Chapter 7: Detak Pertama

3.4K 678 53
                                    

Yang kalian tunggu udah muncul kembali :v

Ada yang kangen? :v

Btw, Hiatusnya udahan lho :v

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen 😘

.
.
.

(B/n): bestfriend/name

.
.
.

Suasana tenang terasa kentara dirumah kecil itu. Dua makhluk yang berasal dari dunia anime itu tidak menampakkan batang hidung mereka sama sekali.

Sanemi berpendapat, dia ingin bekerja karena tak mau merasa berhutang pada (y/n) dan membawa Giyu bersamanya untuk mencari pekerjaan.

(Y/n) yang mendengar itu tertarik. Dalam pikirannya apakah mereka akan jadi pelayan tampan seperti dianime-anime romantis yang sering disodorkan (b/n).

Dan benar saja, ketika pulang sekolah, (b/n) mengajaknya untuk pergi kekafe dekat sekolah. Keduanya benar-benar terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Saat itu Giyu tengah dikerubungi oleh banyak pelanggan perempuan sedangkan Sanemi justru sebaliknya. Sanemi dijauhi oleh orang-orang sekitar karena begitu mereka melirik kearah Sanemi, dia akan langsung memasang wajah yang menyeramkan.

"Jadi, kalian benar-benar jadi pelayan disini?" ucap (y/n) sambil menyesap moccachino miliknya.

Giyu menatap (y/n) yang memulai pembicaraan terlebih dahulu. "Lebih tepatnya, pemilik cafe ingin aku jadi pelayan dan Shinazugawa jadi koki karena Shinazugawa selalu melototi pelanggan yang memesan makanan padanya."

(Y/n) terbahak mengingat karakter Sanemi yang pemarah.

"Kalau begitu aku belakang dulu." ucap Giyu dan berjalan kedalam dapur.

"Keren." ucap (b/n).

(Y/n) mengangguk membenarkan ucapan sahabatnya itu. Beberapa benang-benang merah tidak membuat gadis itu terusik sama sekali.

(Y/n) meletakkan cangkirnya dan mengambil tab kecil yang dijadikannya sebagai sarana informasi sementara mengingat ponselnya yang dirusak oleh Giyu.

Maniknya bergulir menatap satu persatu berita yang belakangan ini viral. Semuanya memiliki inti yang sama. Pembunuhan.

Percaya atau tidak, (y/n) mau tidak mau jadi sedikit khawatir karena dia sering pulang malam untuk belajar tambahan.

Uang miliknya yang terkumpul sejak sekolah menengah pertama sudah mulai menipis. (Y/n) memang senang Giyu dan Sanemi mau bekerja untuk membantu biaya pengeluaran (y/n) untuk ketiganya. Giyu dan Sanemi tidak begitu mengerti tentang keperluan rumah tangga dan hanya menyerahkan tugas itu pada (y/n) dibantu (b/n).

"Ayo kita pulang."

Mendengar ucapan tiba-tiba (b/n), (y/n) menengok kearahnya. (Y/n) hanya menunjuk kearah luar menggunakan gerakan mata. Matahari sudah mulai kembali ke peraduannya dan menyisakan cahaya jingga dilangit. (Y/n) seketika menepuk keningnya. Dalam hati (y/n) bertanya berapa lama dia menghabiskan waktu membaca berita?

(Y/n) bergegas membereskan meja dan memasukkan tabnya kedalam tas. "Ayo."

"Sebaiknya tunggu Tomioka dan bom peledak dulu. Jam kerja mereka habis dalam lima menit lagi."

(Y/n) mengangguk dan menyandang tasnya. "Kita tunggu diluar saja."

(B/n) mengangguk.

.
.
.

[END] Kimetsu no Yaiba Reverse Isekai [Tomioka Giyuu x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang