Semua orang menyuruhku menyerah, sebelum bukan kau yang menyuruhku aku akan tetap berjuang.-Jessica -
"Jess buruan cerita, kenapa lo bisa kenal ama Ai?" Viona mengguncang bahu Jess, Jess memutar bola matanya.
Sesuai janji Jess dan Ara menginap di rumah Viona, dan sekarang mereka sedang berada di kamar Viona, Viona dan Jess berada di atas kasur, mereka baru selesai menonton drakor di leptop milik Viona, sedangkan Ara dia lebih memilih mengotak-atik ponselnya.
Jess menceritakan dari awal sampai akhir, tak ada yang terlewatkan, Viona manggut-manggut saja.
"Jadi lo pernah nembak dia Jess?" tanya Viona sambil mengunyah jajanan yang sudah mereka beli tadi di Minimarket. Jess menganggukkan kepalanya mantap.
"Kok bisa?" tanya Viona dengan kening berlipat-lipat, Jess menghembuskan napas kasar.
"Gue juga enggak tau Vi, dari mana keberanian yang gue dapet," jawab Jess.
"Lo suka sama dia?" tanya Viona lagi, kali ini dia menatap mata Jess.
"Gue rasa lebih dari itu," jawab Jess imbigu, Viona menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Maksud lo?"
"Gue udah cinta sama dia, " ujar Jess mantap, Viona mencoba mencari kebohongan di mata Jess namun nihil.
"Terus apa yang bakal lo lakuin selanjutnya?"tanya Viona.
"Nyerah. "bukan Jess yang menjawab melainkan Ara, dia menurunkan ponselnya agar dapat melihat kedua sahabatnya." Gue takut yang lo dapet hanya sakit hati, bukan balesan dari apa yang lo rasa, " ujarnya dengan nada datar.
"Enggak! Gue nggak bakal nyerah sebelum apa yang gue ingin bisa gue dapetin," ujar Jess kesal.
"Tak semua yang lo ingin terkabul dan tak semua yang lo harepin bisa lo dapetin," ujarnya Ara, dia menatap manik mata Jess.
"Bener kata Ara Jess, gue takut yang lo dapetin cuma sakit hati." ujar Viona, meyakinkan Jess agar dia mundur sebelum berperang sebelum apa yang dia rasa semakin dalam.
"Kalian sahabat gue bukan sih? Seharusnya kalian dukung gue" ujar Jess kesal.
"Terserah lo deh Jess." Viona sudah menyerah dengan sikap keras kepala Jess.
"Keras kepala," gumam Ara.
"Vi! Minjem gitar lo dong," ujar Jess memecahkan keheningan.
"Tu." Viona menunjuk gitar yang tergeletak di atas sofa dengan dagunya, Jess mengambilnya lalu pergi ke balkon kamar Vio.
Ara dan Viona saling tatap lalu beranjak dari tempat duduk mereka dan mengikuti Jess.
Jess duduk di sofa balkon yang sering Viona duduki, Jess memangku gitar dan mulai memitiknya.
"Jess!"Viona menepuk bahu Jess pelan lalu duduk di sebelah Jess di susul Ara, Jess menoleh sambil menaikkan satu alisnya.
"Jess menurut lo Tomi suka nggak sama gue?" tanya Viona sambil berpangku dagu, Jess menoleh lalu meletakkan gitar Viona ke lantai.
"Mana gue tau, itu kan perasaan orang enggak bisa di tebak." Viona berdecak pelan.
"Kalo menurut lo Ra?" Viona mengalihkan pandangannya kearah Ara.
"Di liat dari matanya sih iya," jawabnya, Viona mengganguk setuju dengan ucapan Ara.
Hanya ada keheningan. "Lo tau bintang itu," ujar Viona memecahkan keheningan, dia menunjuk bintang yang bertaburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
JESSICA'S
Teen FictionKau itu sulit aku dapatkan apalagi aku genggam. Kau itu sulit di takklukkan dan aku dapatkan. Dan kamu bisa menyakiti jika ku tak memilih pergi. Namun kau akan memberi ku kebahagiaan jika ku bisa sabar. Hanya dua pilihan pergi atau bertahan. Ent...