26

12.1K 306 2
                                    

🔞 Nafsu🔞
Part 26
NC 21++

Saat di perjalanan, Jimin malu-malu karena membawa roti tawar itu, wadahnya transparan pula. Suasana malam hari, walaupun tidak ada yang melihatnya, tetap saja Jimin merasa sangat malu.

'brugh'

Karena berjalan sambil menunduk, Jimin menabrak seorang yeoja berkemeja putih abu-abu, Aena. Alhasil roti tawar yang dibawanya jatuh ke jalan.

"Jimin," Aena bangkit dari tempatnya.

"Aena," Jimin biasa aja.

"Lu-lu ngapain bawa begituan? Lu kan cowok?" Aena menunjuk roti tawar yang jatuh di jalanan.

"Ehhh, itu, itu punya .... Punya mama gue,"

"Mama? Tapi inikan bukan tempat tinggal lu,"

"Buat istri gue!" Jimin mengambilnya kemudian pergi.

"Istri? Lu nikah sama siapa woy?! Yuwa?"

Mendengar teriakkan Aena, Jimin menghentikan langkahnya, Tapi tidak menengok.

"Kalo iya kenapa? Bukan urusan lu juga?!"

***

"Lama bat sih lu, my husband. Banjir nih," Yuwa menerima roti tawar itu, kemudian lekas ke kamar mandi.

Jimin mendengus kesal. Bukannya terima kasih malah ngomel, kek gatau aja perjuangannya Jimin selama perang di minimarket :v

"Jim! Mana sayapnya?" Tanya Yuwa dari kamar mandi.

"Sayap apaan?" Jimin mengangkat satu alisnya.

"Ini gak ada sayapnya, gue gak bisa pake beginian. Nanti melorot! Beliin yang baru!" Yuwa keluar dengan wajah masam.

"Lu pikir itu burung ada sayapnya, burung gue aja polos tanpa sayap," Jimin senyum mesum.

Wajah Yuwa memerah mendengar perkataan Jimin barusan.

"Beliin yang ada sayapnya, buruan!" Rengek Yuwa.

'Tok! Tok! Tok!'

"Wawa, Jimin, kenapa ribut-ribut?" Nyonya Kim bertanya dari luar.

Yuwa membuka pintu, dan menceritakan kepada mamanya. Jimin auto masuk kamar mandi karena malu, apalagi Yuwa bercerita kepada mamanya yang jelas perempuan.

"Yaudah, kamu pake punya mama dulu, nanti beli sendiri. Lagian kamu aneh, Jimin suruh beli begituan, mana tau dia," nyonya Kim menanggapi.

***

Hembusan angin pagi ini cukup kencang, beberapa kali jendela kamar pengantin baru itu terbanting ke tembok. Tapi sepertinya suara berisik itu tak mengusik kedua insan yang masih tidur saling berpelukan.

'brak! brak!'

Jendela terbanting dua kali, cukup keras dari sebelumnya. Alhasil Jimin berjingkrak dari tidurnya.

"Huft! Jendela sialan!" Jimin mengumpat.

"Apaan sih? Subuh-subuh udah bikin ribut ae?" Yuwa ikut terbangun karena dia tertarik oleh tangan Jimin yang sebelumnya memeluk dirinya.

Matahari perlahan muncul dari balik tirai, menyinari seluruh sudut kamar Yuwa dan Jimin.

"Morning sayang," Jimin mengusap pucuk kepala Yuwa.

"Kuliah woe, Jan ngegombal Mulu!" Yuwa gak ada romantis-romantisnya :(

"Morning kiss?" Jimin nyosor ke leher Yuwa.

"Ugghhh, pagi-pagi bikin banjir ae lu," Yuwa menjambak rambut Jimin.

"Thanks, sekarang bibirnya iri nih, cium dong," Jimin memanyunkan bibirnya.

'Cup! Emmmpphh'

"Udah! Gue mo mandi dulu," Yuwa turun dari ranjang tidur.

Tapi ada sesuatu yang ganjil, apa itu????

Mian typo🤧

Nafsu🔞 ||Jimin and yuwa🌚✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang