13

704 73 2
                                    

#

Matahari sudah menampilkan senyumnya dari ufuk timur, sedangkan dua sejoli itu masih tertidur berpelukan dengan tubuh mereka yang hanya tertutupi selimut tipis.

Yoona membuka matanya, entah sudah jam berapa. Dan dia harus pergi bekerja. Yoona menatap Taehyung yang ada didepannya. Mencium harum tubuh Taehyung yang masih memeluknya. Yoona merasakan pipinya memanas, teringat kegiatan yang mereka lakukan semalam.

'Im Yoona, semoga kau tak menyesal dengan apa yang sudah kau lakukan. ' batinnya.

Tubuh Taehyung bergerak, mempererat pelukannya dengan matanya yang masih tertutup rapat. Yoona mengamati setiap lekuk wajah Taehyung menyentuh pipinya lembut, menyisihkan rambut yang menutupi separuh matanya, karena memang rambut Taehyung mulai memanjang dan membuatnya terlihat lebih menggoda bagi Yoona.

'Ciptaan Tuhan yang benar-benar sempurna.'

Setelah puas mengamati, Yoona mencoba bangun dan menyingkirkan lengan dan kaki Taehyung yang menindih tubuhnya.
Dia harus segera memakai bajunya, sebelum Taehyung bangun dan melihatnya. Padahal kalau dipikir semalaman Taehyung sudah sangat jelas melihat tubuhnya.

Perlahan Yoona bangun, mencari bajunya yang berceceran karena ulah Taehyung yang hanya melemparnya asal.
"Kamu sudah bangun sayang ."
Baru ingin beranjak dari kasur, suara berat Taehyung dan tambah berat karena baru bangun tidur, mengangetkan Yoona.

"Aahhh, kau mengagetkanku. "

"Ini masih pagi sekali, kemarilah, aku ingin memelukmu lebih lama lagi. "

"Aku harus bekerja. Kamu tidurlah lagi. "
Yoona berdiri dan menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

"Kenapa ditutupi, bahkan aku sudah melihatnya dengan jelas semalam. " goda Taehyung.

"Jangan lihat. Berbaliklah, aku akan memakai bajuku. "

"Tidak mau. Aku ingin melihatmu."

"Kim... Berbaliklah!" Yoona menyambar bantalnya dan melemparkan kearah Taehyung. Yang membuat Taehyung terkekeh tapi dia menuruti saja dan berbalik. Untung saja selimut itu lebar, meskipun Yoona menariknya, tubuh Taehyung juga masih tertutupi, setidaknya bagian tubuh bawahnya yang berbahaya itu.

Yoona menemukan pakaiannya dan memakainya cepat sebelum Taehyung berbalik dan menggodanya lagi.

"Aku akan turun dan memasakkan sarapan untukmu sebelum pergi, mandi dan keluarlah setelah itu. "
.
.

Yoona selesai dengan masakannya, nasi goreng kimchi dan telur dadar.
Taehyung turun dari kamarnya dan langsung menuju ke dapur, duduk di meja depannya.

"Kau sudah seperti menjadi istriku saja. Aku jadi tak sabar ingin segera menikahimu. "
Taehyung mengembangkan senyum dibibirnya dan hanya mendapat tatapan sinis dari Yoona. Tapi itu tak membuat senyumnya luntur. Karena wanita di depannya ini sudah menjadi miliknya seutuhnya.

Setelah menuangkan jus apel ke gelas, Yoona berjalan ke arah Taehyung pelan karena ulah Taehyung membuatnya sedikit sakit berjalan, meletakkan jus itu didepan Taehyung. Dan duduk disebelahnya.

"Apa itu sakit? " Taehyung menyadari gerak Yoona dan langsung memasang muka cemas . Yoona hanya tersenyum tipis dan sedikit mengangguk.

"Eoh. Semua gara-gara kamu. "

"Maafkan aku sayang. Aku tak tau jika kamu akan seperti ini akhirnya."

"Dan sekarang kau menyesalinya?"

"Tidak. Karena aku menginginkannya lagi." jawabnya santai sambil nyengir.

"Yak Kim Taehyung !! "

Taehyung meringis karena Yoona memukul punggungnya, tapi tak merasakan sakit yang berarti.

DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang