[7] rich man

4.8K 511 78
                                    

[Bahasa tidak baku]


•••

Hari ini Lisa lagi jalan-jalan sama Suho, pacarnya. Padahal Lisa cuma bilang bosen, eh si Suho malah ngajakin ke Jepang.

Duh.

Enak sih enak ya, bilang bosen langsung pesen tiket pesawat ke luar negeri, tapi ya gitu, Suho tuh rempong banget.

Masa Lisa beli es krim pinggir jalan aja langsung di tegur, besoknya langsung nge-booking cafe, khusus seharian cuma buat Lisa, dan seluruh menu cafe di ubah jadi es krim semua.

Lisa pernah bilang.

“Nggak usah manjain aku, buang-buang duit.”

Lah Suho malah jawab.

“Ya nggak papa, justru itu aku mau buang-buang duit, biar agak berkurang sedikit.”

Kan bangsul.

Tapi, serempong-rempongnya Suho, Lisa sayang kok, bukan karna duit ya, tapi emang asli cinta.

Pernah sekali Lisa jatoh karna di senggol temen kuliahnya, tangannya lecet, cuma kegores di siku.

Suho langsung kalang kabut, panggil ambulan buat ngebawa Lisa ke rumah sakit pribadinya. Sampe-sampe tangannya di perban.

Padahal kan cuma lecet!!!

Dan hari ini mereka lagi di mall, buat beli oleh-oleh.

“Lisa kamu mau yang harganya 30 juta dolar, atau yang 20 juta dolar?” tanya Suho, nunjukin tas branded keluaran chanel yang harganya nggak main-main.

“Suho, aku mau syal aja deh, tas aku udah numpuk, tiap weekend kita jalan-jalan, dan selalu beli tas.” kata Lisa nolak.

“Oke, kalo gitu aku pesenin ke designer langganan aku ya. Kamu mau yang hiasannya emas atau berlian?”

Please deh, syal itu buat ngangetin badan, bukan buat gantungan emas berlian, Hadeh.

“Suho, jangan berlebihan, aku cuma mau syal, bukan berlian atau emas, lagian bukan buat aku kok.” kata Lisa membenarkan.

“Lho terus buat siapa?” tanya Suho.

“Buat nenek, aku udah lama nggak ketemu, rencananya pulang dari Jepang, aku mau ke rumah nenek.”

“Lho, kok nggak bilang-bilang?!” Suho kaget, nggak tau kenapa.

“Kenapa emangnya?” tanya Lisa bingung.

“Ya 'kan aku bisa beliin stok makanan, atau nggak siapin mobil buat kamu, kali aja nenek kamu mau mobil juga, nanti aku pesenin.”

Mesen mobil udah kaya mesen makanan pinggir jalan aja.

“Ih, gak usah, ngerepotin banget tau.” kata Lisa nolak, berlebihan banget si Suho, untung sayang.

“Nggak papa sayang, lagian 'kan kamu jarang ketemu nenek, siapa tau nenek kamu mau mobil ya nggak?„

Serah lu SuhoLangkaya!

Ya, dan akhirnya Lisa nurut aja, daripada nanti tambah ribet. Bisa-bisa nanti malah di beliin Pabriknya mobil.

•••

“Nenek...” Lisa meluk neneknya, aduh kangen.

“Lisa, kamu udah lama nggak ke rumah nenek, ngapain aja kamu?” tanya neneknya Lisa.

“Lisa sibuk kuliah nek, tugas juga numpuk banget, bahkan ke rumah mama papa aja jarang,” kata Lisa.

“Eh, itu siapa?” seketika neneknya Lisa kaget, melihat seorang berpenampilan rapi, berdiri di belakang Lisa.

“Ini Suho nek, pacar Lisa, hehe...” Lisa cuma nyengir, neneknya kan nggak tau Lisa punya pacar.

“Kok kamu nggak bilang sih, punya pacar ganteng gini.” Suho nya langsung berbunga-bunga dalam hati, udah dapet restu orang tua, sekarang nenek, tinggal lamaran aja udah.

