Rameiiinnn yaaa jangan mau kalah ama lapak sebelah hahahhahahaha VOTE KOMENNNN
Rainer tersenyum miring. "Bohong." Secepat kilat dia mencengkeram dagu Ivana lalu mengadiahinya sebuah cumbuan panas. Ivana ingin memberontak, tapi dia sadar bahwa dirinya tak bisa melakukan hal itu. ini di kamar anak-anak, bagaimana jika anak-anaknya bangun dan melihat kejadian ini?
Ivana mencoba melepaskan diri tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Tapi dia tak berhasil. Hingga kemudian, panggilan Aksa menghentikan aksi Rainer.
"Apa yang Papa lakukan?" pertanyaan polos tersebut membuat Rainer membeku seketika. Pun dengan Ivana, dia tak menyangka bahwa Aksa akan bangun dan kemungkinan besar puteranya itu sedang melihat apa yang sedang dilakukan Rainer terhadapnya. Apa yang harus dia lakukan selanjutnya? Apa yang harus dia jelaskan jika Aksa bertanya lebih banyak lagi tentang mereka
***************************
Bab 8.B
Rainer melepaskan tubuh Ivana, membalikkan diri dengan pelan dan menatap Aksa yang masih duduk di atas ranjangnya sembari mengucek matanya dengan polos. Rainer tahu bahwa Aksa tak melihat apa yang dia lakukan pada Ivana. Posisinya membelakangi Aksa, dan tubuhnya lebih kekar dari tubuh Ivana hingga dia mampu menyembunyikan tubuh Ivana di sana, ditambah lagi, cahaya temaram di dalam kamar mungkin menyembunyikan apa yang sudah dia perbuat pada Ivana.
"Kenapa kamu bangun?" tanya Rainer yang mencoba mengendalikan diri agar terlihat tenang.
"Papa pulang?" bukannya menjawab pertanyaan Rainer, Aksa malah balik bertanya.
"Ya."
"Papa nggak jadi pergi sama tante tadi?" tanya Aksa lagi.
Rainer mulai melangkahkan kakinya menuju ke arah Aksa "Papa pulang, buat kamu." Rainer berjongkok di hadapan Aksa yang masih berada di atas ranjangnya. "Kamu tidur lagi, oke?"
"Mama, bagaimana?" tanya Aksa dengan polos.
Rainer menatap sekilas ke arah Ivana yang masih membatu di tempatnya berdiri. "Mama, tidur dengan Papa." Jawab Rainer dengan hati-hati. "Kamu, bisa tidur sendiri dengan Kayla, kan?" tanya Rainer lagi.
Aksa mengangguk dengan polos. Dia kembali berbaring. Rainer mulai menyelimutinya lagi, lalu dia bangkit dan bersiap meninggalkan Aksa.
"Papa jangan jahatin Mama, Papa jangan buat Mama nangis."
Rainer kembali menghentikan langkahnya setelah mendapat sebuah pesan menyentuh dari Aksa. Dia lalu menatap Aksa sungguh-sungguh, dan puteranya itu kembali membuka suaranya
"Aksa sayang Mama. Kalau Mama nangis, Aksa ikut sedih. Papa jangan buat Mama nangis lagi, ya..."
Hati siapa yang tak tersentuh saat mendengar ucapan polos dan sederhana itu. dengan spontan Rainer mengangguk, lalu sedikit demi sedikit Aksa mulai menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Devil Husband
RomanceMemiliki suami seperti seorang Rainer Bastian merupakan sebuah mimpi buruk bagi Ivana Putri Abinaya. Bagaimana tidak, Rainer menikahinya hanya karena sebuah dendam. Tujuan hidup Rainer hanya satu, yaitu membuat Ivana menderita sepanjang hidupnya. ...