Anisa POV
Sinar mentari pagi menyambutku, aku bangun dari mimpi indah ku.Dengan langkah gontai aku berjalan menuju kamar mandi, lalu membasuh mukaku.
Lalu aku berjalan menuju dapur dan mendapati Mama dan Papa sedang berbincang di ruang makan kebetulan hari ini, hari minggu jadi Papa tidak kerja.
"Pagi Papa, pagi Mama " sapaku pada mereka.
"Eh anak Mama udah bangun, sini duduk ayo sarapan bareng. "
Aku mendudukan bokong ku di samping Mama. "Ma, hari ini Nisa mau pergi sama temen Nisa."
"Temen kamu yang mana? Eyon, Cecen, Anelis? "
"Iya sama mereka, Ma", kataku sambil memakan potongan roti yang sudah disiapkan Mama.
"Kalo makan jangan sambil bicara,Dek. Iya gak papa kalo kami pergi sama mereka. Tapi, hati-hati ya. Jangan lupa jam satu siang sudah harus pulang, ya."
"Iya, Ma maaf. Terima kasih, Ma." kataku kembali ke kamar.
Setelah sarapan usai aku mandi lalu pergi ke tempat yang sudah kami tetapkan kemarin. Setelah sampai disana ternyata mereka belum sampai. Lalu aku menunggu mereka sambil meneguk secangkir teh hangat.
"Nisa!!!" Teriak Anelis kala ia melihatku.
"Haduh, ojo bengok-bengok, isin aku 😑", kataku sambil menutup muka karena malu.
(Haduh, jangan teriak-teriak, malu aku😑)"Iya, maaf." Kata Anelis memelukku erat.
" Iya iya gak papa kok. Eh iya Eyon sama Cecen dimana? " tanyaku melepas pelukannya.
"Alah kayak gak ngerti mereka aja, mereka belum bangunlah, Nis. Gw tadi kerumah mereka tapi katanya mereka belum bangun. Ya udah deh gw tinggal." katanya memutar mata malas.
Tiba tiba teriakan orang gila menggema dari pintu kafe, "Nisaaa, Anelis, kangen gak sama gw?." teriakan itu membuat seisi kafe menoleh pada ku dan Anelis.
"Astagfirullah, orang gila dateng😐", kata Anelis, membuat tawaku pecah.
"Eh enak aja, ngatain gw orang gila😑" kata Eyon memelototkan matanya pada Anelis.
"Kalian berdua kenapa telat datengnya? ", tanyaku memicingkan mata.
"Iya, iya maaf. Tadi latihan bola dulu", kata Cecen saat mendaratkan bokongnya disampingku.
Sudah satu jam lebih kami bersenda gurau. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul satu lebih lima belas menit. Cerita lucu Eyon dan Cecen membuatku lupa akan janji kepada Mama akan pulang jam satu.
"Eh gw pulang dulu ya," pamitku membungkam tawa mereka. Mereka menatapku kecewa.
"Kok tiba-tiba pulang. Agh gak seru nih, kan kamu yang ngajak masa pergi duluan." Ucap Cecen kecewa.
"Iya nih, Nisa gak seru." Kata Eyon memelas.
"Mau kemana sih, kok buru-buru pulang?", tanya Anelis sambil memakan roti panggang yang tinggal secuil dipiringnya itu.
"Mau nengok kakak gw."
"Lo Mas David sakit?", tanya mereka bertiga kompak.
"Nggak sakit kok, kan Mas David lagi latihan di Stadion Citarum jadi mau nonton aja gitu." Ucapku santai,tanpa memperdulikan wajah mereka yang berubah marah.
"Ish, kirain sakit. Gw boleh ikut nggak?", kata Eyon mendahului langkahku.
"Gw juga mau ikut dong, mau liat tim Gatara latihan. Bisa buat belajar kan." sambar Cecen sambil mendorongku dari belakang membuatku hampir terjatuh kedepan.
![](https://img.wattpad.com/cover/211972945-288-k50155.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Goalkeeper
FanfictionAwal mulanya berjalan lancar-lancar saja Sampai pada akhirnya beribu ribu cobaan datang menghadang Mencoba merusak dan menjadi orang ketiga Entah mereka akan sanggup atau tidak Yang jelas mereka ingin semuanya bertahan tanpa ada kata perpisahan S...