Conspiracy Of Destiny [ Nomin ] || ✅

How We Made

Attention Please! Kalau suka boleh di vote dan commeny biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!

Sejatinya di dunia ini angka kelahiran setiap harinya mencapai 10.000 bayi dan 4,8 juta dalam setahun, dan hanya 1 : 10.000 yang terlahir dengan mutasi genetik langka.

" oeeekk.. Oeekkk." suara bayi menangis menggema di ruangan bersalin di salah satu rumah sakit di seoul.

" Aku tidak menginginkan bayi ini, tolong rawat dia." Ucap seorang perempuan.

Hampir 48% Bayi lahir di luar nikah atau tanpa ayah dan berakhir di panti asuhan. 13 Agustus 2000 lahir seorang bayi laki-laki dengan berat normal namun dengan kelainan genetik, kulitnya putih pucat dengan bolamata yang kecoklatan hingga terliat indah, rambutnya yang berwarna abu-abu muda membuat kesan seperti seorang peri hidup.

2015 anak itu kini berusia lima tahun, Na Jaemin namanya. Jaemin memandang ke arah taman bermain tempat teman sebayanya sedang bermain.

Ia melihat tubuhnya yang mungil dibanding dengan temannya yang lain, Jaemin menoleh menatap ibu panti yang duduk di sampingnya sambil tersenyum.

" Ibu, Kenapa mereka tumbuh lebih cepat dari aku?" Tanya Jaemin kecil.

" Karena kau special nana, kau anugrah tuhan yang sangat berharga, meteka tumbuh lebumih cepat dan ibu panti merasa sedih, sementara kau masih lucu sekali. " jawab ibu panti sambil mencubit pipi Jaemin, Jaemin terkekeh.

" Apakah umurku sama dengan mereka?"

" Ya, kalau kau termasuk seperti mereka." jawaban ibu panti tidak lantas membuat Jaemin mengerti begitu saja, masih banyak pertanyaan dan pemahaman yang Jaemin tak mengerti..

2025 umur jaemin baru saja menginjak 15 tahun hari ini, Jaemin merayakanya bersama anak panti dengan meniup lilin. Ketika teman-temannya sebayanya semua berusia 25 tahun makan Jaemin betulang tahun ke 15 karena perlambatan pertumbuhan dan umur yang panjang.

" Prok prok prok!" suara tepuk tangan menggema di ruangan panti.

" Jaemin mau berikan pada siapa kue potongan pertamanya?" Tanya ibu panti, Jaemin terlihat berfikir sebelum ia memberikanya pada Ibu panti.