Bab 5.A

81.6K 8K 515
                                    

Haiiii berhubung ini Valentine jadinya aku update nihhhh.... kenapa aku Update Rainer?? karena bab ini manis... sumpahhh hahhahahaha selamat membacaaa....

GILAAAAA Vote komen jangan lupa yaaakkkk bab kemaren Pecaaaaaaaahhhhhh sampek tembus 800 komen lohhh aahhhhhh jadi seneng bgttt...


Bab 5.A


Apa yang membuat ibunya berubah seperti itu? Pertanyaan itu seakan tak ingin lepas dari pemikiran Rainer. Saat ini, dirinya sedang berada di teras rumah ibunya. Ya, Sang Ibu benar-benar mengusirnya? Tak masuk akal bukan? Sedangkan Ivana dan anak-anaknya ditahan di dalam rumah.

Rainer kesal, dia tak berhenti berjalan mondar-mandir. Sudah jam sebelas malam dan dirinya masih menunggu di sana seperti orang tolol.

Tak lama, pintu rumah terbuka. Rainer menghentikan langkahnya dan mendapati Ivana berada di sana. Secepat kilat dirinya menerjang Ivana dan memenjarakan tubuh istrinya itu diantara pintu.

"Apa yang sudah kamu perbuat dengan ibuku?" desisnya dengan nada tajam.

"Aku tidak berbuat apapun."

"Kenapa dia membenciku? Jelas-jelas aku pernah mengatakan padanya bahwa kamu adalah orang yang bertanggung jawab atas hancurnya keluarga kami."

"Mungkin, Ibu hanya sayang pada anak-anak. Dan anak dalam kandunganku." Lirih Ivana.

Rainer menatap perut Ivana, kemudian dengan spontan dia melepaskan tubuh Ivana. "Kenapa kamu keluar?" tanyanya kemudian.

"Aku melihat mobil kamu masih di halaman, jadi aku keluar. Ibu dan anak-anak sudah tidur. Aku tidak bisa meninggalkan mereka di sini."

"Jadi kamu menuruti kemauannya? Tinggal di sini selamanya, begitu?"

"Ibu butuh dukungan, dia butuh ditemani. Tidak apa-apa bukan, jika aku menemani di sini dengan anak-anak?"

"Tidak!" seru Rainer. "Kamu akan mencuci otaknya."

"Rainer..."

"Malam ini kamu bisa tinggal. Tapi tidak malam-malam selanjutnya."

Ivana menatap Rainer dengan mata sendunya. "Kenapa kamu melakukan ini? aku hanya mau anak-anakku dekat dengan nenek mereka?"

"Karena mereka adalah anak-anakmu."

"Anak-anakmu juga, kan?" tantang Ivana. "Kamu boleh menyiksaku atas kesalahan orang tuaku, tapi kamu nggak berhak mengikut sertakan mereka dalam pembalasan dendam ini."

"Sudah pandai berbicara sekarang?"

"Aku hanya mau kamu mengerti, mereka juga butuh sosok ayah, mereka juga butuh sosok nenek. Mereka butuh keluarga."

Rainer sempat terpaku dengan ucapan Ivana tersebut, apa yang dikatakan Ivana memang benar. Tak seharusnya dia membawa anak-anaknya dalam urusan balas dendamnya. Dalam tubuh anak-anaknya juga mengalir darahnya, harusnya, Rainer tahu tentang itu. tapi selama ini, Rainer mencoba memungkirinya.

"Biarkan aku masuk."

Ivana terkejut dengan ucapan Rainer. "Tapi, ibu akan marah kalau..." Ivana tak mampu melanjutkan kalimatnya saat Rainer menatapnya dengan tatapan mata tajamnya. Tanpa banyak bicara, Rainer masuk ke dalam rumah ibunya, dia lalu menuju kamar Ibunya dan mendapati Sang ibu sudah tertidur pulas dengan Aksa di sebelahnya.

Ivana hanya mengikutinya dari belakang, saat Rainer menutup kembali pintunya, dia bertanya "Dimana kamarmu?"

"Kamar tamu pertama." Jawabnya.

The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang