Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Keadaan kota porak poranda, banyak korban berjatuhan dan semakin bertambah dari hari ke hari, Jaehyun maupun Jisung berusaha menenangkan naga hitam yang mengamuk itu. Kekuatan Jeno mengambil jiwanya, sangat sulit untuk bisa dikembalikan kecuali mengambil raganya kembali yang terletak di inti tubuh si naga.
Saat ini jiwanya tengah tertidur di dalam sang naga yang terus menyerap kekuatannya dan sekarang tidak ada penyerangan karena sang naga sedang tertidur. Kepakan sayap beserta bulu api yang berjatuhan membuat jisung menoleh mendapati Jaehyun yang babak belur karena bertarung semalaman.
" Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Jisung.
" tidak ada." jawab jaehyun santai.
Ia mendudukan dirinya menyandarkan tubuhnya pada runtuhan tembok, Jaehyun menghembuskan nafasnya sedikit meringis merasakan luka di sekujur tubuhnya.
Jisung tetap kearah sang naga raksasa yang tengah meringkuk, Kekuatannya saat ini tak sebanding dengan kekuatan kakaknya, jika di presentasekan mungkin kekuatan jeno mencapai 80% sementara jisung 20%.
Kekuatan jeno menyerap jiwanya, hingga membuat inang pada raganya. Jiwa jeno di dalam sana sebenarnya sekarat namun raganya berubah dan tak terkendali. Terlalu banyak RNA yang jeno serap dari banyak nyawa, dan semakin hari tubuh naga jeno akan semakin membesar dan meguat.
————
Mark membuat salah satu ranting pohon besar masuk kedalam rumahnya, melewati jendela dan bergerak mendekati mark.
" nature, kekuatan alam." Ucap Mark membuat pertanyaan di kepala Haechan dan Jaemin soal kekuatan Mark terjawab.
" Jadi apa maksudnya?" tanya Haechan.
" Kalian mau tau kabar raja jeno? Akan aku tanyakan pada pohon sebentar." mark mengores batang pohon itu hingga tertulis sebuah tulisan. Seketika batang pohon itu kembali keluar dan mark hanya tersenyum setelahnya.
" Bagaimana?" Tanya Haechan tak sabaran.
" Sabar haechan, tuan pohon sedang menyampaika informasi ke tuan pohon yang terletak di kota." Haechan hanya bisa nghembuskan nafasnya kasar.
" Aku bingun dari tadi kalian itu siapa??" Tanya Jungwoo yang sedari tadi hanya menatap dan mendengarkan mereka.
" perkenalkan aku Haechan kaki tangan raja Jeno dan ini adalah Jaemin istri raja Jeno." Jawab Haechan, Jungwoo kaget.
" Kau itu takdir? Bagaimana bisa bukankah banyak rumor yang bilang takdir itu bernama Huang Renjun?"