“Iya nek, makasih lho, kebetulan Suho sama Lisa abis dari Jepang kemarin, dan bawa oleh-oleh.” kata Suho sambil nyodorin bingkisan berupa 3 paper bag.

“Nggak usah repot-repot nak, cukup kamu jagain Lisa nenek udah seneng.” kata nenek, sambio senyum.

“Ah nenek bisa aja, nggak di suruh pun Suho bakalan jagain Lisa.” dan satu pukulan mendarat di lengan Suho, pelan kok nggak keras, dan Lisa mukulnya sambil malu-malu gitu, kebayang nggak?

“Aduh! Suho ini apa?” nenek Lisa kaget, pas ngeluarin barang di salah satu paper bag yang dikasih Suho.

“Oh itu patung berlian nek, khusus buat nenek.” neneknya Lisa melotot, patung berlian woy!

“Yaampun nak, buat apa patung berlian, emangnya nggak mahal apa?” kata nenek Lisa sambil liatin patung berlian, oleh-oleh dari Suho.

“Nggak kok nek, malahan sengaja Suho jadiin patung, abisnya berlian di rumah Suho kebanyakan.” kata Suho jujur, neneknya Lisa makin melotot.

“Sekaya apasih kamu itu, sampe-sampe berlian di jadiin patung.” tanya neneknya Lisa.

“Jangan nanya nek, Suho juga nggak tau, yang Suho tau cuma seberapa besar cinta Suho ke Lisa, mungkin nggak terhingga.”

“Ih apaan sih, gombal aja dari tadi.” Lisa makin merah deh mukanya.

"Waduh! Ini apaan lagi?" neneknya Lisa ngeluarin tas Chanel pemirsah, yang di modifikasi. Kainnya di kasih hiasan emas, terus tali tasnya di kasih berlian sama mutiara.

"Itu tas chanel nek, keluaran terbaru, tapi Suho modifikasi pake berlian, emas, sama mutiara." kata Suho santai.

"Ini apa lagi sih, kok serba silau oleh-olehnya."

Dan oleh-oleh terakhir adalah, serbuk emas.

"Itu sebenernya garam nek, tapi Suho campur sama serbuk emas, tenang nek, aman dikonsumsi kok."

Nenek cuma manggut-manggut, iyain aja deh, kan bersyukur juga dibawain oleh-oleh semewah ini.

"Nek, kalo gitu Lisa pulang ya." kata Lisa mau pamitan.

"Lho kok sebentar banget sih." protes nenek.

"Soalnya Lisa ada janji nek sama temen, terus mau ngerjain tugas yang belum selesai, nih gara-gara Suho ngajakin ke Jepang." kata Lisa jujur, kan emang salahnya Suho.

"Ya kan kamu bilang bosen sayang, yaudah aku ajakin ke Jepang."

"Ya nggak gitu juga."

"Udah-udah, jadi pulang nggak nih." sela nenek, daripada terus debat mulu dua manusia ini, lebih baik dilerai aja.

"Iya nek, kita pulang ya, kapan-kapan Suho bawain baju berlian, atau enggak Suho beliin aja butik buat nenek."

Haduh, ni konglomerat satu emang ya. Udah kaya, ganteng, bucheen lagi.

Sama Lisa tentunya.

"Sayang, nanti kita kalo nikah, mau di negara mana?" tanya Suho di dalam mobil.

"Dimana aja, asal nyaman."

"Yaudah, nanti akadnya di Arab, terus pesta kan harus 7 hari 7 malem. Hari pertama di Singapura,  hari kedua di Korea, hari ketiga di Jepang, hari keempat di Australia, hari kelima di Amerika, hari keenam di Swis, hari ketujuh di London."

Serah lu tong!

•••

Ini weird sih, tapi lucu hahaha.


16 februari 2020
12.24 wib

By : La_riska
[revisi]


 Story Of LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang