Author PoV
Satu tahun berlalu semenjak Riski dan Nisa berpacaran. Sejauh ini memang tidak agh bukan belum ada rintangan yang mereka lalui. Entah kapan rintangan itu pasti akan datang.
Pagi ini tepat hari pertama masuk sekolah setelah hampir 1 bulan berdiam diri dirumah. Nisa mulai bersiap diri menenteng tas warna biru miliknya. Dia sudah sangat siap untuk bersekolah kembali. Sekarang ia bukan anak kelas 10 lagi. Tapi sudah menjadi anak kelas 11. Otomatis dia juga menjadi kakak kelas walaupun masih ada kelas 12. Ya dia menjadi kakak kelas sekaligus adek kelas.
Hari ini dia sangat bersemangat. Mau tau kenapa? Semalam Nisa menang taruhan dari Cecen. Tadi malam mereka mabar game online. Dan yang kalah harus kasih traktiran di kantin sekolah. Dan alhasil Cecen pun kalah dari Nisa.
Ada satu hal lagi yang buat dia semangat. Apalagi kalau bukan ketemu si Pangeran, wkwk
Si Pangeran? Si Riski maksudnya.
Sudah hampir 1 bulan mereka tak bertemu. Kalo pun ada waktu pasti salah satu dari mereka tidak bisa.
"Pagi, nawak-nawak semuaaa!!!", teriak Nisa dari kejauhan. Langkah semangatnya diiringi dua body guard. Agh, bukan maksudnya sahabat Nisa. Siapa lagi kalo bukan Cecen dan Eyon.
Semua mata tertuju pada Nisa. Namun, ia tidak menghiraukan tatapan tersebut. Ia hanya fokus pada segerombolan siswa, yang terdiri dari beberapa cowo dan satu cewe. Agh siapa lagi kalo bukan Geng Gatara. Ditambah satu personil si Anelis.
"Uuuu, gue kangen sama lo, Lis?!", Nisa berlari ke arah Anelis lalu memeluknya.
"Ish, kirain bakalan meluk gue?!", ucap Riski kecewa.
"Maaf anda siapa ya?", canda Nisa.
"Ogh lo gak kenal? Kenalin nih, gue Muhammad Riski Sudirman. Kiper paling ganteng dia antara 3 kiper Gatara. Dan paling ganteng diantara pemain Gatara?!", ucapnya mengulurkan tangan.
Belum sempat Nisa membalas. Anelis menyindir Riski dengan kata-kata yang cukup menohok, "Bukannya si Rendy ya, yang paling ganteng? Sampai dijuluki Dilannya Gatara lagi?! Haha", ucap Anelis diselingi tawa dan berhasil membuat Riski malu.
"Abang, abang, mas, mas, gak mau pada masuk kelas nih? Dah bel dari tadi, loh?!", ucap Eyon ditengah tawa kami.
"Agh iya, ya. Yaudah kita ke kelas dulu ya, Mas, mas semua?!", ucap Anelis menarik Nisa pergi.
"Awas lo macem-macem dibelakang gue?! Jangan nyari degem lo?! Mas David tolong jagain si Riski ya?!", teriak Nisa dari kejauhan.
Jam pertama pun dimulai. Hari ini masih bebas karena masih hari pertama masuk sekolah. Jadi siswa belum terlalu dibuat pusing dengan tugas-tugas.
Anisa PoV
Triiinggg... Triiinggg... Triiinggg...
Bel istirahat berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas.
"Untung baru hari pertama. Jadi belum terlalu pusing?!", ucap Eyon sembari berjalan keluar kelas.
"Iya belum, baru juga hari pertama masa udah dikasih tugas aja sih?! Gak seru dong!!", ucap Cecen menyamakan langkahnya dengan Eyon.
"Egh btw, lo sama si Bry gimana?", tanyaku pada Anelis.
"Agh, baik-baik aja tuh", ucapnya santai.
"Enggak ada konflik kah?"
"Agh enggak, egh belum. Enggak tau agh. Semoga aja enggak ada?!", ucapnya masih sibuk dengan ponsel miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Goalkeeper
Fiksi PenggemarAwal mulanya berjalan lancar-lancar saja Sampai pada akhirnya beribu ribu cobaan datang menghadang Mencoba merusak dan menjadi orang ketiga Entah mereka akan sanggup atau tidak Yang jelas mereka ingin semuanya bertahan tanpa ada kata perpisahan S...