- Kemana?

121 27 26
                                    

"kisah itu terlalu sakit untuk dikenang, terlalu sulit pun dilepaskan dari ingatan."
-xuanny-

============================

"Ndel, awas aja ya kalo kena. Aku cincang kamu ya!" Ancam Zhang ji.

"Xinhao, kamu bagian sana, biar aku yang bagian sini" sambungnya.

"Ndel, tungguin! Jangan cepet-cepet, susah ngejarnya ish!?"

Next...

"Ndel, awas ada kecoak tuh didepan" peringat Zhang Ji membuat Delia hampir saja terjatuh duduk karena saking takutnya dengan hewan tersebut.

"JI JI! NYEBELIN BANGET SIH! MASIH UNTUNG NDEL NGGAK JADI JATUH INI TADI, ISH!" Teriak Delia marah.

"Ya maap sih, tadi beneran ko, emang disitu tadi kecoak nya" balas Zhang Ji menjelaskan dan sontak Delia berlari dari balkon bawah menuju ruang utama kembali dan duduk di sofa dengan nafas yang terputus-putus.

"Huh, capek banget. Gara-gara kalian sih, capek nih akhirnya" kesal Delia memelototi Zhang Ji dan dibalas kekehan oleh sang empunya. Namun, ada yang janggal dari segi orangnya.

"Loh ndel, mana xinhao?" Tanya Jessie menaruh nampan yang berisikan beberapa minuman dan camilan yang ditujukan kepada ketiganya. Sebenarnya keempatnya, tapi berhubung Zhixin sedang keluar jadinya minuman dan makanan milik Zhixin disimpan Jessica di dalam dapur kembali.

"Lah, iya ya. Mana tu anak?" Sahut Zhang Ji.

"Palingan di kamar mandi balkon belakang tuh" Ucap Delia dan sontak tiba-tiba saja Xinhao datang sambil membenarkan bajunya yang tersingkap sedikit ke atas.

"Tuh anaknya, jie" tunjuk Delia ke arah dimana Xinhao datang.

"Iyadeh, kekuatan jiwa anak kembar," ujar Jessica tertawa.

"Yaudah, jiejie ke atas dulu ya, mau ngasih makanan ke jie Fany. Kalo ada perlu, tuh di dapur masih ada jie Rara lagi bikin donat sama jie Reva" pamit Jessica mengambil kantong plastik yang berisi makanan di atas meja dapur.

"OKE JIE JESSI" kompaknya.

🎬🎬🎬

"Cintaku bukanlah cinta biasa jika kamu yang memiliki~"

"Dan kamu yang temaniku seumur hidupkuuuu~"

Tok tok tok

"Masuk aja, nggak dikunci kok" balasnya dan melanjutkan bernyanyi sesuai dengan apa yang diputar oleh MP3 nya.

"Eh, Jessi. Ngapain?" Tanya sang empu pemilik kamar.

"Nggak, ini tadi aku sama yang lain habis dari cafe depan, nih tadi dibeliin sama Reva. Katanya harus dihabisin, gaboleh sisa" ujar Jessica menyerahkan kantong plastik tersebut kepada Fany.

"Iya, taruh aja dimeja situ, ntar aku makan" balas Fany melanjutkan mengetik sesuatu di laptop nya.

"Harus dimakan loh jie, awas kalo nggak. Aku aduin baba ntar" ancam Jessica.

𝐈𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐞 𝐨𝐟 𝐘𝐨𝐮 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang