11:: penjualan.

2.3K 300 8
                                    

Soobin mengangkat pisau lipat nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Soobin mengangkat pisau lipat nya. Dan Yubi tidak berani mendongak bahkan untuk bergerak sedikit pun ia tidak berani. Yang ia lakukan hanya menunduk dengan derai air mata dari pipi hingga menetes ke lantai.

"Sebelum itu, ada baiknya untuk kita pemanasan terlebih dahulu" ucap Soobin. Lalu menendang tubuh Yubi tetapi tidak terlalu keras.

Setelah itu Soobin memaksa Yubi untuk berdiri tegak dengan menjambak rambutnya. Dan yang diperlakukan seperti itu hanya bisa pasrah.

Drt drt drt
Tiba-tiba saja ponsel Soobin berdering.

Meski tubuhnya sudah lemas namun ia harus tetap berdiri seperti apa yang Soobin minta. "Tetap berdiri seperti itu, aku akan mengangkat telepon terlebih dahulu."

Soobin pergi keluar kamar untuk mengangkat ponselnya yang berbunyi sejak tadi, dan melihat nama yang tertera di ponsel itu membuat Soobin mengendus kesal.

"Ada apa?"

"Langsung saja ke intinya. apa kau memiliki kenalan wanita yang membutuhkan pekerjaan? Tapi ini bukan pekerjaan biasa."

"Apa maksud mu?"

"Aku membutuhkan wanita lagi untuk di pekerjaan sebagai.... Ya aku bilang bahasa kasar itu sebagai jalang untuk cabang club bar ku yang ada di luar kota."

Soobin tampak berfikir sejenak. Bagaimana jika ia memberikan Yubi kepada Yeonjun saja untuk di pekerjaankan sebagai jalang di club bar nya?.

Mungkin itu akan menyiksanya. Dia akan tersiksa selama bekerja di club bar itu terlebih lagi pekerjaan nya sebagai jalang.

Tanpa berfikir panjang Soobin langsung menjawab, "Ada. aku memiliki satu wanita yang siap di pekerjaan di club bar mu."

"Kau memang kawanku, Terimakasih. Nanti akan ku kirimkan pesan untuk selanjutnya"

Tuttt

Sambungan telepon itu sudah terputus lebih tepatnya Soobin yang memutuskan sambungan itu.

Soobin pun kembali ke kamarnya "Kau sangat beruntung, aku tidak jadi membunuh mu dengan pisau ini." ucap Soobin kembali melipat pisaunya dan menaruh dia atas laci.

"Lalu dengan apa dia akan membunuhku?" Batin Yubi.

Besoknya, Soobin menyuruh Yubi untuk berdandan dan berpakaian seksi, Yubi tentunya menolak untuk berpakaian seperti itu. Tetapi, satu tamparan kembali mendarat di pipi nya hingga menimbulkan bekas merah dan Soobin menyuruhnya untuk menutupi bekas itu dengan foundation hingga tidak terlihat. Soobin ingin Yubi tampak menarik dan segar hari ini.

Setelah itu, Soobin mengajak nya untuk pergi kesebuah gudang yang sudah lama tidak terpakai. Yubi meremat ujung bajunya. Entah apa yang akan Soobin lakukan. Semuanya tidak bisa ia tebak. Soobin hanya menyuruhnya untuk menunggu karena akan ada seseorang yang datang.

"Maaf menunggu lama, Ada sesuatu yang menghalangi ku untuk datang tepat waktu." ucap seseorang yang Soobin tunggu. Sontak Yubi mengangkat kepalanya yang sejak tadi tertunduk dan menatap pemilik suara itu.

"Tidak masalah, aku juga baru saja sampai. Langsung saja, berapa kau akan membayar nya tuan Choi Yeonjun?" Tanya Soobin.

Pria bernama Yeonjun itu langsung mengerti maksud pertanyaan Soobin dan langsung memperhatikan Yubi, melihatnya dengan seksama dari ujung rambut hingga ujung kaki seakan ia adalah sesuatu barang yang harus di beli dengan teliti.

"Kenapa pria ini melihat ku seperti itu?" Batin Yubi yang risih di tatap seperti itu apalagi sekarang dirinya sedang memakai pakai seksi.

"Menarik dan berkualitas. Aku rasa dia akan laku disana, baiklah aku akan membayar mu dengan nominal yang tak akan kau duga" ucap Yeonjun.

Yubi langsung menatap Soobin seolah bertanya, "apakah kau menjual ku kepada pria ini?" Soobin hanya menatap Yubi sekilas dan mengabaikan nya lalu kembali fokus kepada Yeonjun.

"Baiklah sekarang dia menjadi barang mu, dan kau bisa memperkerjakan nya sebagai wanita penghibur di club bar mu. silahkan transfer uang nya ke rekeningku" ucap Soobin yang membuat Yubi terkejut bukan main.

Jadi Soobin menjual nya kepada pria yang bernama Yeonjun itu?. Bahkan Yeonjun akan menjadikannya wanita penghibur di sebuah club malam. jika seperti ini maka lebih baik ia disiksa atau dibunuh saja oleh Soobin daripada menjadi wanita yang kotor dan melayani pria hidung belang.

"S-soobin aku mohon j-jangan lakukan ini, jangan jual aku kepada orang itu. Aku mohon, aku akan melakukan apapun untukmu asalkan aku tidak dijual kepada nya dan dijadikan jalang." ucap Yubi dengan suara bergetar menahan tangisnya, menatap soobin dengan tatapan memelas dan memegang lengan Soobin.

"Lepaskan!, Kau tidak berguna untukku. Jadi ikutlah dengannya, jika kau menurut maka kau juga akan mendapatkan uang banyak dari para laki-laki hidung belang itu." ucap Soobin lalu menepis tangan Yubi.

"Tidak Soobin, aku tidak mau menjadi wanita kotor. Lebih baik kau bunuh aku sekarang juga daripada aku menjadi wanita kotor seperti itu." ucap Yubi, namun Soobin tak menghiraukan nya.

"Bawa saja dia, dan berhati-hati lah karena dia pasti akan mencoba untuk melarikan diri." ucap Soobin. Setelah itu, dua orang lelaki memegangi tangan Yubi dan menyeretnya keluar.

Yubi terus meronta dan meminta di lepaskan "Soobin aku mohon Soobin jangan lakukan ini. Jangan jual aku!"
Setelah itu mulutnya dibekap oleh sebuah sapu tangan yang berisi obat hingga Yubi lemas dan tidak sadarkan diri lagi.

"Baiklah, semuanya sudah beres." ucap Soobin.

"Terimakasih atas kerja sama nya kawan." ucap Yeonjun lalu menepuk pundak Soobin.

   
TBC
20 Februari 2020


✓『R E V E N G E』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang