"Bagaimana dokter keadaan putriku?" tanya Yunho saat melihat dokter keluar dari ruang operasi.
"Syukurlah.. Operasinya berjalan dengan sangat lancar pendarahan yang dialaminya bisa dihentikan, sekarang pasien tinggal proses pemulihan saja"
"Apa saya bisa menjenguknya?"
"Sebentar yah tuan, tunggu sampai pasien dipindahkan di kamar inapnya.
Yunho tersenyum, dia melirik ke arah Kai yang semakin melemah.
"Kai.. Apa kau baik-baik saja?"
Kai hanya menganggukkan kepalanya.
"Ayah.. Aku izin ke toilet bentar yah"
Yunho hanya mengangguk.
"Nampaknya kondisi tubuhnya sedang kurang sehat, tapi dia memaksakan untuk kesini. Terlihat jelas jika dia telah menyesali semua perbuatannya, semoga saja Krystal mau memaafkan dan menerimanya kembali"
***
Setelah satu jam..
Krystal sudah di pindahkan ke ruang rawat, Yunho dan Kai sedari tadi menunggu Krystal untuk membuka matanya.
Perlahan Krystal mulai membuka matanya, dia melirik ke ayahnya.
"Dad"
Dia tersenyum, dia mengelus perutnya yang telah rata kembali.
"Anakku?"
"Anakmu ada di ruang inkubasi Krys, karena dia lahir sebelum waktunya"
Krystal hanya mengerjapkan matanya. Dia terkejut saat melihat Kai yang kini berada di depannya.
Kai tersenyum ke arah Krystal, tapi Krystal membuang wajahnya, dia menarik lengan ayahnya.
"Dad.. Aku mohon usir dia.. Aku tak ingin melihatnya lagi"
Hati Kai merasakan sakit seolah dia ditikam dengan banyak anak panah yang menusuk ke hatinya. Dia menahan tangisnya yang mungkin bisa pecah, karena saat ini Kai merasakan hatinya hancur. Dia rapuh, sangat rapuh.
"Sayang.. Dia kan masih suamimu, apa kau tak merindukannya?"
"Dad.. Aku mohon, suruh dia pergi. Atau dad ingin melihat aku mati?"
Yunho terkejut, dia langsung menutup mulut anaknya itu.
"Hei.. Kau ini jangan bicara sembarang"
"Maka dari itu dad, usir dia!" ucap Krystal pelan dengan menangis.
Kai tak tega melihat Krystal seperti itu.
"Tidak apa-apa ayah, aku akan pergi. Krystal maafkan aku jika selama ini aku banyak salah padamu, aku benar-benar sangat menyesal. Memang penyesalan selalu datang di akhir, dan saat ini aku sedang menikmati karmaku, terimakasih Krystal. Aku hanya minta satu hal kepadamu, jagan anak kita dengan baik. Dan jika kau berkenan namakan dia dengan nama Taeoh". Aku pergi dulu. Jaga dirimu"
Kai melangkahkan kakinya dengan sangat gontai. Yunho benar-benar tak tega melihat menantunya seperti itu.
"Krystal.. Dia sudah sangat menyesal, apa kau tak mau memaafkannya?"
Krystal terdiam tak bergeming.
***
Kai menuju ke ruang inkubasi, dia telah mengenakan baju khususnya. Dia meminta izin sebentar untuk bertemu dengan anaknya.
Kai menatap haru saat dia dapat menggendong anaknya di dekapannya dan dapat dengan jelas menatap wajah si tampan mungil ini. Ada kesenangan yang tak bisa dia ungkapkan. Dia benar-benar sangat menyayangi anaknya itu, Kai mencium pipi mungil anaknya.
"Taeoh.. Kau harus cepat besar agar kau bisa menjaga ibumu yah" bisik Kai di telingan putranya itu.
Taeoh kecil seolah mengerti dia tersenyum manis kepada Kai.
Kai lalu menaruh kembali putranya di tabung inkubator.
Kai berjalan dengan sangat sempoyongan, kepalanya terasa sangat pusing.
BRAKKK...
Kai terjatuh di lantai dan tak sadarkan diri.
***
"Bagaimana keadaannya, dok?"
"Kondisinya sangat lemah, tensi darahnya benar-benar rendah dan nampaknya belum ada nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya"
"Astaga.. Ya sudah dok tolong lakukan yang terbaik untuk menantuku"
Dokter itu mengangguk.
Yunho menatap sedih kondisi menantunya itu, mungkin hati Krystal sudah terlalu sakit dengan perlakuan Kai kepadanya dulu.
Yunho kembali lagi ke ruangan Krystal dengan wajah yang murung.
"Dad kenapa?"
Yunho hanya menatap putrinya itu.
"Nak, apa kau yakin akan berpisah dengan Kai?"
"Yakin dad.. Setelah aku pulih dan bayiku keluar dari inkubator aku akan segera mengurus perceraianku dengan Kai"
"Tapi sayang.. Aku rasa Kai sudah berubah, dia sudah sangat menyesali perbuatannya"
Krystal sejenak berpikir.
"Keputusanku sudah bulat dad, tak bisa diganggu gugat"
"Krystal.. Kai sedang dirawat disini, tubuhnya melemah, dia kekurangan nutrisi"
Krystal hanya terdiam.
"Pikirkan sekali lagi nak, jangan mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. Aku takut nantinya kau akan menyesal, tanyakan pada hati kecilmu"
Yunho meninggalkan Krystal di ruangannya sendiri, tak lama suster masuk.
"Sus.. Bisa kau antar aku sebentar untuk menemui pasien yang bernama Kai?"
Suster itu mengangguk, Krystal lalu duduk di kursi roda.
Suster itu membawa Krystal menuju kamar rawat Kai.
Krystal terkejut saat melihat tubuh Kai yang terbaring lemah.
Dia lalu menghampirinya, mata Krystal tak henti menatap wajah Kai yang terlihat sangat pucat.
Tak terasa airmata Krystal jatuh.
"Aku masih mencintaimu, Kai. Bertahanlah" ucapnya pelan.
Tanpa Krystal sadari Kai mendengar ucapannya, namun dia hanya pura-pura tidur.
Setidaknya Kai mengetahui perasaan Krystal yang sebenarnya..
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT MINE
FanfictionKrystal dan Soojung yang terlahir kembar harus tinggal terpisah karena perceraian kedua orangtuanya. Krystal ikut dengan ayahnya pindah ke luar negeri, membuatnya mengikuti budaya luar. Penampilannya yang modis dan modern berbanding terbalik dengan...