22

12.5K 345 24
                                    

🔞 Nafsu 🔞
Part 22
NC 21++

"Cakep bang!" Seru Jimin langsung saja.

Yuwa menanggapi dengan tatapan sinis, dia tau maksud keinginan dari si Jimin ini. Kalo nikahnya pagi, lama nunggu malemnya, jadi lama juga kuda-kudaannya. Elaaah si Jimin gak sabar banget.

"Kenapa lu ngeliatin Jimin kek gitu?" Tegur Tae pada adeknya.

"Gak apa-apa bang, cuma liat doang masa gak boleh. Gratis ini gak pake bayar, ye kan Jim," kata Yuwa.

"Iya lah, buat lu mah semua gratis," Jimin sempat-sempatnya ngegombal didepan camer.

"Ehm! Kalian," sela tuan Park.

"Yasudah, jadi setuju ya kalau pernikahannya besok sore, mendadak tidak apa-apalah, toh hanya sebentar, tidak pake wedding party, yang penting sah dan beres, clear!" Kata tuan Kim.

Semuanya setuju, keluarga Park pamit pulang untuk mempersiapkan segala sesuatunya yang dibutuhkan.

___________________________

Selesai lamaran, Jimin langsung ke kampus. Dia agak lega setelah lamaran tadi, tidak terbayangkan olehnya, besok Yuwa akan menjadi istrinya.

"Yes besok dapet jatah, uwwu!" Kata Jimin, duduk di taman kampus.

"Jim!" Yuwa menepuk bahu Jimin dari belakang.

Jimin menengok dan tersenyum, memamerkan aura kemanisannya pada sang calon istri. Yuwa duduk disampingnya dan menyandarkan kepalanya di pundak Jimin.

"Kerasukan apa lu? tiba-tiba manja gini ke gue? Pasti mo minta jatah, ye kan?" Tanya Jimin.

"Jatah ae pikiran lu Bambang, besok malem jatahnya. Sekarang kosong dulu jadwalnya," jawab Yuwa, sekilas memukul dada Jimin pelan.

"Gak kebayang ya besok kita nikah, mwehehehhe. Kira-kira nanti kalo udah nikah, panggilan kita apa ya?" Jimin menopang dagu.

"Panggilan biasa ae lah Jim, gak usah norak gitu," Yuwa menanggapi.

Jimin meraba leher mulus Yuwa dan kadang mencubitnya pelan. Yuwa yang merasa risih pun menepisnya dan menggenggam tangan Jimin agar tidak mencubit lehernya lagi.

"Kalo biasa aja mah gak so sweet lah, gimana kalo mami papi? Kalo gak ayah bunda, apa ayang mbep gitu," usul Jimin.

"Jim, saoloh lebay bat sih! Ogah gue!" Ketus Yuwa.

Jimin terkikik pelan, kemudian mencolek dagu Yuwa, sebenarnya ingin mencubit pipinya, tapi takut Yuwa ngambek.

"Eh liat tuh ada uvo!" Jimin menunjuk keatas.

"Mana?" Yuwa auto nengok.

Tidak ada apa-apa. Jimin menipunya, dan lekas mendaratkan ciuman singkat di pipi Yuwa.

"Jimin aah!!" Teriak Yuwa, memukuli Jimin.

Wajahnya langsung blushing karena malu, mendapatkan surprise dari pacarnya yang error ini, ya error. Kadang yadong kadang cute, kadang romantis.

Suga lewat di depan mereka dan langsung memasang ekspresi wajah dinginnya. sebenarnya ekspresi sitik dan penuh dendam dengan Jimin.

"Eh caghi, tutupin mata gue song, kelilipan nih," kata Jimin sambil menutupi mata yang dimaksud.

"Gamau! Palingan bohong lagi!" Tolak Yuwa.

"Nggak ih! Cepetan!" Tegas Jimin.

Suga menghentikan langkahnya saat sudah agak jauh dari mereka dan mengintai mereka lewat balik pohon.

Yuwa mendekatkan wajahnya untuk meniup mata Jimin, tapi apa yang terjadi? Yuwa kena tipu lagi. Jimin langsung menyambar dan melumat habis bibir Yuwa.

"Bangs*ttt! Awas lu njing!" Kesal Suga, meninju pohon didepannya.

Darah segar keluar dari tangannya, tapi Suga tak memperdulikannya, yang dirasakan oleh Suga sekarang adalah kebencian yang mendalam terhadap Jimin.

Nafsu🔞 ||Jimin and yuwa🌚✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang