Episode 38

1.6K 85 6
                                    


Karena ponsel Bella tidak bisa di hubungi,  Hero memilih menelpon Zakiya karena setahunya Bella bersama Zakiya.

"Za! Bella baik-baik sajakan? dia ada di Rumah?"

"Saat aku pergi, dia dirumah. Kenapa? kamu belum pulang?" Zakiya balik nanya.

"emang nya kamu sekarang gak bersama Bella?"

"An, anuu tiba-tiba saja sahabat ku pulang dari Brazil. Aku berada di Bandara tapi sebentar lagi juga pulang," ucap Zakiya merasa bersalah.

Hero termenung sejenak, pikirannya jadi tak tenang.

"ponsel Bella gak aktif.  Barusan di hubungi berulang kali tetap gak aktif, aku cemas apa dia benar  di Rumah?"

Zakiya jadi tak tenang juga,"ya, udah. Aku telepon orang  di Rumah."

Hero mengakhiri pembicaraannya. Memberi waktu untuk Zakiya menghubungi orang dirumahnya.  Hero semakin tak tenang. Pasalnya dia pake telepon umum, dan Zakiya tidak bisa balik menghubungi. Jadi setelah merasa cukup lama,  Hero menelpon Zakiya kembali. Dan kabar yang ia terima saat ini dari Zakiya sangat mengejutkan.

Bella tidak ada dirumah!!!.. Dan ponsel nya tidak bisa dihubungi. Hero bergegas pulang kerumah Tuan Aland. Hero harus memastikan rekaman CCTV  yang terpasang di kediaman Tuan Aland.

Penjaga dirumah Tuan Aland dan Hero tengah menonton rekaman CCTV.  Hero ingin memastikan Bella pergi dalam keadaan baik.

"Nyonya Bella, pergi tergesa. Kami melihat nya membawa mobil sendiri, sebelum pergi dia menerima telepon dari seseorang, saya tidak tahu pasti. Tapi penjaga yang tak jauh darinya mendengar percakapan mereka," papar kepala ke Amanan itu dengan jelas.

"apa yang Bella bicarakan?"

"Nyonya Bella nampak kaget, saat menerima kabar kecelakaan mobil."

Hero mengerenyit aneh. "kecelakaan? maksud nya?"

"kata nya Tuan mengalami kecelakaan. Seperti nya Nyonya kalap setelah mendengarnya dia terus menangis, ketika keluar juga beliau terus menangis, kami tidak tahu harus melakukan apa? beliau tidak pernah meminta atau berbagi dengan kami. Kami pikir Nyonya Bella ke Rumah sakit mencari Tuan."

Hero meremas kepala nya, "ya tuhan, ponsel nya tidak bisa di hubungi aku pikir sudah terjadi sesuatu, dan Tas kerja ku di rampas, aku tidak bisa menghubungi Tuan Aland atau Zakiya."

ketua keamanan menyodor kan ponsel pintarnya untuk Hero.

"pakai saja punya saya! nomor Tuan Besar, dan Nona Zakiya juga ada. Kami akan membantu mencari Nyonya Bella. Tuan tidak sendiri, sebelum Tuan Besar pulang kami yakin Nyonya bisa di temukan."

Hero jadi sedikit tenang. Dia baru menyadari banyak orang terdekat peduli padanya.

"terimakasih, sekarang semuanya berpencar! cari di seluruh Rumah sakit! yang ada di kota los Angeles ini!"

"Baik! kami akan membagi beberapa bagian Tim kami," ucap ketua keamanan, tidak banyak waktu lagi mereka membagi Tim menjadi tiga bagian. Masing-masing tiga orang, dan Hero bersama ketua keamanan mencari Bella di Rumah sakit terdekat.

Setelah bolak balik Rumah sakit satu ke Rumah sakit lain, yang hasil nya nihil.  Hero napak frustasi, dia tak tahu harus mencari Bella kemana?

*****
Setelah mengalami banyak hal,  tiba-tiba Bella tidak sadarkan diri. Entah apa yang terjadi pada nya? saat ini dia tengah kebingungan tentang keberadaannya.

