Attention please! kalau suka boleh di vote dan commnent biar akunya tambah semangat nulisnya. Happy reading hope enjoy it! Typo bertebaran!
Sudah lewat dari delapan bulan setelah kejadian, istana sudah mulai membaik pembangunan juga sudah hampir selesai. Sementara ini kerajaan di ambil alih sementara oleh Jaehyun, harusnya memang Jaehyun adalah Raja saat ini namun karena kontroversinya yang menentang segala peraturan yang menurutnya kurang masuk akal membuatnya di asingkan dari Somnium dan takhta akhirnya turun pada Jeno yang notabene adalah anak dati Jaehyun.
Namun Jeno juga sama saja dengan Jaehyun yang menentang peraturan istana, Untuk keadaan Jeno ia masih tertidur saat ini, membutuhkan waktu lama bagi jeno untuk memulihkan dirinya, kekuatan kemarin menguras habis segalanya.
" Taeyong." Taeyong yang sedang berbincang dengan Renjun menoleh melihat Jaehyun mendekatinya.
" Ada apa?"
" Apa sebaiknya kita melakukan pencarian?"
" Apakah sudah aman?"
" Ku prediksi masih ada beberapa yang berkeliaran disini." Taeyong menghembuskan nafasnya pelan.
" Mulai saja pencarainya." Jaehyun mengangguk.
Atas perintah Taeyong Jaehyun menyuruh beberapa anak buahnya mencari Jaemin, sang Ratu. Beberapa minggu yang lalu Jaehyun melakukan pembantaian orang-orang sekte, di bawah pimpinan Chenle untuk memusnahkan sekte itu.
Untuk Jisung yang telah masuk sekte itu, harusnya ia juga di hukum mati namun Chenle orang terdepan yang menentang hukuman itu. Bagi Chenle, Jisung tidak bersalah karena Jisung hanya di jadikan boneka atau kornan oleh para anggota sekte itu,
Di ruang rapat yang di hadiri beberapa anggota kerajaan, Chenle berdiri dan dengan tegas ia menentang, ia mengusulkan agar pangeran Jisung hanya di hukum penjara saja.
Jaehyun tersenyum pada calon menantu keduanya tersebut, Ia bangga pada Chenle yang bersikap tegas dan berani mengambil langkah ekstrim juga, dan taukah bahwa Chenle juga yang mengusul pembantaian untuk anggota sekte tersebut.
Chenle berjalan di lorong dengan tembok batu dan penerangan yang hanya menggunakan obor, Di lenganya ada kotak berwarna Coklat. Chenle berhenti di depan sebuah sel dengan seorang yang berdiri juga di depan sel, Chenle tersenyum dan membuka sel tahanan tersebut.
" Bagaimana kabarmu?" Tanya Chenle.
" Baik." jawab Jisung, Chenle duduk di lantai di temani jisung di hadapanya.
Meletakan pedangnya dan memberikan kotak coklat itu pada Jisung, Jisung tersenyum kecil.
" ini dari ibu." Ucap Chenle.
" Terimakasih." Chenle mrnangguk.
Jisung membuka kotaknya, kotak yang berisi berbagai macam coklat dengan bentuk yang lucu, jisung memakan coklatnya.
" Enak seperti biasanya." Ucap Jisung, Chenle tersenyum mendengarnya.
" Terimakasih."
- - -
Jeno membuka matanya, yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kamarnya menoleh ke kanan dan kekiri namun ia tak menemukan siapapun disampingnya. Rasanya barusan ia bertemu Jaemin tapi bukan disini namun entah dimana, dan Jeno baru sadar semua itu hanya mimpi.
Clek!
" Jeno? Kau sudah bangun?" Jeno menoleh ke arah pintu melihat Renjun yang masuk kedalam kamarnya.
" Siapa kau?" Tanya Jeno.
" Aku Renjun."
" Renjun?" Jeno berfikir apakah semua yang telah ia lewati adalah mimpi? Termasuk menikah dengan Jaemin atau bertemu dengan Jaemin adalah mimpi?
Apakah ia benar-benar menikah dengan putra Huang yang telah di gariskan takdir dengannya? Semua pertanyaan itu membuat Jeno sakit kepala.
" Berbaringlah akan ku panggil tabib untuk mengecek keadaanmu." Ucap Renjun, Renjun kembali keluar dari ruangan.
Jeno masih menatap kamarnya, berapa lama ia tertidur sehingga ia melewatkan banyak hal yang terjadi? Jeno lupa fakta bahwa sebelumnya ia berubah menjadi monster. Pintu kembali terbuka kini menapakan seorang pria tua, Renjun, Ibunya dan Jaehyun.
Pria tua itu mendekat untuk memeriksa Jeno sementara yang lain menunggu di dekatnya, selesai di periksa sang tabib berbincang dengan Jaehyun.
" Apa ada yang sakit?" Tanya Taeyong.
" Tidak, tidak ada." Taeyong tersenyum dan mengelus surai Jeno.
" Kau lama sekali tertidur Jeno."
" Apa aku melewatkan banyak hal?" Taeyong mengangguk.
" Ya banyak sekali hal, kau tumbuh menjadi pria sekarang ya."
" ibu."
" ya?"
" Apakah— Apakah aku menikah dengan Renjun?" Taeyong menatap renjun dan kembali menatap Jeno.
" Tidak sayang." Jeno menyiritkan keningnya.
" Lalu, Mengapa Renjun ada disini?"
" Aku disini karena ingin kembali ke negeri asalku, dan aku disini untuk mengabdi pada istana untuk membalas semua dosa yang telah ayahku lakukan pada kalian." Renjun membungkuk pada Jeno dan Taeyong.
" Tidak apa." Ucap Taeyong.
" Lalu jika aku tidak menikah dengan Renjun, maka dimana Jaemin?" tanya Jeno, Taeyong menghela nafasnya.
" aku sedang mencari ratumu itu, dia masih dalam pencarian, bukankah dia pergi bersama kaki tanganmu itu?" Tanya Jaehyun, Jeno mengangguk.
" Kita pasti menemukanya." Ucap Taeyong sambil mengelus punggung Jeno.
TBC
Haloooo ada yang kangen ga sama Conspiracy of destiny?? Dann worknya kembali lagiiii yuhuuu... Okelah terimakasih sudah baca dan vote jeongmal kamsahamnidaa!! See u in next chapter pai paii!!
Sunny Pwark. May 5, 2020.
Direvisi Jul 15, 2021.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conspiracy Of Destiny [ Nomin ] || ✅
Fantasy✒ 노민 [ Completed ] Mereka nyata bukan hanya karangan fiksi, mereka diciptakan atau tercipta dengan sendirinya, hidup diluar nalar dan keluar dari hukum alam. Ada satu pulau di bagian terujung bumi, dimana disana tempat mereka hidup. ©Sunny Pwark BX...