[On Going]
"A place where you can read my stories." Lalisa.
[Lalisa random stories]
[Oneshoot or Twoshoot]
•••
Bahasa ada yang baku, dan ada yang tidak baku.
Update sesuai mood, hihihi.
By : La_riska
Gadis dengan mata bengkak itu mengeratkan jaket kulitnya, melawan hawa dingin yang memaksa masuk untuk membuatnya tak nyaman.
Hidung merahnya benar-benar membuatnya tambah cantik, meskipun wajah innocent itu tak tersentuh make up.
Terdengar isakan dari bibir kecilnya, bibir Lalisa bergetar kembali. Ia sudah memutuskan untuk pergi dari rumah, menuju ke tempat dimana dia bisa menumpahkan segalanya.
Brak!
Prang!
Lisa kembali memasang ekspresi ketakutan, pendiriannya semakin kuat, ia sudah tidak kuat berada di lingkungan ini.
Buru-buru gadis berambut pendek itu berlari ke dekat jendela kamarnya, lalu membukanya dengan tergesa-gesa.
Ia sudah menyiapkan tali yang ia rangkai sendiri dari beberapa selimut, hingga menjadi untaian yang panjang.
Segera ia kaitkan tali itu ke tiang penyangga kasur king size-nya lalu tanpa berpikir panjang ia mulai menuruni tembok rumahnya yang sangat tinggi itu.
Lisa tidak peduli sekalipun harus cedera saat turun nanti, yang terpenting sekarang adalah, ia harus keluar dari tempat indah namun menyeramkan ini.
Bruk!
Setelah beberapa menit, akhirnya kaki Lisa menapak di tanah, ia sangat lega akhirnya bisa keluar dari sana tanpa cedera sedikit pun.
"Ayah ibu, maafkan aku, aku pergi ya, hiks."
Sambil mengeluarkan air matanya, gadis itu melangkah menuju gerbang rumahnya yang terletak beberapa meter dari tempat ia berdiri, buru-buru ia menghapus air matanya, lalu segera berlari ke gerbang dan keluar dari pekarangan rumahnya.
Lalisa bukanlah gadis kuat yang bandel, ataupun gadis dengan perilaku buruk yang menyimpang, bukan sama sekali.
Lalisa hanya gadis polos yang tidak tahu apa-apa, ia gadis 19 tahun yang hanya tahu, jika setiap hari kedua orang tuanya selalu bertengkar dan saling melempar cacian, saling menghantamkan barang hingga suara gaduh itu sampai ke telinga Lisa.
Usia Lisa baru 18 tahun saat ia pertama kali keluar rumah, selama 18 tahun hidupnya, ia hanya di kurung dalam sangkar mewah, atau yang bisa kalian sebut tempat singgahnya.
Karena itu, sifat Lisa sangat polos dan tidak tahu apapun. Lisa hanya seorang gadis rapuh yang perlu bimbingan untuk melanjutkan hidupnya.
•••
Ketukan pintu yang bersumber dari tangan Lisa berbunyi, pintu kayu berwarna putih itu masih saja tertutup.
Ceklek.
Senyuman Lisa mengembang saat pintu terbuka.
"Oppa!" serunya sambil tersenyum lebar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.