekalipun itu darahnya sendiri.
Tomioka menunduk dan mengambil gelas kaca berisi susu coklat yang dibuat (y/n) tadi saat Tomioka tengah sibuk membelit tubuhnya dengan perban. Tomioka menyesap sedikit isinya dan kembali meletakkan sisa minuman itu keatas meja kecil yang menjadi pembatas dirinya dengan pemilik rumah.
"Aku akan menelepon polisi."
"Jangan!"
Kening (y/n) berkerut, "kenapa?"
Tomioka terlihat berpikir dan mecari jawaban terbaik yang akan diberikannya pada sang gadis.
"Menurutku sebaiknya jangan dulu."
Alis (y/n) menukik tajam. Hatinya tidak menerima jawaban abal-abal Tomioka. "Kalau kau tidak mau ikut polisi, itu artinya kau akan tidur diluar, lho."
Tomioka terkejut mendengar ucapan gadis didepannya. Didalam pikirannya kenapa (y/n) tidak mau menampungnya disini untuk sementara? Gadis dihadapannya ini benar-benar tidak punya perasaan. Oke, Tomioka akui dia salah karena tidak sengaja membakar selimut dan merusak ponsel milik (y/n). Tapi, apa (y/n) setega itu membiarkannya tidur diluar dengan luka dimana-mana.
(Y/n) mendorong punggung Tomioka keuar dari pintu rumahnya. Mata hitam (y/n) menatap mata biru Tomioka yang terlihat kebingungan.
"Sayonara."
Pintu ditutup, Tomioka sendirian diluar rumah. Angin malam menyisir dada dan perutnya yang terbuka dan hanya ditutupi perban. Dingin, pikir Tomioka. Angin musim gugur yang akan datang turut membuat Tomioka kedinginan.
Tomioka yang merasa tidak punya tempat untuk pergi memilih duduk didekat pintu masih dengan memeluk pedangnya.
Sementara itu, (y/n) kini terlihat berputar-putar didekat jendela. (Y/n) yang tadinya ingin memastikan Tomioka agar pergi dari rumahnya segera malah terlihat khawatir.
Tomioka terlihat kedinginan diluar rumah. Hati (y/n) tidak tega melihatnya, ingin (y/n) menarik tubu penuh luka itu untuk masuk kedalam kamar dan ikut menghangatkan diri didekat hatter.
(Y/n) yang kesal mengacak rambutnya dan berjalan keluar. Membuka pintu dan menarik tubuh Tomioka masuk kedalam rumah. Tomioka yang tubuhnya ditarik secara tiba-tiba hanya bisa meringis didalam hati.
Gadis tak berperasaan dihadapannya ternyata masih punya rasa kemanusiaan. Tomioka mengapresiasinya dengan senyum tipis yang malah diartikan lain oleh (y/n).
(Y/n) melepaskan tarikannya dan mendorong tubuh Tomioka kesofa. (Y/n) masuk kedalam kamar dan mengambil sebuah selimut lalu memberikannya pada Tomioka.
"Kau tidur disini saja, aku hanya punya satu kamar."
Tomioka mengangguk, "Arigatou."
.
.
.T
B
COkeh, cuman mau bilang. Ini ceritanya punya alur yang sedikit santai. Jadi mungkin nanti bakalan kelihatan bertele-tele tapi pasti ada maksudnya kok. Dengan kisaran 500-1500 kata setiap chapternya.
Jadi, see next chapter ya ^^
5 februari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kimetsu no Yaiba Reverse Isekai [Tomioka Giyuu x Readers]
FanfictionKimetsu No Yaiba Series #3 (Rate: 15+) Aku terlahir dengan bakat aneh, orang-orang biasa menyebutnya dengan salah satu keajaiban indigo. Namun percayalah, tak semua keajaiban itu berarti bagus. Aku, Kanamiya (y/n) diberi keajaiban dapat melihat masa...