episode 14

5K 136 8
                                    


Bella senyum-senyum, dia meraba semua bagian wajah Hero,  dengan telunjuk nya.  sangat mengagum kan. semua begitu sempurna. selama ini belum sama sekali tergila-gila dengan seseorang seperti ini. hidung bangir, alis nya hitam dan tebal, bulu mata nya juga lentik seperti boneka, mata nya yang tajam dan kelam, bibir sensual yang alami merah, rahang tegas. menandakan bahwa pemuda ini jantan. telunjuk Bella berhenti tepat di atas  bibir Hero. belum lama ini mereka saling memagut mesra, tapi mengapa Bella merasa haus, ingin sekali mencecap rasa bibir pemuda ini, tapi apalah daya dia tidak mungkin melakukan sesuai dengan kata hati nya.  di saat Hero masih tidur nyenyak.

dan beberapa jam kemudian, Hero dan Bella sudah siap mengenakan semua pakaian nya, dan sangat di sesal kan Bella merasa tidak nyaman tubuh nya terasa lengket. dan akhir nya Hero mengajak Bella  ke apartement nya. saat matahari mulai tenggelam mereka menuju apartement. Hero tidak mungkin membawa Bella ke apartement paman nya, karena di sana ada Rose. Hero yakin gadis itu akan bikin ulah. sudah pasti Hero membawa Bella ke apartement Fero, karena sahabat satu nya ini masih kerja di luar.

Saat pintu sedikit usang di buka, manik mata biru itu menatap langit-langit di sekitar. Bella merasa asing Yang pasti nya tempat ini jauh dari kediaman Antonio yang megah dan mewah. namun hati Bella gembira.

"silah kan duduk! maaf tempat nya berantakan." ucap Hero merasa tak enak hati.

"tidak apa-apa, sangat manusiawi."

Bella bersiap menghempas kan bokong sexy nya di atas kasur berukuran kecil, tapi mata nya menangkap sesuatu yang hampir ia duduki.

"Apa itu? seperti nya pernah aku lihat?" Bella fokus memperhatikan sesuatu yang bergumpal tak jauh dari bokong nya, dia hendak mengambil nya.

Hero melihat,  sesuatu yang tengah Bella pertanyakan. spontan saja mata elang itu membulat saat menyadari celana sempak milik nya hendak Bella pegang.

secepat kilat Hero mengaman kan sempak nya itu, lalu menjauh kan dari pandangan Bella. "bukan apa-apa, ini milik Fero. tidak usah mempermasalah kan nya, aku akan mengatasi ini." ucap Hero beralasan, dia terpaksa menggunakan Fero sebagai perisai di saat terpojok.

namun Bella tidak perduli, dia duduk dengan santai sembari menunggu tuan rumah mempersiap kan kebutuhan nya. Bella ingin mandi dengan air hangat. tetapi jika itu ada?

Sedang kan Hero melihat kamar mandi, ia mengecek semua nya. tapi ada sesuatu yang membuat nya kesal, Hero menghela nafas sesudah keluar dari kamar kecil itu. kemudian dia menghampiri Bella.

"kamar mandi nya sudah siap kan? aku tak tahan lagi?" ucap Bella langsung berdiri tegak dari tempat duduk nya itu.

Hero terlihat lemas, dia menahan dua bahu kecil Bella, kemudian menatap manik indah itu.

"kamu, kamuuuu jangan masuk ke kamar kecil ini!"

"kenapa? aku sudah bilang ingin sekali membersih kan diri? kenapa kamu berubah secepat itu?" Bella jadi kecewa.

"maaf, aku tidak tahu harus ngomong apa? WC  nya ruksak, air nya tidak keluar," Hero menggigit bibir nya sesaat lalu menyambung ucapan nya. "kamu tidak bisa memakai kamar mandi atau wc nya. woah, semua nya berantakan. maaf kan aku."

Bella menganga sesaat, baru kali ini dia mandi kesusahan. apa yang terjadi pada hidup nya? benar-benar sebuah tragedi? Bella hanya bisa menghela nafas panjang.

"tapi,  jangan kecewa dulu, kamu bisa memakai kamar mandi apartement paman,  mari kita kesana!"

Tanpa pikir panjang lagi Hero keluar dari dalam kamar apartement Fero yang seperti kapal pecah itu, membawa nya ke apartement paman dan Bibi nya Hero. walau sedikit tak enak hati, tidak ada pilihan lain, Hero tidak mungkin membiarkan wanita nya kesusahan.

Black and white my love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang