Suasana ricuh didalam rumah kecil. Perang bantal antara (y/n) dan Tomioka melawan (b/n) dan Sanemi.
Beberapa kali bantal terkena tepat diwajah Tomioka dan (y/n). Kedudukan 2-3 dengan kemenangan sementara oleh tim (b/n) sanemi.
"TOMIOKA! SERIUSLAH SEDIKIT!"
"...."
Beberapa bantal melayang secara bersamaan menimbun Tomioka dan (y/n).
"Yes! Kami menang! Sesuai janji kalian harus mentraktir kami besok dikafe depan sekolah!" ucap (b/n) senang.
(Y/n) yang terhimpit banyak bantal mengeluarkan tangannya meminta tolong pada Tomioka. Tomioka sendiri menarik (y/n) kearahnya hingga tubuh keduanya sedikit berbenturan.
(Y/n) menatap manik biru Tomioka dan segera melepaskan pegangan tangan keduanya. "Terimakasih."
Tomioka mengangguk dan memperhatikan tangannya tadi.
(B/n) dan Sanemi terlihat saling menepukkan kedua tangan mereka. Dua bulan disini membuat keempatnya mulai akrab satu sama lain walaupun pertengkaran-pertengkaran kecil sering terjadi.
Dan kenapa bisa jadi seperti ini? Itu semua bermula sekitar dua setengah jam lalu.
.
.
."(Y/n), dimana papan untuk menukar acara di tv?" tanya Sanemi.
"Didekat tv Shinazugawa-san."
Sanemi berdiri dan mulai mencari-cari keberadaan kotak persegi panjang dengan tombol-tombol empuk untuk menukar acara tv. Sanemi mengernyit. Penglihatannya sama sekali tidak bisa menemukan kotak bernama remote itu.
"Tidak ada (y/n)!"
"Cari saja disekitar sana! Coba lebih teliti lagi mencarinya!" sahut (y/n) yang sibuk mencuci piring tempat mereka makan tadi.
Kriekk.
Pintu luar terbuka dan menyembulkan kepala (b/n) yang sedang tersenyum lebar.
"Sstt...sttt... Sanemi!" panggil (b/n) pelan.
Sanemi yang pendengarannya tajam menatap (b/n) yang sedang cengar-cengir. Sanemi menautkan alisnya ketika (b/n) mengangkat pamflet tempat dia dan Tomioka bekerja.
(B/n) menunjukkan sebuah menu bertuliskan 'couple' yang sedang ada diskon.
"Aku mau ini. Kau ikut ya, jadi pacar pura-puraku."
Sanemi mengambil pamflet itu dan memperhatikan menu-menu bertuliskan 'couple'. Kening Sanemi sedikit mengernyit. Harganya yang selangit meski sudah didiskon membuat mata Sanemi seketika perih. Lima angka yang tertulis disana sudah bisa membuat Sanemi merasakan perih diginjalnya.
"Kau gila ya? Semuanya diatas sepuluh ribu yen! Gajiku saja hanya tujuh ribu yen perbulan!"
(B/n) sedikit cemberut. "Tapi aku mau itu."
"Tapi aku tidak bisa membelanjakanmu setiap hari!" pekik Sanemi pelan.
"Tapikan kau sudah janji. Kalau aku memberitahukan dimana (y/n) menyimpan pedang kalian berdua, kau akan membelanjakanku setiap hari."
"Kau pikir aku sekaya apa sampai bisa memberimu jajan seperti ini?" tanya Sanemi.
(B/n) terlihat merenung.
Ting.
Sebuah ide melintas diotak (b/n). "Nee...nee Sanemi." panggilnya.
"Apa?"
(B/n) meminta Sanemi mendekatkan telinganya.
"Bagaimana kalau kita minta pada (y/n)?"
Sanemi heran, dari mana asal otak (b/n). "Kau pikir dia mau membuang uangnya sebanyak itu demi memenuhi perut melarmu?"
Duagh. (B/n) menonjok perut Sanemi. "Bukan begitu! Kita taruhan dengannya. Kita hanya perlu mengajaknya bermain dengan pertaruhan ini!" (b/n) mengangkat pamflet tadi.
"(Y/n) itu orangnya suka dengan tantangan! Dia pasti setuju!" binar (b/n).
Sanemi menggaruk leher belakangnya yang tidak gatal. "Kau yakin?"
(B/n) mengangguk semangat. "Seratus persen!"
Dan mereka bermain perang-perangan bantal dengan kekalahan telak (y/n) dan Tomioka.
.
.
."Huaaa... Es krim ini enak sekaliii."
"Enak bagimu tidak enak bagi dompetku." cemberut (y/n).
Sanemi juga ikut tersenyum miring dengan tangan yang asik menyendok waffle kedalam mulutnya.
"Sebenarnya aku selalu ingin bertanya sejak sebulan yang lalu." ucap Tomioka. "Darimana asalnya semua uang-uang itu (y/n)?"
(Y/n) mengangkat bahunya. "Tabunganku." jawab (y/n). "Aku sudah mempersiapkan jauh-jauh hari untuk persiapan masa depan."
Ketiganya mengangguk.
"Berarti kami memakan masa depanmu?" ucap (b/n) dengan polosnya.
Kriekk.
Sendok plastik yang digunakan (y/n) patah digenggamannya. "Lain kali aku pasti tidak akan kalah!"
(B/n) terkikik dan kembali memakan es krimnya.
.
.
.T
B
CSee you next chapter ^^
2 Juni 2020
A/n: Jadwal update udah ada dibio akun ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Kimetsu no Yaiba Reverse Isekai [Tomioka Giyuu x Readers]
FanfictionKimetsu No Yaiba Series #3 (Rate: 15+) Aku terlahir dengan bakat aneh, orang-orang biasa menyebutnya dengan salah satu keajaiban indigo. Namun percayalah, tak semua keajaiban itu berarti bagus. Aku, Kanamiya (y/n) diberi keajaiban dapat melihat masa...