Hari ini kelas 11 IPS 1 mendapatkan jadwal olahraga. Dikarenakan gurunya berhalangan hadir dan hanya memberikan pesan singkat untuk tetap berolahraga sendiri di lapangan luar, maka dari itu mereka berada disini, dilapangan samping sekolah yang cukup dikatakan luas.Hanya para lelaki saja yang melakukan olahraga tepatnya basket, para wanita hanya duduk sambil menontoni mereka, dan tak lupa menyelingi dengan obrolan kecil.
"Gak tau kenapa lihat Suho main basket gitu rasanya adem banget" ucap Sana dengan pandangan yang tak lepas dari orang yang disebutkan tadi.
"Orang ganteng mah gitu, bawaannya bikin ngadem mulu, jadi pengen ngemiliki" jawab Jihyo yang langsung mendapatkan toyoran kepala dari gadis bermatakan kucing--Jennie.
"Jelalatan banget sih mata lo, gue laporin sama yang di Inggris mampus lo" ancam Jennie yang kembali fokus menonton.
"Malah bagus lo laporin, jadi kan bisa nyari peluang buat putus, bosen tau LDR an mulu"
Perkataan serta perubahan ekspresi Jihyo kini membuat perhatian Jennie, Seulgi, Sana, Lisa dan Jisoo beralih padanya.
Mereka ikut prihatin atas apa yang dirasakan Jihyo, mereka tau betapa sulitnya Jihyo mempertahankan hubungannya dengan si dia yang berbeda negara dengannya selama 3 tahun. Bahkan mereka tau, rintangan apa saja yang dirasakan temannya itu hanya untuk hubungan yang dijalinnya.
"Lo gak boleh gitu, rugi tiga tahun lo kalau ujung-ujungya lo sia-siain"
"Tau nih, dia aja kuat masa lo enggak"
Nasehat demi nasehat diterima Jihyo, begitu pedulinya teman-temannya pada dirinya.
"Hyo, lo masih mending, mertahanin yang jelas ada statusnya, lah gue apakabar?"
Jihyo menatap Lisa, terlihat juga gurat kesedihan pada gadis itu. Nyatanya bukan hanya dirinya yang memiliki masalah percintaan, sahabatnya juga sama.
"Dia masih belum ngasih kepastian apapun?"
Pertanyaan yang dilontarkan Jisoo segera mendapat gelengan dari Lisa.
"Lo-nya sendiri gak pernah minta kepastian gitu sama dia?"
Lisa mengangguk, "Pernah" jawabnya pada Seulgi.
"Terus dia bilang gimana?"
Lisa nampak berfikir, mengulang ingatannya saat peristiwa itu. Peristiwa dimana dirinya meminta kejelasan pada si dia secara terang-terangan.
"Dia gak mau pacaran dulu, lebih nyaman temenan kayak gini, brengsek gak sih menurut kalian?"
"Brengsek bangetlah, gampang banget tuh mulut ngomong, apa gak mikir dulu gimana perasaan si cewek nya" cerocos Sana.
"Menurut gue sih enggak"
Jawaban tiba-tiba dari Seulgi membuat mereka dipenuhi kebingungan.
"Kok enggak sih Seul?, jelas-jelas tuh cowok gak bener, masa enak banget bikin baper trus gak mau ngasih kejelasan" jawab Sana tak terima akan jawaban temannya itu.
"Nih ya, coba lo pikir sisi positifnya terutama lo Lis!, dia nolak buat pacaran dan lebih memilih untuk berteman doang karena apa? Gue kasih tau, kadang kala gak semua orang bisa dengan gampang mutusin suatu hal, bisa jadi dia mikirin lebih dulu kedepan-kedepan nya gimana, apa pilihan yang dia pilih benar atau enggak?. Dan menurut gue dia lebih memilih buat berteman karena dia pikir dengan cara itu lo sama dia bakal terus sama-sama, beda saat dia mutusin buat lo jadi pacarnya, hubungan itu gak selalu berjalan mulus, pasti banyak kendalanya yang bisa bikin putus, dan gimana kalau nyatanya saat dia udah ada hubungan sama lo terus dapat masalah yang bikin kalian putus? Pasti bakal canggung kan? Bakal pisah, dan susah buat kembali seperti dulu. Maka dari itu dia mutusin kayak gini doang, biar dia bisa terus sama lo Lis" ucap Seulgi panjang×lebar.
Mereka semua terpengarah, sungguh bijak temannya itu. Bahkan Lisa sendiri sampai kelupaan untuk mengedipkan matanya.
"Mantap, si pakarnya cinta sudah berbicara" ledek Jennie.
Yang lalu diikuti dengan Jisoo dan yang lain "Udahlah gak bisa ngomong apa lagi, udah kalah telak sama yang ahli cinta"
"Emang kadang yang jomblo lebih pinter tentang beginian daripada yang udah taken"
Mendengar ledekan akhir dari Jihyo itu membuat Seulgi kesal, di dorong lah gadis itu sampai terjungkal dari kursi penonton yang mereka duduki.
"Bangsul emang si jomblo" umpat Jihyo setelahnya.
Mereka semua tertawa melihatnya, bahkan Lisa sampai mengeluarkan air mata saking kerasnya gadis itu tertawa.
"Lis, minta air dong"
Satu panggilan sukses membuat tawa mereka terutama Lisa berhenti, mendadak semua menjadi kikuk. Orang yang daritadi mereka bicarakan datang menghampiri mereka lebih tepatnya Lisa.
"Kebiasaan lo Jungkook, udah tau bakal basketan bukannya sediain air dulu kek, untung gue selalu siap sedia air buat lo"
IPA vs IPS
Sembari nunggu semua chapter ke repub, aku buat beberapa konten ipavsips universe. Belum banyak cuma kalau kalian mau follow duluan boleh, entaran juga boleh. Atau engga sama sekali juga gapapa.
Link ada di wall akun ini yaaa. Taratengkyu
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA vs IPS [BlackVelvet]
Fanfiction[Republish] [Slow Update] Udah hal yang wajar kalau anak jurusan IPA dan IPS disuatu sekolah saling bermusuhan. Mengikuti warisan para alumni sebelumnya, dua jurusan di SMA Angkasa Raya juga begitu. Kebencian timbul dimasing-masing orang tanpa didug...