21

13K 337 46
                                    

🔞 Nafsu🔞
Part 21
NC 21++

__________________________

Malamnya, Yuwa guling-guling di kasur, mirip dadar gulung, Untung cans, kyudh, cute, kiyowoh!! Kalo kagak udah dijual nih sama Mak Ijem didepan rumah.

Gugup, gugup, gugup, gugup, gugup!
Entah mengapa suasana hatinya berubah menjadi aneh saat mengingat Jimin akan melamarnya besok.

"Jemen mo nikahin gue, gue mimpi gak sih njerr? Gak sabar pengen cepet-cepet pagi! Ketemu camer, orang tua pulang, uwwuuuu jadi istrinya Jemen, mwehehehhe," Yuwa bermonolog sambil menggigiti selimutnya.

"Tedor Jan ngehalu, dasar otak Yd! Pasti lu gak sabarnya karena pen cepet aaahhh-aaahh kan sama Jimin? Dasar lu!" Tegur Tae dari pintu kamar Yuwa.

'bugh!'
Yuwa melempar kepala Tae dengan bantal.

"Anjirrr! Lu jadi adek gada sopan-sopannya sama Abang sendiri, sakit pe'ak! Gue kutuk lu jadi kutil babi!" Kata Tae, memanyunkan bibirnya.

"Ada juga lu, Abang somplak! Sapa juga yang otak Yd! Lu kali, pikirannya udah kesana," balas Yuwa, senyum miring.

Tae nyengir sekilas, lalu pergi meninggalkan kamar Yuwa. Membiarkan adiknya terhanyut kembali dalam dunia halu🌚

"Wawa ae mo nikah, teros gue kapan? Ya kali gue kalah sama Wawa, tidaaakkk Rhoma," gumam Tae.

"Anjir jadi pengen makan Roma kelapa kan, mana udah malem pula, mo keluar takut diculik tante-tante," lanjutnya.

_______________________________

Pagi hari, kayak kebo, waktunya, bangon woe Jan molor teros, et dah banjir ntuh kamar🤣

Entah tuyul mana yang merasuki Yuwa, biasanya jam segini masih molor, eh ini udah stand by didepan kaca sambil nyobain baju-baju.

"Duh, gue bingung nih mo pake baju mana, yang ini terlalu pendek, yang ini warnanya jelek, yang ini kegedean, yang ini buriq, yang ini kucel, yang ini belom dicuci, yang ini nerawang, yang ini bosen, yang ini sering dipake, yang mana dong?" Yuwa ngacak-ngacak semua isi lemari sampe berantakan kek kapal pecah.

'ting-tung!'

"Sapa lagi pagi-pagi udah kerumah gue, jangan-jangan Jimin?" Tanya Yuwa.

'ting-tung!'

Yuwa auto ke kamar Tae dan membangunkannya dengan jurus seribu jari alias kelitik.

"Hahhaahhahaah, lepasin anjirr! Geli pe'ak!" Tae langsung bangun.

"Bang, buruan buka pintunya, itu Jimin Dateng," Yuwa menggoyang-goyangkan badan Tae yang masih lunglai.

"Lu aja Sono," Tae masih setengah sadar.

'ddrrtttt-drrrttt!'

#ViaTelepon

"Tae! Buka pintunya, ini eomma sama appa udah setengah jam nunggu," suara Nyonya Kim menggema di telinga Tae.

"I-iya eomma!" Seru Tae.

Setelah sambungan terputus, Tae auto ngacir keluar kamar untuk membukakan pintu.

"Apa ini? Jadi itu eomma appa, bukan Jimin? Saoloh, kalo Tao gitu mending gue nyoba baju lagi aja," dengus Yuwa.

Yuwa kembali ke kamarnya dan mulai membongkar lemarinya lagi, tapi tiba-tiba pintu kamarnya terbuka dan muncullah nyonya Kim.

"Sayang," sapa Nyonya Kim.

"Eomma!" Yuwa berlari kepelukan nyonya Kim.

"Gak nyangka ya, waktu berjalan cepet banget. Sekarang gadis kecil eomma mau di kamar," gumam nyonya Kim.

Yuwa hanya bisa diam, merasakan hangatnya pelukan sang ibunda setelah sekian lama berpisah dan baru bertemu sekarang. Aroma khas ibu pun bisa dirasakannya.

"Oh iya, ini eomma bawa baju untuk kamu, kamu pake ya," ucap Nyonya Kim setelah melepaskan pelukannya.

"Mwo? Makasih eomma, eomma peka bat deh. Tao aja Wawa lagi nyari baju, liat nih sampe berantakan kek puing-puing bekas perang dunia, mwehehehhe," Yuwa cekikikan.

Nyonya Kim tersenyum, lalu memberikan sebuah baju, dress selutut warna putih dengan hiasan renda dan taburan glinter hitam yang tampak  berkilau dan anggun.

Setelah memakainya, Yuwa terlihat sangat cantik dan elegan. Sangat pas di badannya yang Sexy itu🌚🌚

Sementara itu, di ruang tamu, Tae dan tuan Kim mengobrol masalah lamaran itu, Tae turut menceritakan pahit manis perasaannya tentang lamaran Yuwa dan Jimin.

"Kenapa?" Tanya tuan Kim

"Ya, gini appa, Tae kan abangnya, tapi Wawa lebih duluan, Tae malu lah pa," keluh Tae.

"Ya sekalian Tae juga nikah jadi nanti double wedding party," usul tuan Kim.

Tae tersenyum kecut, menatap mata tuan Kim yang jelas seperti meledek dirinya.

'ting-tung!'

Keluarga Jimin sudah tiba dirumah Yuwa pagi-pagi begini. Kenapa pagi? Karena nanti siang Yuwa, Jimin and Tae harus kuliah.

"Keluarga Jemen udah Dateng tuh appa, yok disambut," ajak Tae.

Anak dan ayah itu pun membuka pintu dan menyambut kedatangan keluarga Park. Jimin terlihat sangat gagah dengan style yang dia kenakan. Sepasang jas hitam dengan gaya rambut yang wow dan sepatu hitam senada dengan pakaiannya.

"Silahkan masuk," ucap tuan Kim ramah.

Setelah semuanya duduk, mereka berbincang sambil menunggu Yuwa turun. Jimin sudah dak dik Duk derrrrrrrr duluan, apalagi melihat orang tua Yuwa.

'Tap! Tap! Tap!'

Yuwa dan nyonya Kim turun melewati tangga, Jimin Manandang takjub kearah Yuwa yang sebentar lagi akan menjadi istrinya. Bahkan
Mulutnya ikut membulat dan mata yang tak berkedip menyaksikan kecantikan Yuwa yang belum pernah Jimin lihat di yeoja lain.

Yuwa tersenyum kearah Jimin, lalu berganti ke orang tua Jimin. Senyumnya anggun, nyonya Park langsung suka dengan senyuman Yuwa.

"Jadi ini calonnya? Cantik dan manis, eomma suka Jim," bisik nyonya Park pada putranya.

"Tentu eomma, pilihanku tidak pernah meleset dari tipe eomma," balas Jimin.

"Jim, ayo mulai bicara, jangan ngerumpi aja sama eomma kamu," tegur tuan Park.

Jimin nyengir dulu sebelum bicara. Meregangkan otot-otot nya supaya tidak kaku saat bicara.

"Tuan dan nyonya Kim, perkenalkan nama saya Park Jimin, tentunya tuan dan nyonya sudah tau maksud kedatangan saya dan orang tua saya. Dengan tulus hati, saya ingin melamar Yuwa untuk dijadikan istri dunia akhirat saya," ucap Jimin, singkat, padat dan jelas.

"Kami, sebagai orang tua sudah setuju atas permintaan kamu, tapi semua itu kembali kepada Yuwa," tuan Kim menanggapi.

Semua orang memandang Yuwa, seolah meminta jawaban darinya.

"A-a-aku, aku mau menerimanya," ucap Yuwa, gugup.

Keluarga Park tampak senang dengan jawaban Yuwa, terutama Jimin yang tersenyum paling manis diantara semuanya.

"Jadi bagaimana dengan pernikahannya?" Tanya nyonya Kim.

"Setelah kami pikir-pikir, lebih cepat lebih baik, bagaimana jika Minggu depan?" Usul nyonya Park.

"Besok saja bagaimana?" Usul Jimin pula.

"Ya, aku setuju. Dan tidak perlu ada wedding party, karena kita mau yang sederhana tapi pasti," Yuwa berusul pula.

Akhirnya semua orang sepakat dengan usul Yuwa dan Jimin. Toh ini pernikahan mereka, dan semua usul mereka ada benarnya juga, mwehehehh,

"Baiklah, besok pernikahan kalian akan dilaksanakan, cukup dengan mengundang sanak saudara saja, untuk masalah waktu silahkan jika ada yang ingin memberi usul," kata tuan Kim.

"Sore saja, biar lebih dekat dengan malam," usul Tae, yang sedari tadi hanya diam.

Nafsu🔞 ||Jimin and yuwa🌚✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang