Chapter 5: Shinazugawa Sanemi

4.5K 730 83
                                    

Nunggu votenya kelamaan T^T
Akutuh kangen update huee T^T

Nb: typo bergelimangan disini :v

Baca dan jangan lupa pencet bintang disudut kiri bawah layar baca kalian ya readers ^^

.
.
.

Normal POV.

Satu bulan, tersisa satu bulan lagi sebelum ujian masuk ke universitas. (Y/n) bersiap dan bersiaga dengan setiap kemungkinan yang terjadi. Tiga tahun sekolah menengah atas dengan persiapan nilai diatas rata-rata.

(Y/n) dan (b/n) mengupayakan sebaik mungkin untuk mendapatkan nilai yang lebih bagus lagi karena didengar dari desas desus di Kanazawa dosennya tidak akan segan-segan memberikan tugas yang susah.

"(Y/n)-chan, kalau ini diakarkan terlebih dahulu baru dieliminasi bagaimana?"

"Kalau kita mengakarkan itu terlebih dahulu, jawabanya akan menjadi nol koma sekian. Sangat jauh dari jawaban yang harus kita dapatkan."

(B/n) mengangguk mengerti, tangannya kembali mencari akar-akar dan rumus phytagoras yang cocok menggunakan pensil mekanik miliknya.

Keduanya kini ada ditaman dekat perpustakaan sekolah. Tak jauh dari mereka, ada beberapa gadis yang berkumpul dibangku lain yang ada ditaman itu. (Y/n) dan (b/n) bisa mendengar cukup jelas percakapan ketiga gadis-gadis SMA yang sama dengan mereka.

"Nee, kau sudah dengar berita belum?" ucap gadis 1.

"Berita apa?" tanya gadis 3.

"Kudengar dari berita di televisi, ada kasus pembunuhan belakangan ini." jawab gadis 1.

"Ahh, pembunuhan yang itu ya. Kalau tidak salah, mayat-mayat mereka ditemukan dalam keadaan tidak utuhkan?" Kata gadis 2.

Gadis 1 dan 3 mengangguk, "kasihan sekali orang tua mereka yang ditinggalkan." ucap gadis 3.

Ketiganya dilanda keheningan, (y/n) kembali berusaha fokus pada pelajarannya.

"Oh iya, jangan lupa. Jangan keluar malam hari, pembunuhnya selalu melakukan itu ketika malam tiba, menakutkan sekali!" ucap gadis 1.

"Ehem!" (y/n) bisa melihat (b/n) memberikan kode agar diam. Wajahnya terlihat berkerut kesal, ketiga gadis tadi terlihat cekikikan lalu beranjak dari (y/n) dan (b/n).

"Gadis-gadis penggosip," ucap (b/n) sebal.

(Y/n) hanya tersenyum tipis, tangannya kembali menggoreskan tinta pena diatas kertas. "Mau bagaimana lagi, hidup seorang siswi SMA itu penuh dengan acara menggosip. Kita tidak bisa melarang mereka begitu saja."

(B/n) mencebik kesal, tangan kanannya meraih kaleng kopi yang terbuka lalu meminumnya. "Tetap saja, mereka menyebalkan."

(Y/n) tersenyum maklum, satu-satunya orang yang tidak menyebalkan bagi (b/n) hanyalah (y/n). Bagi (b/n) sendiri, satu teman saja sudah lebih dari cukup. Dia tidak butuh teman lainnya yang hanya memanfaatkannya untuk meraih kepopuleran tanpa ada jasa timbal balik. Cuma (y/n) yang benar-benar mau membantunya dalam segala hal.

Tangan (b/n) membuka bungkusan kacang polong yang ada diatas meja. Memasukkan butir-butir hijau dengan rasa asin dan manis kedalam mulutnya.

Tulisan (y/n) berhenti tepat setelah menutup kata menggunakan titik.

"Ayo kembali kekelas, jam terakhir akan dimulai."

(B/n) hanya mengangguk, tanganya meremuk pembungkus kacang yang isinya sudah habis dimakan lalu membuangnya ketempat sampah.

[END] Kimetsu no Yaiba Reverse Isekai [Tomioka Giyuu x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang