24

12.5K 335 37
                                    

🔞 Nafsu🔞
Part 23
NC 21++

"Please batalin, atau gue yang batalin,"

Yuwa merasakan hembusan nafasnya berhenti saat Suga mengatakannya. Dia tak menyangka Suga agak akan jadi begini hanya karena cinta. Yuwa takut menjalani semua ini, jika menolak, Yuwa takut terjadi sesuatu dengan pernikahannya. Jika menuruti perintah Suga, dia takut tidak bisa menikah dengan Jimin.

"Gue gak takut! Terserah lu mo ngapain, yang jelas, Catet baik-baik di pikiran Oppa! Gue gak akan batalin pernikahan gue sama Jimin!" Tegas Yuwa, padahal hatinya ragu.

Setelah berkata demikian, Yuwa berlalu dari hadapan Suga dengan langkah tegas dan kasar. Menyeret Tae masuk ke mobil dan pergi begitu saja, meninggalkan Suga yang smirk.

_______________________

(Maljum mwehehehhe 🌚🌚)

Pagi hari sekitar pukul 07.30, Yuwa baru bangun tidur. Dia menggeliat kesana kemari seperti cacing kepanasan, suasana rumah tiba-tiba sepi seperti tak berpenghuni.

"Tumben sepi bat nih home, biasanya jam segini bang Tae udah konser dadakan," ucap Yuwa dengan suara serak khas bangun tidur, sambil melirik jam dinding.

"Wawa udah bangun?" Suara nyonya Kim terdengar dari luar kamar.

Yuwa enggan menjawab nya, dia hanya bangkit dari tempat tidur, membuka pintu kamar untuk eomma.

"Inget gak ini hari apa?" Tae tiba-tiba muncul.

"Gatao, emang hari apaan bang?" Yuwa mengucek matanya.

"Lu amnesia pagimana paok? Inikan hari kawinan lu sama Jemen," Tae mengacak-acak rambut Yuwa dengan gemas.

Yuwa auto nyengir setelah mendengar ucapan Tae, pipinya auto blushing, panas-panas seperti roti panggang yang baru keluar dari pemanggang.

"Hari ini kalian libur kan?" Tanya nyonya Kim.

"Nee eomma," Tae menyahut.

"Eum, Wawa mandi dulu, pai-pai!" Yuwa langsung masuk kedalam kamar.

'drrrtttt'

Hp Yuwa bergetar, panggilan dari Jimin.
Dengan agak ragu Yuwa mengambil ponselnya diatas ranjang tidur.

"Mwo? Jimin nelpon pagi-pagi begini, ngapain yak?" Yuwa dak dik Duk derrrrrrrr.

#ViaTelepon

"Halo, caghi. Siap gak sore ini?" Tanya Jimin, suaranya lembut.

"Ha-ha-halo, Jim. G-gue ... gue ... "

Yuwa mengakhiri telepon.

"Aish anjiirrrr!! Demi Mak Ijem ngedance bareng Oppa NCT DREAM!! gue kenapa jadi gagap gini?" Yuwa ngedumel sendiri.

'drrttttt!'

#ViaTelepon

"Kok dimatiin sih? Kenapa? Terus kenapa gagap tadi ngomongnya? Dek-dekan ya?" Tanya Jimin lagi.

"Gak! Gak apa-apa kok, mwehehehhe. Gue cuma gugup dikit doang, biasalah," jawab Yuwa.

"Eum, btw, udah siap jadi suami lu, lu siap gak jadi istri gue?" Jimin seakan menggoda.

"Gue gak siap jadi istri lu, g-gue siapnya jadi istri dan eomma buat anak-anak kita nanti," Yuwa menahan gugup.

"Aish, pagi-pagi bikin berdiri aja. Siap kan nanti malemnya," Jimin berkata demikian.

"Mwo? Malem?" Yuwa terbelalak.

"Iya dong, yakali malemnya kita cuma diem-dieman. Lagian eomma sama appa udah gak sabar nimang debay," suara Jimin kian melembut.

"Jimin-aah, udah Jan ngomong gitu, gue tambah gugup nih. Udah dulu lah, gue mo mandi," Yuwa mengakhiri telepon untuk kedua kalinya.

___________________________

Skip ae lah, to the point!!
Ini yang mungkin kalian tunggu-tunggu wahai readers yadongers🌚🌚

Seorang pria Tampan dengan setelan jas putih tampak gagah berdiri di atas altar, menunggu gadisnya, gadis yang sebentar lagi akan menjadi istri sahnya.

Tak berapa lama kemudian, gadis yang ditunggu berjalan diatas karpet merah, menyusul sang pria yang akan menjadi suaminya.

Kini keduanya berdiri berhadapan, rasa tak karuan mulai menyerang keduanya. Gugup, malu, dan semuanya bercampur menjadi satu. Jimin tersenyum, membuyarkan suasana tegang diantara keduanya.

Baru saja mereka akan mengucapkan janji, tiba-tiba Suga datang dengan mendobrak pintu utama. Sontak keluarga Kim dan Park terkejut melihat kedatangannya.

"Yuwa! Sampai kapanpun gue gak akan ikhlas kalo lu nikah sama dia!" Jerit Suga.

"Apa-apaan nih bro? Kenapa lu bikin keributan?" Tegur Tae.

"Tenang semuanya, pak, tolong usir orang itu," tuan Park seperti menghubungi seseorang.

Tak lama, segerombolan pria berotot datang dan menyeret Suga keluar dari rumah, walaupun Suga melawan itu tidaklah cukup! Mereka terlalu banyak untuk Suga yang sendirian.

"Silahkan dilanjutkan," ucap tuan Kim.

Pengucapan janji telah usai. kini Jimin dan Yuwa sudah sah menjadi suami-istri. Keduanya tersenyum bangga, penuh kebahagiaan.

Tidak ada acara wedding party, atau sejenisnya. Jadi setelah selesai, semuanya auto bubar. Untuk sementara, Yuwa dan Jimin tinggal dirumahnya Yuwa dulu. Kenapa? Karena Yuwa belum mau pisah dengan orang tuanya.

___________________________

Di kamar Yuwa, banyak hiasan ala-ala kamar pengantin baru. Mewah dan ramai, berwarna-warni seperti pelangi.

"Mandi dulu gih, gue capek. Lu duluan," kata Yuwa, ambruk ke kasur.

"Maunya berdua," tawar Jimin.

"Sendiri aja," tolak Yuwa.

Tidak ada penolakan! Jimin langsung menggendong tubuh istrinya ke kamar mandi.

"Jimin-aah, gue gak mau mandi," kata Yuwa.

"Lah kenapa?" Jimin menatap Yuwa aneh.

"Karena .... "

Sementara itu, Tae agak penasaran dengan Yuwa dan Jimin. Dia mengendap-endap mendekati kamar Yuwa dan memastikan tidak ada orang yang melihatnya.

"Njir sepi beut!" Gumam Tae.

"Aaahhh-aaahh Jim, sssakitttt! Pelan-pelan dong, kasar banget sih. Ntar luka gimana? Bukannya enakan malah masuk rumah sakit aaahhhhh, sshhhh sakit,"

"Bangs*t! Baru jam segini udah mulai aja, ini lagi pake acar berdiri-berdiri segala! Mana gue belum ngelamar Hyura pula, yawla nasib gini amat," lirih Tae.

"Tahan benih, sebentar lagi juga enakan kok, gak akan sakit lagi,"

"Tuh kan darahan, aaahhhh!! Eomma, sakitttt,"

"Darah dikit doang kok lebay! Tahan caghi, tahan,"

Mian typo😁

Nafsu🔞 ||Jimin and yuwa🌚✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang