Chapter 33

2.3K 311 43
                                    

Enjoyy 💜💜💜

Tidak ada antusiasme yang menguar seperti kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak ada antusiasme yang menguar seperti kemarin. Wajah pucat dengan binar redup dan air muka lesu yang Taehyung dapati ketika menjemput sang kekasih. Sapaan dan senyum manis yang ia berikan pun hanya ditanggapi seulas senyum tipis yang entah mengapa terlihat dipaksakan bagi Taehyung yang melihatnya.

Membukakan bagasi untuk Vylan yang hendak meletakan kopernya. Wanita itu masih setia bungkam, bibirnya tetap mengetam bahkan ketika Taehyung dengan terang-terangan menatapnya. Mengabaikan presensi Taehyung, Vylan justru beranjak meninggalkan kekasihnya setelah bagasi tertutup. Menyisakan Taehyung yang menghela napas berat karena khawatir akan keadaannya.

Tanpa basa-basi Taehyung segera menyusul wanitanya, mengunci pintu mobil, Taehyung tidak berniat menyalakan mesin atau menjalankan mobilnya. Pria itu lebih memilih memperhatikan wanitanya yang memejam tenang dengan kepala bersandar pada kaca mobil disampingnya. Menyadari mobil yang di tumpangi tidak ada pergerakan, Vylan perlahan membuka matanya dan menatap Taehyung heran.

"Tae," suara madu Vylan mendayu lesu. "Kenapa tidak segera pergi?"

Taehyung menghela napas berat, melepaskan seat belt, lantas mendekatkan tubuhnya pada Vylan. Taehyung mengulurkan sebelah tangannya untuk merangkum sisi wajah wanita itu. Mengusap permukaan pipi gembil itu lembut, mencuri satu kecupan singkat pada sudut bibir penuh itu, Taehyung lekas menatap teduh sembari berujar, "Ada apa?"

Vylan memiringkan kepala, masih belum paham. "Apa?"

"Kau kenapa?" Taehyung kembali bertanya. "Apa ada masalah di rumah? Kau baik-baik saja? Ibumu marah lagi? Kau tidak di izinkan pergi denganku? Ia marah karena kau pergi denganku? Ia tidak memukulmu atau menyiksamu 'kan?"

Dan bukannya mengutarakan jawaban, Vylan justru mendengus geli sembari tertawa pelan.

"Sayaaang," Taehyung merengek tak setuju, "Apa yang kau tertawakan?"

"Semuanya baik-baik saja, Tae. Aku hanya sedikit pusing, serius." Vylan tersenyum meyakinkan dan meraih tangan Taehyung yang bebas sebelum ia remas mesra.

Dan Vylan benar-benar merasa tergelitik ketika mendapati Taehyung menatapnya sebal disertai cebikan tak suka kala ia menuduh asal tanpa landasan, "Bohong." Begitu Taehyung menuding. Cebikan serta tatapan sebalnya serupa dengan bocah sekolah dasar yang digoda menyukai kawan sebangkunya. Membuat Vylan merasa heran, pria yang usianya hampir menyentuh tiga puluh ini mengapa masih ada sisi menggemaskannya.

"Aku tidak berbohong, sayangku. Cepat jalankan mobilnya, dan biarkan aku tidur sebentar. Ya, ya?" Kerjapan lucu Vylan membuat Taehyung tak tahan. Merasa gemas dan mengecup lembut bibir wanitanya disertai lumatan singkat, Taehyung menegakan tubuh dan menganggguk. "Tidurlah jika merasa pusing. Nanti aku bangunkan, manisku tidak boleh sakit. Mengerti?"

Vylan mengangguk cepat, mengangkat tangan kanannya pada dahi dan bersikap hormat. "Ay ay, captain!!"

Taehyung tergelak kecil, "I can't hear you.."

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang