Episode 31

2.8K 127 13
                                    


Mira membantu Bella berdiri, setelah berterimakasih mereka berdua pergi meninggal kan Antonio yang masih jongkok menatap bekas duduk Bella.

Antonio menegakan tubuh nya, dia menatap santai kepergian dua wanita itu.

"Tuan, maaf. kabar ini baru saya dengar. tapi saya percaya jika wanita itu benar-benar Nyonya Bella. sebelum nya saya pernah mendengar percakapan pemuda yang selalu bersama Nyonya. mereka selalu bersama. saya sangat yakin dia Nyonya." ucap Jepri mantap. lelaki bertubuh jangkung kurus itu mematung di belakang punggung Antonio.

"baiklah, saya akan percaya dengan ucapan mu. perasaan saya mengatakan? jika dia memang Bella. walau pun dia mengganti nama nya, bahkan merubah wajah nya sekalipun. saya pasti akan mengenali dia.  bau harum tubuh nya tidak pernah saya lupakan."

Antonio menutup kedua mata nya, menghirup udara di sana seolah dia tengah menghirup tubuh Bella. Tanpa mengatakan sepatah kata pun dia melangkah maju menuju tempat tinggal Bella.

Jepri menjaga jarak dari Antonio, pria itu berdiri tanpa mengatakan apapun mengenai langkah Tuan Besar nya itu.

Bella mengunci kamar nya. dia duduk di sudut kamar dengan ketakutan. wajah itu, sudah lama tidak ia jumpai. menakut kan! Bella bisa melihat nya lagi. bagai mana ini bisa terjadi? Bella cemas, takut Antonio mengenali nya. Bella tidak sanggup menatap mata Antonio.kilasan siksaan yang di lakukan oleh Antonio terus membayangi nya. Bella sangat takut.

Mira merasa heran, dengan sikap Bella saat menatap pria yang sudah membantu nya, terlebih pria itu memaanggil nama nya dengan sebutan Bella, bukan Baleria. lebih aneh nya setelah masuk kamar, tidak terdengar lagi suara nya, Mira ingin membantu mengoles kan obat pada tubuh Bella yang terluka. namun nampak nya Bella enggan membuka pintu kamar.

Saat Mira berbalik, Antonio sudah mematung di hadapan nya.

"maaf, bisa saya bantu?" ucap Mira tergagap. jujur Mira merasa aneh karena pria asing ini berani masuk tanpa permisi.

"saya hanya ingin mengembalikan ini."

Antonio membuka kepalan tangan nya, sebuah kalung berlian yang berkilau sudah ada di gengaman. Antonio tersenyum kecil melihat mimik wajah Mira yang tak bisa di ungkap kan.

"woah..ini bukan kah kalung? baru pertama kali saya melihat kalung mengkilap seperti ini? tapi? milik siapa ini?" tanya Mira balik.

Antonio memperlihat kan nama Bella yang terukir di bandul  dengan hurup B nya saja. Mira sih tidak curiga karena Baleria juga berawal dari hurup B.

"kau melihat ini?" Antonio menunjuk.

"B? Baleria? kalung cantik  ini milik Baleria?" tanya Mira memastikan.

"benar, saya tidak sengaja menemukan nya di tempat kerusuhan tadi. bisa saya mengembalikan kalung ini?" pinta Antonio santun.

Mira menadah kan dua tangan nya di hadapan Antonio.

"berikan pada saya, Baleria pasti akan bahagia."

Antonio menjauh kan kalung nya dari telapak tangan Mira.

"tidak bisa, maaf sekali. saya harus memberikan kalung berharga ini secara langsung. bagai mana jika panggil Baleria saja."

"oh..begitu, baiklah. tunggu sebentar!  silah kanTuan duduk!  saya akan memanggil Baleria di kamar nya."

Antonio mengangguk patuh. dia duduk santai di sofa ruang tengah. sedang kan Mira, menuju kamar Bella.

Namun sayang, Bella tidak ingin keluar kamar. bahkan hanya satu kata yang di dengar Mira. Mira balik lagi pada Antonio.

Black and white my love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang