20

2.5K 463 184
                                    

My stupid love, which I believe, is all true

I am tired

Now you are 180 degrees, you and me

I miss you so much now

Ben—180degree

——•••——

Tubuh Jiyeon terasa lemas. Kenyataan yang menamparnya tiba-tiba membuatnya kembali tersadar. Kalimat menyakitkan yang terucap dari bibir Taehyung membuat hatinya hancur menjadi serpihan tanpa bisa dikais lagi.

"Itu yang ingin kau dengar bukan? Jadi mari kita akhiri ini sekarang." Seolah tidak cukup menyakiti hati Jiyeon dengan satu kalimat. Taehyung semakin mempertegas keinginannya untuk mengakhiri semua apa yang pernah mereka mulai.

"Apa hanya sampai di sini?" Jiyeon tidak lagi mengenali suaranya sendiri. Bahkan untuk mengeluarkan sedikit suara entah kenapa rasanya begitu menyakiti tenggorokannya.

"Aku tidak bisa lebih lama lagi," jawab Taehyung.

"Kenapa kau datang kalau pergi meninggalkan luka yang lebih parah lagi?"

"Itu karena kau begitu mudah untuk jatuh cinta padaku. Kau terlalu bodoh mencintai laki-laki yang salah untuk kedua kalinya."

Rasa perih pada kulit yang tersiram kopi panas tadi semakin terasa kala hatinya lebih berdenyut nyeri hingga hampir mati rasanya.

"Bilang padaku kau bohong Taehyung. Katakan jika kau hanya lelah dan ingin meminta waktu untuk dirimu sendiri." Jiyeon putus asa, masih berharap jika hubungannya dan Taehyung akan kembali seperti semula.

"Tidak, Ji. Bagaimana cara membuatnya mengerti kalau aku tidak bisa lagi melanjutkan hubungan ini?"

Jiyeon memejam sejenak, berusaha menelan salivanya sendiri pun serasa menalan pasir dengan paksa.

Kemudian, Jiyeon mengangguk. Mencoba menerima seolah hatinya akan baik-baik saja setelah ini. Meyakinkan dirinya sendiri jika hatinya akan pulih seiring berjalannya waktu.

"Baiklah. Kalau begitu biar aku yang mengatakannya dengan ayah dan orang tuamu," tutur Jiyeon pasrah.

"Tidak perlu, aku yang akan memberitahu mereka," sanggah Taehyung cepat.

Jiyeon kembali mengangguk. Bergumam dan gagal menutupi ekspresi terlukanya lantaran tercekat salivanya sendiri saat akan melontarkan kata.

Memilih diam dan memasuki mobilnya tanpa memandang pada Taehyung lagi. Ia takut goyah dan kembali menghambur kedalam pelukan Taehyung meminta pria itu tidak meninggalkannya. Tidak! Jiyeon akan bunuh diri jika melakukan hal yang akan melukai harga dirinya lebih dari yang Taehyung lakukan padanya sekarang.

Melesatkan mobilnya pada jalanan dan meninggalkan Taehyung di sana. Seharusnya Jiyeon memberi sebuah tamparan agar sakit hatinya sedikit tertolong. Tapi entah kenapa ia enggan membalas Taehyung dengan menyakiti pria itu. Jiyeon semakin menginjak gas mobilnya hingga membelah jalanan dengan kecepatan tinggi.

Karena untuk saat ini, Jiyeon ingin sekali lukanya tersapu angin seiring kencangnya laju mobil yang Jiyeon kendarai sekarang.





••





Sepasang kaki melangkah dengan berantakan menyusuri permukaan aspal yang kasar. Sapuan udara malam yang dingin menyentak epidermis pun tidak membuatnya surut, terus melangkah lebar hingga menapaki sebuah tempat dengan pintu lebar yang diapit oleh dua pria berbadan kekar dengan pakaian serba hitamnya.

Abyss✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang