"Sikap mu yang dingin membuatku tertarik, semua tentang mu selalu membuatku ingin tahu."
-Jessica-
Jess berjalan santai di kolidor kelas sebelas sambil membaca novel yang baru ia beli dua hari yang lewat, dia tidak akan terburu-buru walau belum mengerjakan pr sejarah, karena ini masih pukul enam lewat lima menit, bahkan kolidor pun masih sepi, dia sengaja berangkat pagi agar lebih banyak waktu untuk menyalin tugas Ara.
Tiba-tiba Jess menabrak dada bidang seorang lelaki yang berjalan santai sehingga bokongnya menyentuh lantai, Jess tidak melihat kedepan dia sibuk membaca novelnya sehingga tidak melihat ada orang didepannya, tapi dia tidak sepenuhnya salah, lelaki tadi juga sedang memainkan hendponenya.
Jess meringis lalu mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang tidak sengaja ia tabrak, Jess melototkan matanya saat melihat Yoga yang sedang mengangkat salah satu alisnya.
Yoga berjalan meninggalkan Jess yang masih meringis, Jess melototkan matanya saat melihat Yoga yang melintas di hadapanya, apakah dia tidak mau menolongnya?atau sekedar menanyakan apakah dia tidak apa-apa? Jess berdiri dari duduknya dan berlari mengejar Yoga dan menyamai langkahnya.
"Ga! Kok enggak di bantuin sih? oh ya gue enggak nyangka loh kita satu sekolah, btw gue mau bilang makasih lo udah nolongin gue dari pencopet waktu itu, sebenernya sih gue mau bilangnya dari kemarin-kemarin tapi enggak sempet-sempet, waktu di kantin lo udah pergi gitu aja sama kayak waktu pertama kita ketemu."Jess terus mengoceh, tapi lihatlah Yoga seperti tidak peduli, matanya fokus ke depan, setelah sampai di tempat tujuannya dia berbelok dan memasuki ruangan itu.
"Perpus?"Jess sedikit tersentak saat dia sudah sampai di depan Perpusatakan, dengan ragu dia memasuki perpustakaan dan mengikuti langkah Yoga dari belakang.
Yoga mengambil salah satu buku biologi dan dia duduk di bangku paling pojok, Jess masih mengikuti Yoga, dia duduk di bangku di depan Yoga dengan bertopang dagu.
Ganteng! hanya itu yang dapat Jess simpulkan saat dia melihat muka Yoga dengan sedekat ini.
"Ga?" panggil Jess saat bosan sudah menyelimutinya. Yoga tidak mengalihkan pandangannya dari buku yang sedang dia baca. "Lo udah punya pacar belum?" Jess kembali bertanya tapi tak ada sahutan dari Yoga, dia seperti bicara sama patung.
"Diam berarti belum."Ujar Jess sambil tersenyum lebar, Yoga masih terlihat acuh. "Kalo jadi pacar gue mau?" Yoga langsung mengalihkan pandangannya dari buku tebal itu, dan menatap Jess yang menurun naikkan alisnya, Yoga beranjak dari tempat duduknya.
"Enggak!"ujar Yoga ketus lalu berlalu pergi.
Jess terpaku di tempatnya sampai suara bel membuatnya tersadar, dia beranjak dari tempat duduknya dan berlari menuju kelasnya, dia lupa mengerjakan pr sejarah, Jess tidak yakin kalau bu Risa tidak berangkat, karena dia termasuk salah satu guru yang rajin dan tepat waktu.
"huft.. Huft.."Jess masih mengontrol napasnya di depan kelas, kelas sudah di tutup, besar kemungkinan bu Risa sudah masuk. Jess memegang knop pintu dengan perlahan lalu membukanya, terlihat bu Risa yang sedang menjelaskan pelajaran.
Jess berjalan pelan, Viona dan Ara menyeringit melihat Jess yang baru tiba. Jess menghampiri Bu Risa.
"Bu maaf saya telat."Jess bicara pelan, dia bergeridik ngeri melihat muka Bu Risa yang sangar.
"Dari mana aja kamu?" Tanya Bu Sur.
"Perpus, ehh..i-iya perpus tadi Jess ke perpus di suruh sama bu Ummi." ujar Jess gugup.
"Ohh.. Ya udah kamu boleh duduk, tapi ingat kalau kamu melakukan kesalahan lagi di pelajaran saya kamu akan saya hukum." Jess mengguk patuh lalu duduk di samping Ara.
"Ya sudah anak-anak sebelum kita melanjutkan pelajaran! kumpulkan tugas kalian terlebih dahulu!" satu persatu murid mengumpulkan tugas dari Bu Sur, begitu juga dengan kedua sahabatnya Ara dan Viona. Viona yang baru selesai mengumpulkan tugasnya pun bingung melihat Jess yang masih setia duduk di tempatnya.
"Jess kumpul sana." ujar Viona.
"Gue belum ngerjain, gimana dong?.." Jess kelabakan, gimana mungkin ini kedua kali dia mencari masalah sama Bu Sur, Bu Sur sudah memafkannya soal telat masuk, tapi Jess tidak yakin Bu Sur akan memafkannya kali ini.
"Serius?" Viona melototkan matanya. "Duh.. Lo gimana sih Jess?!"Viona ikut kebingungan, sedangkan Ara hanya duduk tenang di kursinya, sesekali dia hanya melirik dari ujung matanya lalu menghembuskan napas gusar, ini bukan yang pertama kali.
"Gu... "belum sempat Jess melanjutkan ucapnya sura Bu Sur sudah mengintruksi.
"Ada satu anak yang tidak mengumpulkan tugas. "ujarnya setelah selesai mengecek semua tugas." Jess tugas kamu mana?! "Jess yang mendengar pertanyaan dari bu Sur pun hanya memberikan seriangai khasnya.
"Lupa. "Jess menampakkan deretan gigi putihnya.
"Sini kamu! "Bu Sur sudah geram melihat sikap muridnya satu ini." Jess kamu itu ya!, bisa kan enggak cari masalah, kamu saya hukum membersihkan perpustakaan! " muka Bu Sur sudah merah padam menahan emosi.
Alhamdulialah.. kan kalo guni gue enggak perlu belajar sama guru kiler ini.
Jess tersenyum dan bersyukur di dalam hatinya, Jess melangkahkan kakinya keluar kelas tapi Bu Sur kembali beruajar.
"Mau kemana kamu?" Jess menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Mau ke perpus lah, kan ibu sendiri tadi yang nyuruh." Jess tidak habis pikir dengan guru satu ini, padahal baru berapa detik dia menyuruh Jess, tapi dia sudah lupa.
"Ohh.. ya udah sana kamu!"
"Dasar guru pikun." Jess mencibir lalu keluar kelas, dia berjalan di kolidor kelas sebelas dengan santai lalu dia berbelok ke perpus.
Jess menata buku-buku pada tempatnya dan sedikit memberikan debu-debu pada buku tersebut, Jess mengalihkan pandangannya dari buku, dia melihat Yoga bersama seorang perempuan, Jess menanajamkan penglihatannya dari cela-cela buku.
"Ni bang nasi gorengnya." Ai menyodorkan satu bungkus nasi goreng ke depan wajah Yoga yang sedang membaca buku, Yoga mengangkat wajahnya dia mengambil cepat nasi goreng yang di beri adiknya.
"Enggak bosen apa?" Yoga hanya mengangkat bahunya acuh, dia membuka bungkus nasi goreng lalu mulai memakanya.
"Ohh iya abang kok di perpus? enggak ke kelas?"tanya Ai, dia sangat kenal dengan abangnya ini dia tidak akan bolos di pelajarannya kecuali dulu waktu smp.
" Free. "Jawab Yoga sambil memasukkan satu sendok nasi goreng ke mulutnya. Ai hanya ber ohh ria lalu beranjak dari tempat duduknya, dia harus kembali ke kelas soalnya tadi dia ke sini dengan alasan ke toilet.
"Nasi goreng? Ohh.. Dia suka nasi goreng, dan tadi adiknya kali ya?" gumam Jess
Jangan lupa vote dan komen!
KAMU SEDANG MEMBACA
JESSICA'S
Teen FictionKau itu sulit aku dapatkan apalagi aku genggam. Kau itu sulit di takklukkan dan aku dapatkan. Dan kamu bisa menyakiti jika ku tak memilih pergi. Namun kau akan memberi ku kebahagiaan jika ku bisa sabar. Hanya dua pilihan pergi atau bertahan. Ent...