🔞 Nafsu🔞
Part 23
NC 21++"Woe ngeliatin apaan lu?"
Suga auto nengok kebelakang, Jungkook menatapnya heran. Seperti biasa, Suga selalu bisa menutupi amarahnya dengan smirk yang khas.
"Gak!" Sahut Suga.
Jungkook menatap lurus kedepan, dan melihat Yuwa dan Jimin sedang berciuman. Sangat mesra dan penuh gairah, Jungkook menelan salivanya kasar.
"Liat mereka?" Tunjuk Jungkook.
Suga nyelonong pergi gitu aja. Dia malas berbicara dengan Jungkook, laki-laki menyebalkan yang baru dikenalnya beberapa hari yang lalu, tapi sudah sok akrab.
"Heh? Kok maen pergi gitu aja sih? Gue kan butuh kepastian," Jungkook menarik tangan Suga.
Darah dari tangan Suga terbagi ke Jungkook, Suga agak meringis karena itu terasa ngilu saat dipegang.
"Darah apaan nih?" Jungkook kaget.
"Mending lu gak usah deket-deket gue lagi!" Ketus Suga kemudian pergi.
Sementara Jimin dan Yuwa sudah melepaskan ciuman mereka. Yuwa agak kesal dengan Jimin yang membohonginya dua kali, walaupun caranya so sweet, tapi ada sesuatu yang mengganjal di hatinya.
"Lain kali gak gini deh, males gue," tegur Yuwa.
"Males-males, tapi mendesah, kan kentara banget bohongnya," Jimin mengusap bibir bawah Yuwa.
"Anjiirrrr lu! Udahlah gue mo ke ke kelas!" Yuwa pergi meninggalkan Jimin.
Jimin mengikuti Yuwa dari belakang dan menggandeng tangannya secara tiba-tiba, sontak Yuwa kaget dan menengok.
"Paan sih bikin orang jantungan ae!" Kesal Yuwa, mencubit lengan Jimin.
"Gue anter lu sampe kelas, gak baik jalan sendirian. Nanti nempel di namja Laen, sumpah gue gak rela," Jimin mempererat genggamannya.
___________________________
Suga menghadang Yuwa dan Tae di jalan raya. Tatapannya tajam dan kuat, Tae menghentikan laju kendaraannya, turun menghampiri Suga.
"Kenapa lu ngehadang kita boy?" Tanya Tae
"Gue ada urusan sama Yuwa, bentar lima menit," Suga menarik tangan Yuwa, dan membawanya agak jauh dari Tae.
"Mo ngomong paan sih? Pake acara jauh-jauh dari bang Tae?" Tanya Yuwa, menatap Suga sayu.
Suga smirk, kemudian menyipitkan matanya. Tangannya mengunci pergerakan badan Yuwa.
"Lu mau gak jadi pacar gue?" Suga serius.
"Mian Suga oppa, tapi gue udah sama Jimin dan besok gue mo nikah," Yuwa tak berani menatap mata Suga.
Suga mengangkat satu alisnya, kemudian smirk lagi. Dilepaskannya badan Yuwa dan menjauh beberapa langkah dari Yuwa.
"Batalin pernikahan lu!" Tegas Suga.
"Oppa siapa? Ngatur-ngatur urusan orang? Emang apa faedahnya buat Oppa?" tanya Yuwa, agak berbisik.
"Gue gak suka lu dimilikin orang lain. Gue maunya lu jadi istri gue, titik!" Jawab Suga.
"Suga oppa, lu udah gila? Lu kenapa sih jadi berubah gini? Gak kayak Suga oppa yang dulu gue kenal," Yuwa agak risih dengan sikap Suga.
Dari kejauhan, Tae mengamati mereka, penasaran? Tentunya! Tapi mo gimana lagi?
"Lu lupa? Siapa yang bahagiain lu waktu lu sedih gegara Jimin? Kita udah pernah main juga kan di kamar lu? Ya walaupun gak berhubungan intim, tapi seenggaknya kita udah pernah main. Sekarang giliran lu udah bahagia, lu balik lagi ke Jimin?" Suga agak menekan suaranya.
Yuwa menundukkan kepalanya, bingung harus menjawab apa lagi, pikirannya kacau.
"Gue gak akan batalin pernikahan gue, please jauhin gue jangan ikut campur urusan gue," Yuwa berlalu dari hadapan Suga.
"Yuwa!" Suga mencekal lengan Yuwa. "Please batalin, atau .... "