33 : UN

245 18 0
                                    

Hari senin sudah tiba,hari yang ditunggu tunggu pun sudah datang. Seluruh siswa langsung menempati ruang Ujiannya masing masing sambil membawa katu peserta yang sudah dibagikan jauh jauh hari.

"Masuk masuk." ucap para pengawas

Ruang ujian Deffan sudah masuk duluan, Deffan dan Liza berbeda ruangan begitupun Andi dan juga Nadya. Mereka berdua saling berpisah dengan pacarnya masing masing.

"Jangan lupa beri nama dan nomor peserta. Isi semuanya kecuali bagian kotak nilai." peringat pengawas tersebut

Dengan tekun dan penuh konsentrasi Deffan pun mengisi ujian dengan lancar. Tidak sia sia dia selalu menghabiskan waktunya dengan buku setiap saat.

Waktu terus berjalan semakin cepat, membuat beberapa siswa semakin cemas dan panik. Deffan hanya tampak biasa biasa saja,semua soal habis terjawab semua olehnya.

"Waktunya 5 menit lagi,perikasa lagi jangan sampai ada yang terlewat. Ingat ini menentukan masa depan kalian." teriak pengawas

"Buset,ini pengawas bacot amat." batin Andi

5 Menit kemudian

"Waktu habis,kumpulkan kertas ujian didepan meja saya. Ayo cepat cepat." Semuanya pun langsung meletakkan kertas ujiannya diatas meja guru dan langsung bersiap berkemas.

Akhirnya satu mata pelajaran ujian sudah terselesaikan, namun masih banyak lagi mata ujian lain yang belum terlunaskan. Seluruh siswa pun langsung bubar dari ruangan, mencurahkan betapa deg degannya saat ujian tadi kepada teman temannya.

Deffan penyusuri lorong kelas sambil mencari ruangan 5 dimana tempat Liza berada.

"3,4,5 nah ini nih." gumam Deffan dan segera melihat kejendela kelas. Tidak ada Liza disana,hanya tersisakan beberapa siswa yang sedang mengumpulkan hasil ujiannya

Deffan segera mengecek ponselnya dan mengechat Liza.

Deffano : Za,lo dimana?

1 menit

3 menit

Lizaftd.lubis : Aku didepan kelas kamu
Deffano : Gw kesana
Lizaftd.lubis : Aku tunggu (Read)

***

"Kamu kemana aja si,aku nyariin dari tadi." ucap Liza pada Deffan yang baru saja sampai

"Tadi gw kekelas lo tapi lo nya gak ada." balas Deffan, Liza pun hanya tersenyum

"Aku tadi ikut Nadya buat nyusul Andi. Aku kira kamu sama Andi,ternyata engga."

"Terus,sekarang Nadya kemana?"

"Dia udah duluan sama Andi. Andi bilang kamu ninggalin dia pas keluar tadi."

"Iya,gw nyari lo." Liza hanya tersenyum dan langsung megang tangan Deffan sambil menyandarkan kepalanya di lengannya

"Ayo pulang." ucap Liza dengan ekspresi lugu

Apa apa dengan Liza ini? Mengapa dia menjadi bersikap manis seperti ini? Bukannya kemarin saat ditembak oleh Deffan dia justru bingung dan tidak suka dengannya. Benar kata Deffan, hati Liza berkata lain soal itu semua.

Deffan segera berjalan menuju tempat parkiran. Dilorong kelas, Deffan dan Liza menjadi sorotan utama para siswa. Banyak sekali orang orang yang mencibirnya dan ngenggibahkannya.

My Boyfriend Is? [COMPLETED✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang