Chapter 37

2.7K 301 143
                                    

Sebelum baca chapter ini, aku sarankan putar lagu tercengeng menurut kalian.

Enjoyy💜

Enjoyy💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___

Pagi ini Vylan terbangun tanpa Taehyung di sisinya. Ranjangnya dingin dan Vylan temukan tubuhnya sudah terbalut piama yang ia kenakan semalam. Sejenak hal itu membuat Vylan bertanya-tanya. Apakah Taehyung memang suka memakaikannya pakaian saat ia tertidur? Atau, Bagaimana bisa Taehyung memakaikannya pakaian tanpa mengusik tidurnya?

Apapun itu, perihal Taehyung yang meninggalkannya sendirian diatas ranjang adalah kenyataan yang tidak bisa Vylan terima usai mereka bercinta. Harusnya Taehyung tetap disisinya, menantinya bangun dan menghujaninya dengan kecupan kala ia membuka mata.

Hal ini menjemput Vylan pada ingatan ketika ia melakukannya pertama kali dengan Taehyung dulu. Dimana percintaan mereka diakhiri dengan perdebatan dan tangis yang sama sekali tidak baik di ingatan. Hari ini persis seperti hari itu. Apakah ada yang salah? Bukankah percintaan mereka semalam berakhir begitu manis dengan kecupan dan bisikan cinta yang memabukkan? Jadi, kenapa Taehyung meninggalkannya sendirian?

Vylan yang tidak paham lekas bangkit dari baringnya, mengabaikan ngilu pada inti tubuh serta kantuk yang menyerang pelupuk.

Melangkah keluar kamar, Vylan menemukan Taehyung tengah merokok di meja makan. Vylan sedikit terkejut. Taehyung tahu jika Vylan benar-benar membenci asap rokok pun Vylan sendiri tidak melarang Taehyung merokok, karena itu sebisa mungkin Taehyung menghindari rokok ketika Vylan dalam radarnya. Tapi pagi ini, Taehyung tetap merokok di rumah meski tahu Vylan membencinya.

"Taehyung?" Suara yang mendayu lembut itu seketika menyadarkan Taehyung yang sibuk melamun. Dengan tergesa pria itu menekankan ujung rokok yang menyala pada permukaan meja. Taehyung mengibaskan telapak tangannya berulang kali diudara, seolah hal kecil tersebut bisa hilangkan asap tembakau yang dibenci wanitanya dengan cepat.

Pergerakan Taehyung yang begitu terburu, selayak dengan bocah yang tertangkap basah telah melakukan kesalahan oleh ibunya. Mengundang Vylan untuk tertawa pelan sembari menghampiri lelakinya.

"Mengapa meninggalkanku?" Keluhan itu setaraf dengan rengekan saat Vylan melingkarkan lengannya pada tubuh Taehyung yang berdiri tegap dihadapannya. Yang mana membuat Taehyung tersenyum tipis dengan tingkah manja wanitanya.

Vylan mendongak untuk bertemu tatap dengan Taehyung yang jauh lebih tinggi darinya. Mendengus sebal Vylan kembali memeluk tubuh Taehyung erat dan menenggelamkan penghidunya pada dada Taehyung yang bidang, menghirup napas rakus dalam dekapan itu bersama lingkaran lengannya yang semakin mengetat, seolah Taehyung bisa menghilang jika sedetik saja Vylan melepaskannya.

HiraethTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang