One Year Later...
••S2••
Seodaemun-gu.
Seoul - Korea Selatan
(08.00)TAWA menggelar sembari menatap sang anak dengan begitu senang yang bermain di luar sana dengan beberapa mainan yang begitu melimpah, bersana dengan seorang pengasuh menemani sang anak. Tatapan Jieun langsung beralih ke arah seorang wanita paruh baya dengan air mata mengenang secara tiba-tiba.
"Apa kau tidak apa-apa nyonya?" Ucap Jieun kentara panik.
Menggeleng perlahan sembari lengan menyeka air mata, Eun Hana langsung tertawa sambil menunduk tak kuat dengan air mata yang langsung mengalir begitu deras. Isak tangisnya langsung pecah dengan tubuhnya yang langsung gemetar secara bersamaan. "Kau tau? Aku sangat merasa bersalah dengan putra ku..." Jedanya menatap Jieun dengan air mata yang masih mengalir, mengambil tissue kemudian dan menatap dengan suara gemetar melanjutkan perkataannya. "Dia benar-benar baik dan polos, sungguh aku tidak menyesal saat dia mengambil keputusan mengakhiri hidupnya dengan pecahan kaca di pergelangan tangannya. Aku sungguh tidak menyesal dengan itu..." Jedanya kembali dan memegang tangan Jieun yang terdiam dengan tatapan sendu; paham akan perasaan Eun Hana. Eomma dari pahlawan yang telah mengorbankan dirinya dengan sengaja agar Jieun bisa kembali melihat.
"Setidaknya, ketika dia berpikir untuk mengakhiri hidupnya, dia tetap membuat orang-orang disekitarnya bahagia. Iyakan?"
Matanya mengembun secara tiba-tiba, Jieun lekas menyeka air matanya yang jatuh membasahi pipinya perlahan. Mengangguk pelan dan melempar senyum kemudian. "Kau benar, Jungkook benar-benar luar biasa..."
"Kau tau, terkadang saat aku menatap kedua bola matamu, aku menatap putraku yang sedang tersenyum penuh lugu dan polos di hadapanku. Seolah-olah ia mengatakan bahwa ia senang melakukan pengorbanan ini untukmu..."
Mengangguk dan menghembuskan nafasnya secara perlahan, tangis Jieun langsung pecah dengan air matanya yang jatuh secara berulang membasahi pipinya. Entah bagaimana Jieun mengungkapkan, ia terlalu sulit mengucapkan bahwa Jungkook adalah pahlawan untuk kehidupannya.
..
Seoul National Cemetery
Dongjak-gu, Seoul - Korea Selatan
(10.00)Menatap dengan sendu dan penuh hikmat, Jieun menaruh sebuket bunga lily putih di depan sebuah batu nisan berwarna abu-abu. Lekas bangkit bersamaan dengan perut buncit yang mulai membesar. Benar, setelah mengalami keguguran setahun yang lalu karena insiden di California, Jieun kembali hamil ketika kembali ke Seoul bersama sang suami. Dengan pakaian serba hitam dan kacamata hitam yang Jieun kenakan, bersamaan dengan Taehyung yang menggendong sang putri yang terus mengajaknya bermain.
"Aku selalu kesal denganmu Jungkook-ah, tapi sekarang aku mengerti perkataanmu setahun lalu. Kau pemenangnya saat ini, aku mengalah-walau-aku tidak ingin.." Kata Taehyung dengan wajah serius.
"Aku akan menjaga kenangan terakhir darimu baik-baik. Aku akan selalu berkunjung kemari dan mengajak Hyeyon agar kalian tetap saling kenal meskipun kau sudah tidak ada di dunia ini.."
"Aku berjanji.."
••S2••
From : Jeon Jungkook
To : Kim Familly ❤️Demi apapun, aku sungguh tidak menyesal dengan apa yang aku lakukan. Ya, meski sakit, tapi aku akan menikmati hasil kebaikanku di surgakan? Atau sebaliknya??
Aku harap saat aku benar-benar kalah dari Taehyung hyung, aku sudah mengambil keputusan yang benar dan Taehyung hyung tidak menyakiti Noona lagi. Aku benarkan?
Hmm~ entahlah aku harus mengatakan apa lagi dalam surat terakhir ku ini. Sungguh, tapi aku benar-benar masih berharap noona menjadi pendamping hidupku dan akan di panggil Jeon Jieun ㅠㅠ ternyata itu tidak terjadi, dan pada akhirnya aku akan menunggumu di surga ( ꈍᴗꈍ)
Dan, sebenarnya aku agak malu mengatakan ini. Tapi, aku setiap memikirkan noona, banyak sekali imajinasiku sebelum akhirnya kita bertemu di California. Sungguh aku tidak menduga hal itu!!!
Laguku, aku harap kau suka ya. Karena itu adalah imajinasiku saat kita bertemu dan bermain hujan.
Oh ya~ aku lupa akan satu hal lagi~, karena eomma dan appa tinggal sendiri di Seoul, aku harap noona sering mengunjungi eomma dan mengajak Hyeyon kesana ya. Karena, aku yakin, eomma akan sangat sedih dan kesepian. Tapi aku yakin, ketika eomma melihat noona, eomma akan melihatku. Karena tatapan dan noona akan sama ketika menatap eomma.
Terimakasih! Aku bahagia disurga dan akan selalu tersenyum melihat kalian dari atas sini. Salam hangatku,
Jeon Jungkook ❤️
••END S2••
Saran : Sambil denger lagu Still With You❤️😚
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Noona ✓ [COMPLETED]
Fanfiction- BELUM TAHAP PERBAIKAN - S1✓ S2✓ Dua minggu seperti Dua tahun, satu bulan seperti satu tahun, kalau lima belas bulan seperti seabad?! Tangan kekar itu menggenggam sebuah lolipop dengan entengnya. Menunggu seseorang yang menjemputnya di tengah kera...