- Amarah

82 19 20
                                    

"Just make a story for the new day"
-Xoxo

=============================

Saat Zhixin dan juga yang lain sudah mengambil ancang-ancang untuk masuk ke dalam rumah dan melaksanakan rencananya, tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam rumah dan itu membuat semuanya yang mendengarnya melebarkan matanya kaget.

"Lepasin gue!"

"Jangan sentuh gue!"

ZhenYuan sontak kaget, ia tau suara siapa itu. Ia tahu sekali!

"Lepasin gue!"

Sekali lagi teriakan tersebut terdengar kemudian ZhenYuan tanpa memikirkan kedepannya, langsung saja berlari ke arah pintu. Dimana langsung dibalas kaget oleh sang penjaga.

"Siapa kam-"

Bugh.

Bugh.

Bugh.

Belum selesai penjaga tersebut berbicara tiba-tiba dipukul oleh ZhenYuan sehingga membuat penjaga tersebut menjadi terkapar mengenaskan di depan pintu.

"Gila!" Celetuk Fany kaget melihat kejadian yang sangat cepat itu menurutnya dan yang lain pun hanya berusaha menelan ludah atas apa yang dilakukan ZhenYuan.

"Tunggu apalagi woi, Zhen sendirian" ujar jiaqi dan dibalas kepanikan oleh semuanya.

Sontak zhixin yang bingung pun hanya menghubungi Haoxiang disana dan langsung masuk membantu yang lain.

"Ge, panggil polisi sekarang! Bodoamat sama peraturan nunggu sehari, cepetan ge!" Panik Zhixin kemudian menyusul yang lainnya.

Saat semuanya masuk, mereka hanya mencoba untuk was-was dan sudah kehilangan jejak ZhenYuan.

"Hahaha, akhirnya kalian dateng juga!"

~~~~~

Seseorang tolong Reva saat ini, sungguh Reva hanya ingin melepaskan diri dari tali yang sudah hampir berjam-jam mengikat tangannya.

Tangannya saat ini perih sekali.

Demi apapun Reva ingin menyumpah serapah Kenzo dan wajahnya yang sok sokan itu.

"Sstt, Rev!" Panggil Rara kepada Reva yang menahan perih di tangannya. Ditambah kepalanya yang saat ini pusing, jadi ia takkan fokus dengan apapun selain menyelamatkan tangannya dan berusaha untuk memijat kepalanya.

Tetapi itu takkan bisa.

Karena apa? Tangannya bahkan saat ini mati rasa.

Entahlah, saat ini Reva hanya ingin minum.

"Rev, Lo gapapa kan? Muka Lo pucet banget" panik Rara melihat Reva yang hampir tak sadarkan diri.

Sebelum Rara menyelesaikan perkataan selanjutnya, tiba-tiba

Brakk

"Hai gadis kecil!" Sapa seseorang yang sok kenal sekali dengan keduanya. Siapa lagi kalau bukan,

Tidak!

Tidak!

Ini sungguh tidak nyata!

Reva menerjapkan matanya dan memfokuskan pandangannya kepada seseorang yang barusaja datang.

"Gue cuma mimpi kan?" Gumam Reva yang hanya didengar oleh Rara.

"Nggak Ra, sumpah gue lagi ngerasa sakit ini" balas Rara ikut tercengang oleh seseorang didepannya kini.

𝐈𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐞 𝐨𝐟 𝐘𝐨𝐮 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang