Episode 37

2K 92 7
                                    


Sayup-sayup angin pagi berhembus melalui kaca jendela kamar, sengaja sedikit terbuka.  gorden putih melambai-lambai terkena terpaan angin. sang pemilik kamar masih terlelap di bawah tebal nya selimut. sorot matahari tidak membuat nya kepanasan, Hero masih enggan membuka mata kepuasan semalam memberi nya obat anemia yang sangat mujarab.

Namun,  mimpi indah nya harus ia akhiri saat tangan mungil membelai wajah nya.

"sayangg!!..buka mata mu! sudah hampir siang!"

Hero tersenyum manis, dalam keadaan mata tertutup dia menarik tubuh Bella ke samping nya.

"sebentar lagi, beri waktu sepuluh menit." Hero menyamping, kemudian memeluk erat Bella.

"bisakah kita ulang semalam!" pinta Hero terdengar serak.

"apaan sih! pagi-pagi sudah nakal." Bella mencubit kulit perut kotak-kotak suami nya, sampai dia mengaduh kesakitan.

"ah..Aww!!..bukan nya kau suka suami nakal? seharus nya bersyukur memiliki suami tampan nakal nya sempurna," Hero sedikit menggoda Bella. membuat dua pipi Bella bersemu merah.

"apaan sih, sudah ah. sekarang cepat bangun! mandi, lalu sarapan! paman Aland dan zakiya sudah menunggu di bawah!" Bella bangkit meninggal kan kamar.

Hero mendesis karena milik nya semakin menegang di bawah sana. bagai ini? dia harus menghilangkan rasa yang menyiksa.  seolah tidak akan merasa puas, penyatuan semalam, membuat pagi ini di landa ketegangan.

****
Hero turun, menampakan diri nya pada semua orang yang menunggu  di  meja makan.

"selamat pagi semua!  selamat pagi istri ku cups," tidak merasa malu sedikit pun  Hero mengecup pipi kanan Bella di depan dua orang itu.

Kedua nya memaling kan wajah. entah lah mereka merasa pagi ini terlalu bergairah nya Hero?  mereka bisa menebak,  ke inginan semalam pria ini sudah terpenuhi.

Sesudah menyantap sarapan pagi nya, Hero bangkit menyiap kan kebutuhan nya, tak lupa melakukan ritual kecup kening, kecup bibir, kecup seluruh wajah di depan dua orang itu.

"sayanggg..baik-baik  di rumah, jangan keluar sendirian!"

Bella mengangguk cepat, dia tersenyum menatap kelakuan suami nya.

sebelum pergi Hero lebih dulu menitip pesan pada Zakiya. Ini sangat penting! milik nya harus di jaga ketat.

"Za! masih ambil libur kan?"

Zakiya mengiyakan. "ya."

"kalau begitu bisa kan di rumah temenin Bella? aku cemas. tolong jaga dia untuk ku!"

Zakiya membulat kan jari nya membentuk huruf O. " okey, akan aku lakukan."

Hero lega, setelah itu dia pamit pergi ngantor bersama tuan Aland. mereka selalu bersama, seperti Ayah dan Anak saja. padahal tidak ada hubungan darah sama sekali. tapi begitu lah kedekatan antara Hero dan Tuan Aland, mereka akrab seperti keluarga termasuk Zakiya dan juga Bella. seolah tidak pernah terjadi perselisian di antara mereka berdua.

****
Matahari mulai meninggi, lalu turun dan membenam kan cahaya nya, hari mulai redup. Hero berjalan lemas menuju parkiran mobil  biasa nya dia selalu pulang bersama Tuan Aland, tapi pekerjaan,  yang membuat nya terpisah. mau tak mau Hero harus mengendarai mobil sendiri. langkah nya gontai akibat rasa lelah yang menguasai tubuh nya itu,  hingga dia tidak menyadari ada sebuah motor hitam dengan pengemudi berjaket kulit serba hitam mengarah kepada nya.

Hero terkesiap dia tidak sempat menghindar saat motor hitam itu menerjang nya. namun diri nya dalam keadaan baik, hanya saja Tas tangan yang selalu dia bawa telah di rampas oleh pengendara motor hitam itu.

Black and white my love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang