14

15K 381 8
                                    

🔞Nafsu🔞
Part 14🌚

Tae meninggalkan Yuwa dan Jimin berduaan di ruang tamu. Setelah Tae menghilang dari pandangan, Jimin menatap Yuwa dengan mata berbinar.

"Mungkin ini saatnya gue ngomong sama lu, ini waktu yang tepat," kata Jimin.

"Ngomong paan?" Tanya Yuwa, masih mengobati luka di dahi Jimin.

"Lu tau kan gue suka sama lu, dan gue juga tau lu suka sama gue," Jimin menerangkan.

Yuwa mengangguk. "Ya, gue tao. Teross?"

"Lu Mao gak jadi pacar gue?" Tanya Jimin, mengedipkan sebelah matanya.

'dak dik duk derrrrrrrr!!'
Bagai disambar siang di hari petir!!
Salah woy! Oke replay🙄
Bagai disambar petir di siang hari, Yuwa terdiam. Jantungnya berdetak kencang, sangat kencang.

'yolooo jantung Wawa dj-an, jawab apa gak?' batin Yuwa.

"Gimana?" Jimin memegang tangan kanan Yuwa dan menatap matanya penuh harap.

"G-gu-gu-gue, gue Mao," Yuwa terbata-bata.

"Mao apa?" Ledek Jimin.

"Gue Mao jadi pacar lu! Bahkan jadi bini lu juga gue siap-siap ae!" Ketus Yuwa .

"Minta kiss dong, sebagai bukti kalo lu mau jadi pacar gue, bentar ae yang penting nempel," kata Jimin.

"Nah kan, baru ae jadian udah mulai minta kiss lu! Besok minta apa coba?" Cerocos Yuwa.

"Kebanyakan bacot," Jimin mencolek hidung Yuwa.

Jimin auto ngangkat dagu Yuwa dan menciumi leher jenjangnya sampai meninggalkan kissmark disana. Yuwa hanya menggelinjang kegelian merasakannya.

"Ahhh Jiimm," desah Yuwa.

Jimin naik menuju ke bibir Yuwa dan mengecupnya sekali, lalu menatap wajah Yuwa. Mata Yuwa terpejam, sepertinya dia menikmati permainan Jimin.

Jimin melingkarkan tangannya di pinggang Yuwa, lalu melumat bibir Yuwa.

"Mmpptthh ... Kuliah Jim, mpshhttt," kata Yuwa disela ciumannya dengan Jimin.

Jimin tak memperdulikannya. Dia malah semakin ganas melumat bibir Yuwa, tanpa ampun dan tanpa henti. Bahkan lidahnya nyelonong masuk kedalam mulut Yuwa dan saling berlilitan dengan lidah Yuwa.

Air liur mereka berdua bahkan sampai berceceran  ke baju mereka, saking liarnya mereka berciuman. Beberapa saat kemudian Yuwa memukuli dada Jimin, bertanda Yuwa kehabisan nafas.

"Gimana? Enakkan ciuman gue?" Tanya Jimin, merangkul pundak Yuwa.

"Ganas bat lu, Untung kagak dower nih bibir gue, kalo gini tiap hari kek nya bibir gue bisa bengkak nih Jim," jawab Yuwa.

Jimin terkikik pelan kemudian mengacak-acak rambut Yuwa. Nah, disini Yuwa bisa merasakan aura kasih sayang dari seorang Park Jimin.

Yuwa memeluknya erat, kemudian berbisik sesuatu di telinga Jimin. "Saranghaeo, Jim."

"Nado saranghae, Yuwa," Jimin mengecup kening Yuwa.

Tae turun kebawah dengan menggendong tasnya. Melihat Yuwa dan Jimin berpelukan mesra, Tae berdehem.

"Ehm!! Kuliah woe!" Kata Tae.

"Iye bang! Gue juga tao," sahut Yuwa.

"Iya-iya. Btw lorang mesra bat kek orang pacaran. Kali mo mesra-mesraan jadian Dolo sana," Tae meledek.

"Udah jadian kok, ye kan caghi," Jimin menatap Yuwa.

Yuwa mengangguk sambil tersenyum senang. Sementara Tae? Tae melongo, sebagai abang Tae malu dong gaesss karena keduluan sama adeknya.

Jan lupa votment
Jan jd siders!
See you next part!

Nafsu🔞 ||Jimin and yuwa🌚✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang