TERLIHAT dewasa memang, saat lelaki di sampingku memilih opsi menggunakan jaket jeans kebesaran dan celana jeans hitam serta sepatu snikers yang sangat pas di tubuh Jungkook.
Aneh memang, saat aku duduk di hadapan Taehyung yang sedang melempar senyum padaku di hadapannya. Benar, kami berhadapan.
Jungkook memangku dagu menatap Taehyung sembari menyengir menampilkan sederet gigi putihnya. "Hai Temannya noonaa.." sapanya melambaikan tangan di akhiri iris menyipis setelahnya.
Aku menatap Taehyung yang sedang menatap kebinggungan ke arah Jungkook. Taehyung hanya sekedar melempar senyum kaku, yang buru-buru ku alihkan pandangnya agar segera menatap irisku yang sebenarnya tak sanggup di tatapnya. "Kak, ada apa ingin bertemu?"
"Oh? Iya, kakak lupa..." jedanya menggaruk tengkuknya. "Bisa minta bantuanmu Ji? Ada sedikit kendala di keluarga kakak. Itupun, kalau kau tidak keberatan.."
Aku langsung mengangguk tanpa mengetahui alasannya. "Iya kak, tidak masalah. Apa yang kak Taehyung perlukan?"
Ia menghembuskan nafas, menarik tanganku kemudian dan memasang wajah kaku. "Sebenarnya kak Taehyung ingin meminta Jieun supaya mau menjadi pacar kakak, sementara. Sementara sajaa. Sebagai pelampiasan karen---"
"Eh!" Pungkas Jungkook memukul lengan Taehyung yang sedang menggenggam tanganku sembari melemparkan wajah manyun kepada Taehyung. "Noona tidak boleh pacaran! Meskipun menjadi pacar sementara kakak! Jieun noona sudah bersama Jungkook, jadi..." jedanya mengambil tanganku untuk di taruh di dadanya dan mengukir senyum disambili mata terpejam. "Pacar Jieun Noona adalah Jungkook! Kalau kakak ingin menjadikan Jieun Noona sebagai pacar sementara, harus menunggu Jungkook putus dengan Jieun noona.."
Lantas membelak dan menarik tanganku darinya. Menggeleng kemudian, tidak membenarkan perkataan Jungkook. "Tidak, tidak. Dia berbohong. Mentalnya sangat labil..." ucapku.
Taehyung diam beberapa saat, menatapku tanpa makna. Sementara aku berharap ia mempercayaiku. Pun ia mengangguk. "Memang kalau kau pacaran dengan Jieun ada buktinya?" Tanya Taehyung menatap Jungkook, dengan aku menatap ke arah Jungkook yang sedang menundukkan mata berpikir sejenak.
Taehyung mengangkat ujung bibirnya. "Tidak ada kan? Jadi tidak masalah."
Jungkook menggeleng cepat. "Tidak, tidak kak! Ada! Kakak ingatkan yang aku bilang kalau ada bekas kepemilikkan ku di dada noona.."
"Jangan berbohong kau bodoh! Di dada Jieun tidak ada bekas apapun di dadanya.."
Jungkook membulatkan iris terkejut. Menatap ku dan Taehyung secara bergantian. "Apa noona mengirim foto telanjang noona kepada kakak ini?"
Aku lekas menggeleng. "Hei! Aku tidak semurah itu bodoh!" Kataku memukul ujung kening Jungkook.
Jungkook tersenyum mengejek. "Hayooo kakak bohong ya sama Jungkook?"
Taehyung tersenyum mengangkat ujung bibirnya perlahan. "Kau yang bohong bodoh. Mana mungkin Jieun semurah itu..."Aku mengangguk membenarkan.
Pun Jungkook membuka mulut dengan intrupsi yang kembali menyebalkan. "Berarti belum lihat dada noona..."
Jungkook langsung menarik tanganku, menarik kerahku yang langsung ku pukul lengannya dan memasang wajah tak suka. "Hei cabul!!!" Pekikku spontan.
"Ya! Jangan bertingkah sembarangan!" Pekik Taehyung bangkit dengan decitan kursi yang di dorong cukup keras.
Jungkook tertawa dan menyengir seolah tak bersalah. "Ehhh maaf, aku cuma mau periksa saja. Ga maksud lebih. Beneran!" Ucap Jungkook menunjukan jari telunjuk dan tengahnya.
Tanganku yang menutup kerah bajuku, pun langsung di menatap tak suka ke arah Jungkook. Sementara Taehyung menekuk wajah tak suka. Pun, langsung menciumku dengan penghalang meja di antara kami. Mengecupku setalah sengaja ia mengalihkan pandangkanku dengan tangannya memegang lembut pipiku.
Aku tak tau bagaimana ekspresi Jungkook saat ini, yang pasti, mataku tengah membulat terkejut dan kemudian terpejam karena Taehyung mulai melumatkan bibirnya bahkan, mulai menggunakan lidahnya untuk masuk ke dalam mulutku dan berperang di dalam sana.
Aku kentara, saat kursi berdecit dan suara bel pintu secara bersamaan terdengar. Aku yakin Jungkook akan marah dan akan membuat pekerjaanku semakin susah. Astaga! But, biarkanlah. Kali ini aku ingin merasakan lumatan seniorku Taehyung yang di ku rasa ada beberapa pasang mata menatap kami; namun tak terhiraukan. Karena, Taehyung saat ini tengah memegang tengkukku dengan suraiku terselip di telinga.
..........
Kasian sama Jungkook? Atau seneng sama Taehyung?
Mian typo.
-RIIM
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Noona ✓ [COMPLETED]
Fanfiction- BELUM TAHAP PERBAIKAN - S1✓ S2✓ Dua minggu seperti Dua tahun, satu bulan seperti satu tahun, kalau lima belas bulan seperti seabad?! Tangan kekar itu menggenggam sebuah lolipop dengan entengnya. Menunggu seseorang yang menjemputnya di tengah kera...