Sebenarnya, aku gak pengen update malam ini.. tapi kok banyak yang komen jadinya aku update dehhh ahhahahhaha selamat membacaaaa....
Bab 3.A
Pagi itu, Ivana sudah memasak cukup banyak masakan. Berharap bahwa ia bisa sarapan bersama dengan Rainer. Tapi nyatanya, Rainer pergi begitu saja tanpa sedikitpun menoleh ke arah masakannya. Bahkan, ketika Ivana membawakan bekal untuk suaminya itu, Rainer sengaja meninggalnya. Akhirnya, pagi itu dilewati Ivana dengan sarapan hanya bertiga dengan anak-anaknya.
"Mama, apa kita boleh bertemu nenek?"
Ivana menatap Aksa seketika. Lalu dia menatap ke arah makanan di atas meja yang sangat banyak dan tak akan mampu mereka habiskan. Kemudian, Ivana mengingat sesuatu. Memang, sudah cukup lama Ivana tak menemui Ibu Rainer. Apa dia harus ke sana?
"Aksa mau ketemu nenek?" tanyanya penuh harap.
"Mau, mau, mau..." Ivana tersenyum dia lalu mulai menyiapkan sebuah tempat. Sepertinya, dirinya akan menghabiskan waktu di rumah Ibu Rainer hari ini, karena sudah lebih sebulan dirinya tidak mengunjungi wanita itu.
*****
Ibu Rainer tinggal di sebuah rumah sederhana. Ivana pernah mendengar dari Rainer bahwa dulu, ibunya pernah mengalami gangguan mental ketika perusahaan keluarga mereka bangkrut karena ulah ayah Ivana. Ibunya sempat masuk rumah sakit jiwa, ayah Rainer bunuh diri, dan Rainer hidup sebatang kara.
Ketika Rainer mulai sukses, dirinya mencari ibunya kembali, memberikan perawatan intensif untuk ibunya hingga kondisinya mulai membaik dan dikeluarkan dari rumah sakit jiwa.
Rainer membelikan sebuah rumah di pinggiran kota untuk ibunya agar ibunya merasa tenang dan nyaman, memfasilitasinya dengan penjagaan ketat, bahkan menyediakan suster untuk menjaganya.
Meski kondisinya dinyatakan sudah membaik, nyatanya ibu Rainer hampir tak pernah membuka suara sekalipun, dia lebih suka duduk menyendiri sembari merajut. Tak ada yang boleh mengganggunya.
Pertama kali Ivana datang ke rumah itu adalah ketika Rainer mengajaknya, menceritakan tentang semua kekejaman ayahnya hingga berujung nasib Ibu Rainer yang seperti saat ini. Ibu Rainer tampak tak menghiraukan kedatangannya, Ivana mengerti, karena semua itu dalah ulah dari orang tuanya. Tapi Ivana tak pernah berhenti berharap, suatu saat, mereka pasti akan memaafkannya.
Sesekali Ivana berkunjung ke rumah Ibu Rainer. Tentu tanpa sepengetahuan lelaki itu. Bahkan, Ivana meminta dengan sangat pada supirnya dan siapapun yang tahu kedatangannya di sana, agar tak memberi tahu tentang dirinya yang sering mengunjungi Ibu Rainer. Ivana hanya tak ingin Rainer marah ketika pria itu tahu bahwa dirinya sedang mendekatkan diri dengan ibu suaminya itu.
Lambat laun, keadaan Ibu Rainer mulai berubah. Wanita paruh baya itu kini sudah bisa tersenyum saat Ivana datang membawa anak-anaknya, hal itu sangat membuat Ivana bahagia. Dia hanya berpikir, jika dirinya tak diterima di dalam keluarga Rainer, setidaknya anak-anaknya memiliki tempat di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Husband
Roman d'amourMemiliki suami seperti seorang Rainer Bastian merupakan sebuah mimpi buruk bagi Ivana Putri Abinaya. Bagaimana tidak, Rainer menikahinya hanya karena sebuah dendam. Tujuan hidup Rainer hanya satu, yaitu membuat Ivana menderita sepanjang hidupnya. ...