23. Kabar putus

11.5K 1.5K 89
                                    

Comment, comment, dan comment!! Hihihi:)

Sehari setelah berita gembira yang disampaikan oleh Mingyu, kini kelas 11 IPS 1 dilanda dengan berita buruk.

Jika kemarin dikabarkan pasangan yang baru saja menjalin hubungan, hari ini, mereka dikabarkan pasangan yang baru saja memutuskan hubungan.

"Baru aja kemarin dapet kabar Seulgi sama Jimin pacaran, eh hari ini tiba-tiba dapet kabar lo putus" ucap Jennie.

"Emang putusnya karena apa sih Hyo? Masalah ldr lagi?" Tanya Sana yang berada tepat disamping Jennie.

Jihyo mengangguk.

"I-iya"

Pasangan tersebut yakni Jihyo dan kekasihnya-eh mungkin sudah berganti kedudukan menjadi mantan kekasih. Tiga tahun Jihyo menjalin hubungan dengan pria-yang sedang berada di Inggris tersebut menjadi tersia-siakan, hubungannya terpaksa kandas karena keinginan sang pria.

Butuh perjuangan bagi gadis itu untuk mempertahankan hubungan jarak jauh Indonesia-Inggris selama tiga tahun lamanya. Begitu banyak sakit yang ia rasakan. Namun, takdir Tuhan siapa yang tau? Nyatanya perjuangannya terbuang sia-sia.

Sejak kemarin malam, dimana sang mantan kekasih memutuskannya lewat via telepon, dirinya terus-menerus mengeluarkan cairan bening dari matanya, tak ada hentinya sampai pagi datang.

Akibatnya, Jihyo harus menanggung malu bersekolah dengan lingkaran hitam serta bengkak dimatanya.

Tak sampai disitu, saat gadis itu memasuki kelas dan melihat salah satu sahabatnya sudah datang, dengan segera ia menghambur memeluknya, tak lupa dengan tangisan menyedihkan seperti malam kemarin.

"Loh, lo kenapa Hyo?? Jangan bikin khawatir please, lo tiba-tiba dateng langsung nangis gini" ucap Jisoo tatkala terkejut akan kehadiran gadis tersebut yang tiba-tiba memeluknya sambil menangis beberapa menit yang lalu.

Jisoo tak langsung mendapat jawaban, dirinya harus menunggu tangisan Jihyo reda terlebih dahulu, tepat semua orang datang, barulah Jihyo meredakan tangisannya.

Sama seperti Jisoo, mereka-- Jennie, Seulgi, Lisa, Sana bahkan para pria juga sama terkejutnya.

Dengan segera mereka bertanya pada Jisoo, ada apa? Namun, Jisoo sendiri juga tak tahu apa-apa, alhasil hanya gelengan kepala yang mereka dapat.

Ketika merasa benar-benar tenang, Jihyo menjelaskan semua yang telah terjadi, dan alasan mengapa dirinya menangis.

Mereka terkejut, tak terpungkiri hal ini akan terjadi. Mereka pikir, Jihyo dan mantan kekasih akan menjalin hubungan yang awet, apalagi melihat keromantisan keduanya ketika Jihyo memamerkan video call-nya dengan sang mantan kekasih sebelumnya.

"Dia minta putus tuh karena capek LDR? Apa gimana? Jelasin coba yang rinci"

"D-dia b-bilang u-udah gak k-kuat" balas Jihyo pada Jennie sambil sesenggukan.

"Emang sebelumnya lo ada masalah sama dia?" Kini Sana ikut bertanya.

Jihyo mengangguk.

Seulgi mengernyitkan alisnya, "Jangan bilang masalahnya itu yang lo curhatin 3 hari yang lalu ke gue?" Tanya nya yang langsung mendapatkan jawaban 'iya' dari Jihyo.

Seulgi menepuk jidat dengan telapak tangannya, "Lo sih kebiasaan!" Ucapnya menyalahkan Jihyo.

"Masalahnya apa sih Hyo emang?"