"dimana ini?" Bella bergegas turun dari ranjang. Secepat nya dia menghampiri pintu lalu memutar kuncinya. Pintu nya terbuka, namun sayang saat dia hendak melangkah pergi sosok pria bertopi serba hitam menariknya kembali ke dalam kamar.

"lepas! siapa kamu? biarkan aku pergi!" pekik Bella, tangan dan kakinya meronta.

Orang itu tak bergeming, dia memaksa. Sampai Bella terhempas di atas tempat tidur.

"biarkan aku pergi! kenapa kau membawa ku? siapa kamu?" Bella masih teriak-teriak. namun pria bertopi hitam itu sebalik nya mencengkram dua pipi Bella dengan tangan kasarnya.

"oups hmm!!" Bella berusaha melepas kan diri, namun sosok pria bertopi menampakan wajah asli nya di hadapan Bella.

"kau benar-benar sudah melupakan aku? Bella sayang.." Antonio menyeringai iblis. dia melempar topi hitam yang di pakainya.

"kau? Antonio?" Bella terngaga. Tidak menyangka bakal tertangkap lagi oleh si jahat ini.

"ya, ini aku calon suami mu, Bella!" Antonio mendekat kan wajah nya ke Bella. lalu menghirup bau harum tubuh Bella seperti yang pernah ia lakukan dulu.

"menyingkir kau dariku! aku bukan Bella yang dulu, aku sudah memiliki suami!"

Antonio terkekeh geli, "aku tahu sayangg, tapi jangan lupakan aku! masih ingat kah, percintaan panas kita dulu?

"cuih! menjijikan! aku sudah membuang itu jauh-jauh. Bagiku kau tidak lebih dari seorang penjahat!" Bella menatap sengit, tidak ada rasa takut di matanya.

"dasar jalang!" Antonio melepas kan cekalan nya. Lalu merobek pakaian Bella dengan sengaja.

"bajingan!" Bella memekik, dua tangan nya menutupi buah dada nya yang nampak terlihat itu.

"kau masih sama seperti dulu, masih tetap menggiurkan. Tapi sayang aku tidak akan melakukan apapun kali ini! karena aku ingin suami mu, lenyap di tanganku!" Antonio terkekeh lagi, dia merasa puas sudah meluap kan emosi nya.

"jangan coba-coba melukai nya! kamu akan menyesal! dasar Basrad!" emosi Bella naik turun.

"aku tidak takut dengan ancaman mu Sayanggg...ini adalah hukuman, dia sudah berani merebut milik Antonio Chesar! kau pikir, aku akan mundur setelah melihat dia menikahi mu? jangan bermimpi Babe!"

Antonio melangkah meninggal kan Bella sendiri di kamar sekapan nya. hanya caci makian Bella memekik mengisi kamar itu.

***
Tuan Aland dan Zakiya sudah berkumpul, kini mereka bertemu dengan Hero di salah satu Rumah sakit bertingkat. Saat ini mereka tengah memeriksa kamera CCTV yang terpasang di semua sudut RS. Setelah bolak-balik menonton akhir nya Bella bisa di temukan juga.

"itu Bella!" seru Zakiya menjentikan telunjuk nya ke layar.

"coba di perjelas! jangan terlalu cepat lambatkan!" pinta Hero pada  security RS.

terlihat sosok Bella tengah berjalan linglung keluar Rumah Sakit. tapi kamera CCTV hanya bisa merekam sebatas itu.  Saat Bella duduk sembari menangis, sampai jatuh pingsan tidak ada dalam rekaman. mungkin kah seseorang sudah menghapus nya?

"Bella nampak terlihat tidak baik. Aku pikir hilang nya Bella bersangkut paut kan dengan Antonio? mungkin kah narapidana yang kabur itu sudah membawa Bella?" tebakan Tuan Aland memang tepat.

Hero menggeram kesal. "Basrad itu tidak ada kapok nya, jika benar dia menculik istriku lagi, kali ini akan aku bunuh!"



Black and white my love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang