• Ch. 7 - Noonnaaa!!! (S1)

1.5K 153 4
                                    

TAK ada opsi lain! Aku harus membiarkannya menangis sampai suaranya hampir hilang karena terus merengek, ingin permintaan bodohnya di kabulkan.

Hingga tepat pada pukul sembilan pagi, Jungkook datang dan menarik bajuku dengan iris bengkak yang faktanya tak rela aku tatap. Pun, aku bangkit dan mengelus pipinya, mengelap matanya yang sebam dan kembali duduk di atas kursi belajarnya. Tentunya, aku sudah mandi saat ia menangis sepanjang waktu.

"Maaf kook..." kataku menatap matanya sebam. Pun ia hanya mengangguk dan mengelap hidungnya sekilas. Menarik ingus dan duduk di bawahku kemudian.

"Noona..." rengeknya setelah tertidur di atas pahaku.

Aku berdehem sebagai balasan. Tangan kekarnya mengambil lenganku kemudian, di genggamnya dan kemudian ditaruhnya di atas kepalanya. Yang kupaham, agar segera mengelus kepalanya.

Menarik ingus beberapa saat. "Jungkook minta maaf noona..." ucapnya membuatku bersalah.

"Jungkook seharusnya tidak seperti itu. Tapi, ada alasannya noona, Jungkook begitu..."

"Apa?"

"Noona cantik..."

Aku tak merespon, hanya mengelus kepalanya dan mengukir senyum tipis. "Lupakan yang tadi okey? Kita pergi ke wahana permainan, mau?" Ucapku dibalasi anggukan mantap olehnya setelah tarikkan ingus dan tatapan hangat kepadaku.

........

"Noona Cantik!!!!! Jungkook takut!!!" Ucapnya terus memegang tanganku saat menaiki roller coster yang sedang berada di puncak.

Pun aku hanya membalasnya dengan penuh senyuman dan balasan memegang tangannya.

Beberapa saat setelah menaiki roller coster sebagai wahana pertama, Jungkook dengan kaki agak gemetar pun enggan bangkit dari tempatnya di dekat bianglala.

Aku menariknya terus menerus. "Ayo Jungkook, kita naik yang lain. Jangan takut.." semangatku.

Jungkook menghempaskan tanganku, lekas menggeleng dan memasukkan tangannya ke saku celananya. "Tidak! Andwaeyo! Shiro! No! No! No!" Lantangnya yang ku balasi senyuman.

"Takut?" Tanyaku mengejek.

Ia mengangguk tanpa basa-basi. "Iya Jungkook takut! Makanya main yang lain saja! Itu menyeramkan! Seperti pancing bebek, tepat sasaran, sulap atau menonton badut!" Pekiknya menatapku dengan wajah imut.

"Baik-baik. Sebentar saja ya? Noona ingin pergi ke toilet sebentar..." kataku lantas buru buru meninggalkannya.

.........

Dengan iris mengedar ke segala arah, aku panik melihat tempat semula yang tak ada Jungkook disana. "Jungkook-ah!" Pekikku panik, berlari ke segala arah kemudian, hingga ku temukan seseorang tengah terisak di salah satu gang, tempat terpencil dan tersendiri jauh dari wahana.

Kakiku lekas berlari dan menatap laki-laki yang sedang menatap kesal kepada tiga orang pria dewasa yang sedang berusaha mengambil permen kapas ditangannya.

"Hei! Dengar! Pria kekanakkan sepertimu tidak pantas berada didisini. Apalagi kau menaiki wahana disini. Tidak pantas!"

Ku tatap tangannya gemetar, menatap Jungkook yang tengah menelan ludah beberapa kali. "Kenapa tidak pantas?!"

Salah satu pria menjatuhkan permen kapas Jungkook, yang ku tatap Jungkook mulai mengeluarkan airmata. "Terlalu anak kecil, bodoh! Tubuhmu kekar, jangan kekanakkan. Kenapa tidak bergabung memalak orang-orang disini?"

Aku menghembuskan nafas berulang kali, mencari cara agar bisa melepaskan Jungkook dari tiga pria dewasa yang kurasa adalah seorang preman. Pun, akhirnya ideku keluar. Memekik kemudian yang berhasil membuat para preman berlari.

[🎵🎶Shirine Polisi]

"Jungkook tidak apa?" Ucapku panik setelah menghampirinya.

"Noonaaa..." pekiknya memelukku setelah ku hampiri. Menangis di pelukkanku dan mengadu yang langsung ku pungkas dengan desisan.

"Tenanglah okey? Maaf ya noona meninggalkanmu...."

Jungkooj mengangguk, dan memelukku begitu erat dengan rasa penuh ketakutan.

.........

Eh? Ternyata Cy sm tae ga keluar.
Berarti next chapter (maybe :v)

-RIIM

It's My Noona ✓ [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang