90 vote 100 comment! Capai target langsung Up!
"Kayaknya diantara mereka ada sesuatu deh" ucap Wendy.
Saat ini seluruh kaum wanita 11 IPA 1 (-Irene,Nayeon) menghabiskan waktu di hari Minggu untuk berkumpul bersama, sudah menjadi rutinitas mereka ditiap minggu seperti ini, tapi untuk kali ini ada yang berbeda. Biasanya mereka akan memakai rumah Nayeon sebagai tempat mereka menghabiskan waktu. Namun, kali terpaksa harus berpindah ke rumah Tzuyu.
Alasannya simple, mereka ingin membahas kejadian pekan lalu. Maka dari itu, mereka sengaja tidak mengajak Nayeon dan Irene, karena jika dua orang itu ada, mereka tidak bisa leluasa membahasnya.
Awalnya baik Nayeon dan Irene sedikit curiga. Namun, kepintaran Joy dalam membuat alasan membuat kecurigaan mereka itu lenyap. Joy mengatakan bahwasannya untuk minggu ini acara kumpul bersama ditiadakan, tujuannya agar bisa menghabiskan waktu bersama keluarga, padahal semua itu hanyalah tipu daya belaka.
Tanpa Irene dan Nayeon ketahui, mereka disini, berkumpul bersama tanpa mereka. Jahat memang, tapi demi menjaga hati keduanya, dan menghilangkan rasa ke-kepoan mereka, terpaksa harus melakukan hal seperti ini.
Bahkan Wendy harus menahan rasa tak enak hatinya pada sahabatnya itu, tapi rasa keingin tahuannya lebih besar dari rasa tak enak hatinya itu. Irene terlalu tertutup padanya, sangat jarang gadis itu menceritakan sesuatu tentang dirinya. Sehingga Wendy pikir, dengan cara ini setidaknya dia bisa menggali informasi tentang sahabatnya itu dari orang lain.
Kembali ke awal.
Rose, Tzuyu, Yeri, dan Joy menatap Wendy serius.
"Maksud lo apa Wen?" Tanya Joy tak mengerti dengan ucapan temannya itu.
"Maksud gue, kayak diantara mereka pernah terjadi sesuatu" ulang Wendy lebih berhati-hati.
Tzuyu mengangguk setuju, "Aku ngerasa gitu juga, dan kalian sempat lihat gak? Waktu Irene bicara gitu, ekspresi Jinyoung langsung berubah total?"
Kali ini Rose mengangguk semangat, "Gue lihat-gue lihat! Niat awal cuma kepo ekspresi Jinyoung karena ngira bakal diucapin selamat sama Irene, makannya gue pantengin tuh cowok, eh ternyata enggak, maka dari itu gue lihat secara langsung perubahan ekspresi dia yang drastis" ucap gadis itu menggebu-gebu.
"Emang kayak gimana sih ekspresinya? Jadi kepo banget nih gue" tanya Joy sambil bangun dari posisi berbaring nyamannya.
Posisinya saat ini, Joy dan Yeri yang berada di atas ranjang milik Tzuyu, dan sisanya berada dibawah mereka alias lantai yang telah dilapisi karpet tebal nan lembut.
"Pokoknya kayak sedih, nyesel, malu gitu" jawab Tzuyu.
"Gue malah lebih ngerasa ke nyesel banget gitu"
Wendy, Joy, dan Yeri diam, tidak tahu-menahu soal ini.
"Sumpah, pas Irene ngomong begitu gue malah lebih merhatiin dia dibanding Jinyoung" ucap Joy yang langsung mendapatkan anggukan kepala dari Wendy dan Yeri yang setuju dengan apa yang gadis itu bicarakan.
"Lo gak sendiri Joy, gue juga gitu, malah fokus ke Irene" timpal Wendy.
"Apa mereka pernah ada hubungan? Temen atau jangan-jangan pernah pacaran?? Secara gak mungkin kalau gak punya hubungan apa-apa tiba-tiba Irene ngomong begituan, kalian tau kan Irene gimana? Dia gak bakal nyari masalah duluan kalau bukan orang itu yang mulai"
Yang lain mulai memikirkan lebih dalam dengan apa yang Yeri katakan. Ada benarnya juga, pikir mereka.
"Bisa jadi sih... tapi apa mungkin? Gue gak pernah lihat mereka ngobrol kecuali soal pelajaran, dan kalau emang itu bener-bener penting"
KAMU SEDANG MEMBACA
IPA vs IPS [BlackVelvet]
Fanfic[Republish] [Slow Update] Udah hal yang wajar kalau anak jurusan IPA dan IPS disuatu sekolah saling bermusuhan. Mengikuti warisan para alumni sebelumnya, dua jurusan di SMA Angkasa Raya juga begitu. Kebencian timbul dimasing-masing orang tanpa didug...