"Nih anak terus aja ngeluh ke dia soal LDR-an, ya orang kalau dingeluhin terus ya capek Hyo" bukan Jihyo yang menjawab pertanyaan Sana, melainkan Seulgi, gadis itu mengambil alih menjawabnya sambil menunjuk kearah Jihyo berada.

Tangisan yang reda itu kembali menjadi keras mendadak.

"Lah nangis lagi nih anak"

Melihat itu, Jennie mendengus kasar, "Cowok diluaran sana masih banyak kali Hyo, udahlah move on aja, terus cari yang baru, mungkin lo sama dia emang gak jodoh" ujarnya dengan nada sedikit memaksa.

Bukannya mereda, tangisan Jihyo semakin menjadi-jadi. Jisoo yang mendekapnya menjadi kewalahan sendiri, bingung harus melakukan apa.

Dipukul pundak Jennie yang tak jauh darinya, "Lo sih Jen, tambah kenceng kan dia nangis!" Salahnya pada Jennie.

"Kan bener apa yang gue bilang, masih banyak kok cowok diluar sana yang lebih ganteng, lebih kaya, lebih pinter dari mantan lo Hyo, bahkan bisa-bisa kalau lo pacaran sama mereka, gak perlu LDR-LDR-an segala"

Lagi-lagi tangisan Jihyo semakin keras, lebih menjadi-jadi, bahkan sampai meraung-raung. Salahkan pada Jennie, harusnya gadis itu cukup diam tanpa membuka suara.

Melihat itu, Lisa yang sejak tadi diam dan hanya memperhatikan saja kini terpaksa harus membuka suara.

"Hyo? Coba lo lihat gue sebentar" titah Lisa yang tak kunjung mendapat jawaban.

"Hyo! Bentar doang, sini lihat gue!" Titah Lisa lagi semakin memaksa, yang akhirnya diangguki oleh Jihyo.

Jihyo meredakan tangisnya terlebih dahulu, setelah itu keluar dari dekapan Jisoo, membalikkan badannya agar dapat berhadapan langsung dengan Lisa.

Tangan Lisa kini bergerak menyentuh pundak Jihyo.

"Jihyo lo boleh nangis sepuasnya sekarang tapi selanjutnya jangan!. Lo harus belajar dari gue, gak semua yang kita inginkan bakal terwujud, sama kayak kejadian yang gue alami beberapa hari yang lalu. Awalnya emang sama, gue nangis, susah untuk ngelupain, bahkan gue menyalahkan gue sendiri yang terlalu bodoh, tapi setelah dipikir-pikir semua yang terjadi waktu itu, pembelajaran dari Tuhan buat gue, kalau seharusnya gue gak boleh mencintai seseorang yang bukan siapa-siapa gue terlalu dalam, bahkan melebihi cinta gue ke diri gue sendiri. Darisana, gue mulai untuk melupakan, gue nyari kesenangan baru untuk diri gue sendiri dan buktinya sekarang gue fine-fine aja, bahkan gue rasa gue lebih bahagia sekarang dibanding yang dulu. Nah, sekarang giliran lo, jangan terlalu egois sama hati lo, hanya karena memori dia terus terngiang diotak lo, lo seenaknya gitu bikin hati lo sendiri sakit, lawan itu. Bikin hati, otak dan diri lo senang, jangan terus berlarut-larut dalam kesedihan, kebahagiaan buat lo itu masih banyak" ucap Lisa panjang lebar.

Jihyo terdiam beberapa menit memikirkan kembali ucapan Lisa yang dipenuhi dengan kebenaran tersebut, sehabis itu gadis tersebut mulai mengusapkan air mata dipipinya, sambil mengangguk tegas dirinya berucap "Lo bener, gue harus bahagia"

Senyuman mengembang diwajah Lisa, tak hanya dia, Jisoo, Jennie, Sana dan Seulgi juga. Mereka ikut bahagia atas saran yang Lisa berikan dan membuat Jihyo mengambil keputusan yabg sangat tepat.

IPA vs IPS

IPA vs IPS [BlackVelvet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang