05

773 88 3
                                    

HappyReading 💜

#


Suara deru mesin otomatis itu menemani langkah Yoona dan Pak Ji saat mereka sedang berkeliling mengecek proses penyortiran sayuran dan buah yang akan dikirim.
Anggukan setiap karyawan diberikan untuk Yoona selalu dibalasnya dengan hal yang sama dengan senyumnya yang tak pernah hilang dari wajah manisnya.

"Nona, siang ini pemilik restoran Min ingin memperbarui kontrak untuk 2 tahun ke depan bersama kita. Nona akan datang sendiri atau biar saya saja yang kesana?"

"Saya temani Pak Ji, rasanya tidak sopan juga saya belum pernah menyapa secara langsung. Saya juga baru banyak pikiran, sekalian refreshing sambil jalan-jalan. " cengir Yoona ke arah Pak Ji.

"Baik nona. Setelah ini saya akan langsung mengantarkan anda kesana. "

"Baiklah Pak Ji. Saya akan bersiap setelah ini."

Satu jam kemudian mereka sampai di restoran milik keluarga Min. Saat memasuki restoran itu sudah ada pelayan dari restoran yang mengarahkan ke sebuah ruangan VIP yang sudah disiapkan secara khusus. Saat memasuki ruangan, disambut seseorang yang memperkenalkan diri sebagai kepala manager disana. Yoona dan Pak Ji dipersilahkan duduk sambil menunggu pemilik restoran yang saat itu belum hadir disana.

Lima menit kemudian pintu ruangan terbuka, tampak seseorang dengan setelan jas hitam dengan kancing yang sengaja tidak dikancingkan dengan hem putih di dalamnya, memasuki ruangan tersebut dengan wajahnya yang putih pucat menyunggingkan sedikit senyum mesti hanya sekilas.

"Maafkan saya terlambat. " katanya sambil membungkukan badannya dan duduk dikursi berseberangan dengan Yoona.

Yoona membeku tidak percaya dengan pemandangan yang terpampang nyata di depannya itu. Seolah dunianya berhenti berputar saat itu juga.

"Nona, anda baikbaik saja. " tanya Pak Ji membuyarkan lamunan Yoona

"Eoh, y..ya saya baik baik saja Pak Ji. "
Dan akhir nya tujuan utama pertemuan itu mereka lakukan dengan menandatangani kontrak untuk memperpanjang kerja sama lagi 2 tahun ke depan. Mesti masih shock, Yoona mencoba profesional dan tenang. Meredamkan jantungnya yang tidak karuan sejak melihat orang didepannya memasuki ruangan tadi.

Bagaimana tidak, sosok yang ada di depannya sekarang adalah Min Yoongi. Salah satu member dari grub BTS yang sangat dia idolakan juga. Tapi sebisa mungkin Yoona mencoba profesional dan membuang jauh-jauhnya jiwa armynya untuk bersikap profesional.

Bukan hanya Yoona yang terkejut. Suga pun sama. Gadis yang didepannya ini ternyata anak Pak Im (ayah Yoona), partner bisnisnya selama ini, dan sosok yang sangat ramah dan baik yang dia kenal.

'Dia gadis yang sama. Di pemakaman 5 th yang lalu, dan di hotel kemaren.' beberapa argumen juga memenuhi pikiran Suga.

Sehabis manandatangani kontrak mereka menjamu Yoona dan Pak Ji makan siang. Meski berempat tapi suasana disana sangatlah sunyi senyap. Hanya suara gesekan sendok, garpu dan piring yang sesekali terdengar.

Kepala manager ijin keluar ruangan karena ada salah satu pegawai yang memanggilnya . Suga sempat mencuri pandang ke arah Yoona. Meski Yoona tidak menyadari itu, karena dia hanya fokus dengan makanannya, karena jujur dia menahan rasa gugupnya. Bukan Yoona namanya kalau tidak bisa menahan gejolak armynya yg sebenarnya sudah mendarah daging pada dirinya. Bagaimanapun dia harus profesional.

Pak Ji menyadari ada yang sedikit canggung dan tidak beres disana, bagaimanapun urusan beginian Pak Ji memang peka dan sudah fasih.

"Nona maaf, saya keluar sebentar mau menerima panggilan. " Yoona menganggukan. Pak Ji membungkuk ke arah Suga dan keluar.

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang