Bad feelings

16K 2.9K 218
                                    

Attention Please! kalau suka boleh di vote dan comment biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! typo bertebaran!

" Yang mulia" Jaemin mendekati Jeno yang hendak melempar Buku tebal pada pelayan di hadapanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Yang mulia" Jaemin mendekati Jeno yang hendak melempar Buku tebal pada pelayan di hadapanya.

Jaemin menghalanginya, dan aksi melemparnya tertahan melihat Jaemin ada di hadapanya. Jaemin mendekati Jeno jarak mereka hanya terhalang selangkah, Jaemin berusaha menenangkan Jeno ia memegang kedua sayap Jeno yang merentang lebar.

Jeno menurunkan sayapnya hingga kini sayap itu turun, jaemin mengambil jasnya dan menyodorkan kehadapan Jeno.

" Aku sudah menyelesikanya, tolong jangan seperti ini harusnya kau senang yang mulia." Jaemin menyentuh pipi Jeno walau badanya gemetar ketakutan.

Grep!

Jeno langsung merengkuh Jaemin kedua sayapnya juga ikut merengkuh tubuh mungil Jaemin, Jeno mulai luluh. Semua orang didalam terkejut melihat perubahan emosi sang raja, ia takjub pada Jaemin yang bisa menghentikan Jeno dengan hanya sebaris ucapan. Sayap hitam nan besar itu melebur karena Jeno sudah tak membutuhkannya lagi.

" Yang mulia kenapa? Jangan sakiti dirimu, lihat sekarang kau penuh luka" ucap Jaemin.

" Biarkan saja." jawab jeno.

Setelah berhasil menenangkan Jeno, jaemin membantunya untuk membersihkan luka-luka jeno, beberapa pelayan membawakanya obat dan yang lainnya diperintah untuk membersihkan kekacauan.

Jaemin dengan telaten membersihkan luka Jeno, membalurnya dengan obat herbal dan menutupnya dengan kain kasa.

" jangan seperti ini lagi yang mulia, nantinya akan ada luka-luka lain." Jaemin berucap sembari membereskan obat-obatan untuk dibawa kembali oleh pelayan.

" Terimakasih."

" Sama-sama."

Para pelayan sudah selesai membereskan dan kini di ruangan hanya ada Jeno dan Jaemin. Jeno menarik Jaemin hingga ia terduduk di pangkuan Jeno, Jaemin kaget namun setelahnya ia bisa tenang melihat wajah damai Jeno.

" Aku hanya emosi dengan orang-orang dalam itu." Ucap Jeno.

" Memangnya kenapa?"

" Mereka melarangku untuk menikamimu, mereka melarang dirimu untuk menjadi ratunya." jaemin tersenyum kecil.

" maaf yang mulia, tadinya aku hendak bicara kalau aku juga—"

" Menolak pernikahan?" jaemin kaget, namun ia mengangguk kecil.

" Kita tidak bisa mengelaknya atau nanti akan ada bencana besar yang mulia."

" Aku tidak peduli lagi, kau yang ku pilih artinya aku mencintaimu Jaemin." ucapan jeno berhasil membuat Jaemin tersipu.

" Tapi—"

" apapun resikonya, aku akan tetap menikahimu."

" Yang mulia."

Conspiracy Of Destiny [ Nomin ] || ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang