13. Keputusan Yeri

10.9K 1.7K 241
                                    

120 comment!

Seusai aksi labrak yang dilakukan Lisa secara tiba-tiba tadi, membuat seluruh anak kelas 11 IPA 1 kerepotan. Mereka harus membenahi seluruh barang yang dirusuhnya tadi.

Padahal yang membuat masalah si Lisa, tapi malah anak IPA 1 yang bertanggung jawab.

Seluruh nya bekerja, mengangkat meja dan kursi untuk ditaruh ketempat semula. Buku beserta kertas yang berserakan dipunguti satu persatu.

Sekitar 30 menit selesai, Sehun memerintah semuanya untuk duduk ditempat masing-masing.

Dengan gagah pria itu berdiri didepan kelas, berniat untuk meminta penjelasan atas kejadian tadi.

"Jelasin semuanya!" Titah nya pada mereka yang ada sangkut pautnya dengan masalah tadi.

"Gue gak tau apa-apa Hun, sumpah deh, tanya yang lain, gue anteng dikelas sambil main game, eh dia dateng tiba-tiba nge-gebrak pintu kelas terus nampar gue tanpa ngasih penjelasan dulu, trus dijambak deh gue, gue kan gak terima, yaudah gue jambak bales"

Helaan nafas keluar dari diri Sehun, dipegang kepalanya layaknya orang yang sedang dipenuhi banyak masalah.

"Bener itu doang?"

Yeri mengangguk.

"Terus kalau soal Jongkok-jongkok itu gimana?"

Mendadak Yeri membisu, ragu untuk menjelaskan.

"Eh-hm.."

"Ayo jelasin"

Yeri mengambil nafas panjang, lalu memulai untuk membuka suara.

"Gue lagi deket sama dia, gue gak tau kalau ternyata Lisa sama cowok itu deket, sebelumnya gue tanya kok ke cowok itu dia udah ada cewek apa belum, dianya jawab belum, yaudah sih gue fine-fine aja dideketin. Eh Lisa tau, dia ngira nya gue ngegoda tuh cowok"

Sehun menganggukan kepalanya paham. Ternyata masalah percintaan penyebabnya.

"Gitu doang?"

Yeri mengangguk semangat,"Iya, gitu doang"

"Jungkook anak kelas?"

"Dia.. anak kelas mu-suh"

"Jauhin dia"

Satu perkataan lolos dari bibir pria itu, dan mengundang banyak tatapan terkejut dari yang lain terutana Yeri sendiri.

"Maksud lo?"

"Jauhin dia"

"Hak apa lo nyuruh gue jauhin"

Merasa tak terintimidasi sama sekali dengan tatapan mengerikan yang Yeri berikan padanya, Sehun tetap teguh pada keputusannya.

"Jauhin cowok itu, lo sekarang udah tau kan kalau cowok itu udah ada cewek? Yaudah jauhin, hargai perasaan ceweknya, seandainya lo yang ada diposisi itu"

"Gak bisa gitu dong! kok lo seenaknya nyuruh Yeri buat ngejauhin, dia bebas kalik Hun buat ngerasain rasanya jatuh cinta" sahut Irene tak terima dengan keputusan pria itu dan diangguki setuju oleh Joy dan Rose.

"Gue gak ada ngelarang dia jatuh cinta, bebas mau sama siapapun, kecuali cowok itu"

"Alasannya apa? kita butuh alasan yang jelas!"

Sehun masih dengan posisinya berdiri, tak lupa tangannya yang dilipat didepan dada.

"Gue nyuruh ini demi kebaikan lo, harusnya dengan tau fakta kalau itu cowok punya cewek lain lo, lo putusin buat jauh dari itu cowok, belum pacaran aja dia udah brengsek kan? Seenaknya mainin dua hati sekaligus, bahkan saat pendekatan sama lo kayak sekarang dia bohong ke lo, dia bilang dia gak punya cewek, nah nyatanya? Jauhin dia, gue gak mau lihat temen gue nangis hanya karena cowok brengsek yang gak mau tanggung jawab atas apa yang dilakuinnya"

Sehabis mengatakan itu, Sehun melangkahkan kaki menuju meja miliknya, mengambil posisi duduk setelahnya memulai kegiatan membacanya.

Yeri merenung, memikirkan ucapan Sehun tadi. "Oke, gue putusin buat jauh dari dia" putus Yeri yang langsung dihadiahi tepuk tangan bangga dari yang lain.

Tanpa mereka ketahui, Sehun diam-diam ikut tersenyum bangga.

IPA vs IPS

IPA vs IPS [BlackVelvet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang