Episode 28

2.8K 117 5
                                    


Hero mencari Bella juga Zakiya. namun di mana dia berada,  dua perempuan itu tidak di temukan juga. Hero mulai cemas, dia meraih jaket kulit nya, kemudian bergegas keluar Villa. dia menyusuri jalan menuju rumah-rumah warga. namun hasil nya nihil.

Hero hampir putus asa. pasal nya kedua perempuan itu meninggal kan ponsel nya di kamar masing-masing. sangat sulit di telusuri? Hero berpikir sejenak. dan dua warga lokal melintas di hadapan nya.

"maaf, boleh bertanya? apa bapak melihat dua perempuan ini?" tanya Hero sembari menunjukan dua foto Bella dan Zakiya di ponsel nya.

dua warga itu menggeleng. "kami tidak melihat nya. apa mereka mendadak hilang begitu saja?" tanya balik dua warga itu.

"sejak saya bangun pagi, kedua nya sudah tidak ada. saya sudah mencari di semua tempat. dan lingkungan sekitar. namun tidak menemukan tanda-tanda sama sekali. mereka seolah hilang di telan bumi." jelas Hero, berdebar.

salah satu warga lokal itu mendekati Hero, kemudian berbisik pelan.

"bisa jadi mereka berdua, di culik! anda harus tahu! kampung ini sering kehilangan gadis cantik. setelah mereka hilang selama satu minggu. mayat nya baru di temukan. sebaik nya anda hati-hati. segera mungkin melapor pihak berwajib. warga di sini tidak ada yang berani. mereka mempercayai takhayul. konon nya gadis-gadis itu di persembah kan untuk dewa. mereka yang memiliki keyakinan lain, mempercayai itu. Tapi sebagian warga di sini, merasa itu adalah kejahatan. cepat cari mereka sebelum terlambat!"

mimik wajah Hero pucat pasi. Bella dan Zakiya dalam bahaya! Hero bergerak cepat menghubungi Presdir Aland. Hero tidak bisa mengatasi ini sendirian. dia juga mengkontek ketiga sahabat nya.

presdir Aland, dan beberapa petugas polisi menyebar mencari Bella dan Zakiya di tengah hutan. sedang kan Hero dan ketiga sahabat nya menyusuri sungai kecil yang penuh bebatuan.

Di sisi lain, Bella dan Zakiya terkurung di pagar besi.  tangan dan kaki mereka di ikat. kedua nya meringkuk beralaskan jerami.

Bella mengerjap, dia mulai tersadar.

"dimana ini?" Bella terperanjat, sesaat setelah membuka mata. dia mengedar kan pandangan nya.

"tempat apa ini? mengapa aku terkurung disini? tangan dan kaki ku! siapa yang mengikat nya?" Bella was-was. mengingat-ngingat kejadian sebelum nya.

Bella sadar diri, nyawa nya terancam. dia bergerak mendekati Zakiya bersusah payah ia merangkak dengan tangan, kaki terikat.

"Hei! Zakiya!! bangun!! bangun!!"

Zakiya mengerjap sadar. dia akan menjerit namun segera Bella sadar kan.

"siapa kamuu---" pekik Zakiya akhir kata tertahan.

"husttt...Zakiya! tenang! jangan buat keributan!"

"aku takut, mengapa aku terikat disini?" Zakiya menangis, dia tidak bisa membendung kesedihan nya lagi.

"sudah jangan menangis! Zakiya diam! orang itu akan datang jika kamu tidak diam?"

Zakiya langsung terdiam, ucapan Bella ada benar nya juga.

"sekarang kita harus bagai mana? apa kita akan mati?" ucap Zakiya terisak lagi.

"kita harus saling membantu! Zakiya bisa buka ikatan di tangan ku?"

Zakiya mengangguk. mereka saling membelakangi, Zakiya mulai mencoba melepas kan ikatan tangan Bella. namun sial nya seseorang datang menghampiri mereka.

Zakiya histeris, melihat wajah pria yang menculik nya, sangat menyeram kan. wajah nya di penuhi luka bakar, penampilan nya sangat kotor dan berantakan seperti orang tidak waras. jika dia tersenyum, gigi depan nya hitam semua. rambut sebahu tergerai acak-acakan. menyeram kan.

Black and white my love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang