Siapkan mental yaaa hahhahahahah
Bab 2.A
"Jangan lupa untuk menghubungiku jika ada sesuatu yang mendesak." Farel mengingatkan. Ivana tersenyum, dia senang, setidaknya kini dirinya memiliki teman seperti Farel.
"Aku benar-benar sangat berterima kasih karena kamu mau membantuku."
"Santai saja, aku hanya..." kalimat Farel terpotong karena panggilan yang masuk pada ponsel Ivana. Ivana mengernyit ketika mendapati guru di sekolaha Aksa yang menelepon.
Aksa memang sudah sekolah di sebuah taman bermain. Biasanya, Ivana yang akan menungguinya, tapi karena hari ini Kayla demam, maka Ivana meminta Bi Marni yang menungguinya.
"Sekolahan Aksa, ada apa ya?" Ivana merasakan perasaan yang tak enak. ia mengangkatnya, dan sempat tercengang ketika mendapati kabar dari seberang telepon.
"Ada masalah? Ada apa?" Farel bertanya karena Ivana tampak shock dengan apa yang dia dengar.
"Aksa di rumah sakit." Ivana panik, dia segera membereskan barang-barangnya dan menggendong Kayla kembali.
"Kenapa?" kepanikan juga tampak di wajah Farel.
"Dia jatuh dari ayunan, mulutnya mengeluarkan darah, jadi dia dibawa ke rumah sakit terdekat."
"Aku antar." Ucapan Farel sempat menghentikan pergerakan Ivana. "Kenapa?" tanyanya kemudian.
"Bukannya, kamu harus ke rumah sakit?"
"Aksa juga salah satu pasienku. Aku ingin melihat keadaannya."
Ivana tak bisa melarang Farel. Bagaimanapun juga, dia juga butuh tumpangan agar lebih cepat menuju ke rumah sakit. Karena dia pikir supirnya sudah kembali pulang tadi. Akhirnya, keduanya menuju ke ruah sakit dimana Aksa mendapatkan penanganan.
****
"Giginya patah, Bu, gusi dan mulutnya terluka. Makanya sampai mengeluarkan darah dan membuat bibirnya bengkak. Tapi semua baik-baik saja." Dokter yang menangani Aksa akhirnya menjelaskan keadaan Aksa.
Ivana menghela napas lega. Ternyata yang berdarah hanya gusi Aksa, ia sempat mengira kepala Aksa yang terbentur hingga keluar darah dari mulutnya.
"Terima kasih, Dok."
"Dan pasien sudah bisa dibawa pulang. Kami hanya akan meresepkan obat nyeri, dan untuk mengurangi bengkak dan pendarahannya."
Ivana mengangguk. Dia kemudian ditinggalkan di ranjang Aksa. Tersenyum pada putranya itu yang tampak ketakutan.
"Dokter Farel." Sapa Aksa saat melihat Farel. Memang, Aksa cukup dekat dengan Farel. Karena setiap kali sakit, dia hanya ingin diperiksa oleh Farel, ditambah lagi saat Kayla sakit, Aksajuga ikut mengantar periksa ke tempat Farel. Pembawaan Farel yang lembut dan ceria membuat Aksa suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Husband
RomanceMemiliki suami seperti seorang Rainer Bastian merupakan sebuah mimpi buruk bagi Ivana Putri Abinaya. Bagaimana tidak, Rainer menikahinya hanya karena sebuah dendam. Tujuan hidup Rainer hanya satu, yaitu membuat Ivana menderita sepanjang hidupnya. ...