CALIFORNIA, AMERIKA SERIKAT. 07.00 AM,
Menggaruk sebelah telinganya gatal, kaos soblong dan celana pendek sebagai setelan, dengan iris yang masih menyipit Jungkook meneguk coffenya setelah membuatnya sembari meregangkan ototnya. Menguap beberapa saat setelah duduk di meja dapur menghadap ruang tamu dan kaca besar dengan tirai terbuka; memperlihatkan matahari terbit mulai menyinari kamarnya, bersamaan dengan kota California yang mulai melakukan aktivitas sehari-hari mereka.
Beberap saat setelah habis diteguknya, Jungkook lantas menggunakan pakaian turtle neck, jas coklat, serta celana panjang yang ditimpali dengan sepatu boats hitam kesukaannya, tak lupa merapikan rambut, dengan membelahnya sesuai dengan garis kepalanya. Pun, Jungkook mengambil tasnya dan berangkat setelah mengunci appartementnya dengan kartu emas yang berasal dari appartement ternama California.
Menyusuri tangga lantai bawah dengan sangat lincahnya, sesekali melempar senyum terhadap pelayan hotel yang menyapanya atau sekedar mengucapkan selamat pagi. Pun, Jungkook segera berangkat menggunakan sepeda yang terparkir khusus di dekat hotel.
Stanford University adalah empat universitas terbaik di California. Ia adalah universitas swasta yang dipilih Jungkook dengan mengambil program graduate school of business, yang sebenarnya menyediakan asrama bagi para mahasiswanya dengan fasilitas lengkap, dan juga terbilang cukup terbaik dalam setiap pelayanannya. Namun, tentu ada aturan yang tidak Jungkook sukai, maka dari itu Jungkook memilih untuk tinggal di appartement lain ketimbang ia di asrama dengan aturan yang mengekangnya.
Menggunakan rem dan menaruh sepedanya di tempat khusus. Jungkook memasang earphone tanpa kabel di telinganya, mendengarkan musik sebagai penyambut hari serta langkahnya menempuh lorong menuju kelasnya. Pun saat ia berada di ambang pintu kelas, Jungkook terkejut karena seseorang langsung memeluknya dengan dua orang gadis yang mengikuti gadis bersurai legam panjang.
"Oh god! You seriously? Will you be engaged soon?"
"Yeah!" Ucap Seung-ri mencium pipi Jungkook yang masih kelihatan kebingguangan dengan apa yang dilakukan Seung-ri. Benar Jungkook masih mencernanya.
"What?" Tanya Jungkook polos.
Karin tertawa bersama gadis kulit hitam di sampingnya. "Hey Jungkook, don't pretend you don't understand, okay?" Ucap Karin dan di timpali Billy kemudian. "It's not funny.."
Seung-ri hanya terkekeh dengan tangannya masih memeluk Jungkook. Sementara Jungkook berusaha melepaskan pelukkan Seung-ri secara halus. "okay you're right i don't understand. Can anyone explain?"
Seungri terkekeh. "Did your dad not tell you?" Jungkook langsung menaikkan alisnya kebinggungan. "We will get engaged.." Jungkook membulatkan irisnya terkejut, yang bodohnya itu dianggap sebagai lelucon oleh teman-teman Seung-ri dan Seung-ri sendiri.
...........
California, Amerika serikat.
Hard Rock Hotel. 08.00 KSTMenggigit roti panggang yang masih hangat di mulutnya. Taehyung segera mengambil tas hitam setelah Jieun memakaikannya dasi, buru-buru menggunakan sepatu dengan roti yang langsung ia lahap dengan sekali makan pun, Jieun menatapnya panik karena Taehyung begitu terburu-buru berangkat bertemu dengan rekan kerjanya. Lekas meneguk air putih karena tersedak, lantas Jieun berdecak sembari menepuk punggung Taehyung. "Hati-hati Tae..." panik Jieun yang dibalasi senyuman dan kecupan kening oleh suaminya. Serta tak lupa anaknya anaknya yang sedang bermain mainan yang tergantung di keranjang bayi, ruang tamu. Taehyung mengecup setiap sisi wajah Hyeyon. "Appa kerj dulu ya sayang. Nanti sore kita jalan-jalan. Jaga ibumu okey?" Pesannya dan langsung melangkah terburu-buru menuju pintu setelah menginterupsi, "aku berangkat.." pun akhirnya berbalik membuka pintu karena dasinya terjepit saat ia menutup pintu, lantas hanya menampilkan senyuman kotak khasnya sembari menyipitkan matanya, yang hanya bisa dibalasi gelengan heran oleh Jieun, istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Noona ✓ [COMPLETED]
Fanfiction- BELUM TAHAP PERBAIKAN - S1✓ S2✓ Dua minggu seperti Dua tahun, satu bulan seperti satu tahun, kalau lima belas bulan seperti seabad?! Tangan kekar itu menggenggam sebuah lolipop dengan entengnya. Menunggu seseorang yang menjemputnya di tengah kera...