Kangen aku yaaa hahhahaha Happy Reading... maaf sekali aku baru update cerita ini hahhahahaha
Keduanya larut dalam pembicaraan tentang visi dan misi perusahaan mereka, tujuan untuk melakukan kerja sama, hingga kemudian, dering ponsel Rainer mengganggu pembicaraan mereka.
"Maaf, permisi." Rainer bangkit dan menerima panggilan itu. "Sahara, apa kamu tidak tahu bahwa ini masih jam kerja?"
Ivander mengerutkan keningnya saat mendengar sekilas apa yang diucapkan Rainer. Sahara... sebuah nama yang tercatat di dalam file tentang Rainer yang dikirim orang suruhannya. Ivander berpikir sejenak. Lalu tak lama, Rainer kembali padanya.
"Maaf, istri saya sedang memiliki sedikit masalah dengan kandungannya, apa kita bisa melanjutkan pertemuan kita di lain waktu? saya sungguh-sungguh memohon maaf."
Ivander mengangkat sebelah alisnya "Istri?" dengan spontan dia menanyakan hal itu. Istri katanya? Bukankah pria ini suami dari Ivana? Dan tadi, bukankah pria ini menyebut nama Sahara? Jadi... apa yang sebenarnya terjadi di sini?
***************************
Bab 10.B
"Ya." Jawab Rainer dengan pasti. "Bagaimana?" tanyanya lagi.
Ivander hanya mengangguk. Kemudian dia menjawab. "Baik. Saya sangat mengerti." Dia lalu bangkit dan bersiap pergi, seolah-olah tak ada masalah apapun. Padahal, dalam hati, Ivander menyimpan suatu kecurigaan yang amat sangat terhadap Rainer.
Sebenarnya, dalam file yang dia terima tentang Rainer, Ivander sudah mendapati sosok Sahara sebagai teman kencan Rainer. Tapi hanya itu, tak dijelaskan secara spesifik bagaimana hubungan mereka. Karena bagi Ivander memang tak cukup berguna. Tapi kini, setelah tahu bahwa perempuan bernama Sahara itu kemungkinan besar sedang hamil dan hubungannya dengan Rainer tampaknya cukup berimbas dengan Ivana, maka Ivander akan mencari tahu lebih jauh tentang perempuan itu.
Kini, satu hal yang dia tahu tentang Rainer, bahwa mungkin, pria itu tak cukup baik untuk adiknya, dan jika dia mendapati fakta itu, maka Ivander bersumpah bahwa dia akan memisahkan Rainer dengan adiknya...
***
Farel tak berhenti mengamati Ivana, saat Ivana sedang sibuk menyuapi Kayla dengan ice cream yang baru saja mereka beli. Saat ini, mereka sedang bersantai di sebuah bangku panjang di area kebun binatang. Ya, Farel mengajak Aksa, Ivana dan Kayla ke kebun binatang sore ini. Meski tak akan lama, karena hari memang sudah sore, tapi Farel senang saat melihat bagaimana Aksa tampak bahagia saat ia mengajaknya ke sana.
Sesekali, tatapan mata Farel tak lepas dari sosok Ivana seperti saat ini. Memang, Ivana selalu tampak menawan di matanya. Entahlah, mungkin karena pembawaan perempuan itu yang kalem, sederhana, dan keibuan, membuat hati Farel tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Husband
RomanceMemiliki suami seperti seorang Rainer Bastian merupakan sebuah mimpi buruk bagi Ivana Putri Abinaya. Bagaimana tidak, Rainer menikahinya hanya karena sebuah dendam. Tujuan hidup Rainer hanya satu, yaitu membuat Ivana menderita sepanjang hidupnya. ...