Hurts 13

4.2K 395 71
                                    

Annyeonghaseyo~
Aws typo~
Enjoy~

****

Skip 5 bulan kemudian...

Wajah kurus pucat itu semakin kurus dan pucat lagi. Surai pirangnya yang indah, sedikit demi sedikit berkurang akibat gagar otak yang di derita.

Tubuhnya semakin kurus kering layaknya tengkorak. Bibir yang dulunya nampak merah sekarang tampak kering pucat. Bulu mata lentiknya tergantikan dengan bulu mata yang layu.

Felix

Sudah 5 bulan semenjak komanya ia tampak lebih seperti tengkorak. Memang penyakitnya masih merespon obat² an yang di berikan.

Akan tetapi tubuhnya tidak. Semakin ia diberi obat² an untuk menekan penyakit ganasnya, semakin menyedihkan pula kondisinya.

"Lixie-hyung. Lama sekali kau tak bangun. Aku rindu. Cepatlah sadar Hyung. Lihatlah bagaimana kondisimu sekarang hyung. Aku kasihan padamu Hyung. Aku ingin Hyung tidak kesakitan lagi akan tetapi aku tidak ingin Hyung pergi. Cepatlah sadar Hyung. Aku rinduu.... Aku menunggumu.... Seberapa lamapun ituu... Akan tetap ku tunggu sadarmu... Tapi ku mohon segeralah sadar Hyung kesayanganku..."~ujar orang itu untuk kesekian kalinya.

Kalimat itu ntah untuk keseratus atau beribu-ribu kali selalu ia ucapkan dikala menjenguk Felix. Seakan-akan dengan kalimat itu ia yakin bahwa Felix akan segera sadar.

"Jeongin? Kok masih disini? Nanti kamu terlambat untuk kesekolah loh"~ ujar woojin memperingati.

Ya orang itu adalah jeongin. Orang yang selalu mengucapkan kalimat itu dikala menjenguk Felix. Tak ada bosan² nya ia mengucapkan kalimat yang dirasa hampir seperti Mantra tersebut.

"Iya Hyung sebentar lagi aku akan berangkat"~ujar jeongin yang masih menatap jemari Felix yang tengah ia genggam.

"Sudah jangan menunda lagi nanti kamu terlambat lagi. Bukannya sekarang kamu ada ulangan?"~ujqr woojin seraya mengusap pelan Surai hitam jeongin.

Karena ucapan woojin tadi akhirnya jeongin mau beranjak dari sana untuk segera berangkat sekolah. Dengan memasang wajah datar jeongin pergi dari ruangan rawat felix.

"Lihatkan liksiu? Jeongin telah berubah. Dia jadi lebih pendiam dan dingin. Sekarang disekolah nya jeongin terkenal lebih dingin dan pendiam siapapun yang mencoba mendekatinya maka tak segan² dia akan mengusir mereka. Bukan hanya jeongin saja tapi semua saudara kita berubah liksiu. Mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka dengan kegiatan masing-masing daripada untuk berkumpul bersama-sama seperti dulu. Jikalau ada waktu luang pun mereka hanya akan luangkan waktu itu untuk menjaga mu disini. Hyung mohon liksiu. Bangunlah, sadarlah, dan buat mereka kembali seperti dulu. Karena ku rasa hubungan kami sebagai saudara jadi lebih renggang dan tak sedekat dulu. Huh..... Hyung percaya kalau liksiu itu kuat dan pantang menyerah. Jadi Hyung tunggu ya sadarmu liksiu"~ujar woojin panjang sebelum pergi meninggalkan Felix untuk memeriksa pasien lain.

~at siang hari~

Cklek

Seperti biasa woojin akan rutin memeriksa kondisi perkembangan felix.

Saat di tengah pemeriksaan nya, betapa terkejutnya ia melihat jari jari tangan Felix bergerak pelan.

Lalu di susul terbukanya mata karamel Felix sedikit demi sedikit.

"Liksiu dengar Hyung? Liksiu..."~ujar woojin.

"eunghh... haus"~lirih Felix serak.

Segera woojin mengambil air di nakas lalu membantu Felix untuk meminumnya.

It's Hurts[ ✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang