Menyesal

645 54 0
                                    

Sebulan telah berlalu...

Tapi hubungan Krystal dan Kai tak pernah membaik, semenjak kejadian itu mereka sudah tak pernah tidur satu ranjang lagi. Kai memilih untuk tidur di ruang kerjanya atau di kamar tamu.

Krystal masih terdiam di kamar mandi, dia menangis dengan menatap benda pipih kecil yang dia pegang. Dia meratapi nasibnya.

Dia lalu menghubungi ayahnya.

"Dad.. Aku ingin kembali ke Amerika"

"........."

"Aku sudah tak tahan berada disini, Dad. Jika suami dan mertuaku tak menginginkanku untuk apa aku terus menerus bertahan disini, Dad. Aku sudah sangat yakin dengan keputusanku. Aku harap kau mengerti, Dad"

"........"

"Terimakasih, Dad"

Krystal keluar dari kamar mandi, dia mengambil koper miliknya dan mulai mengemasi pakaiannya.

Untung saja hari itu ibu mertuanya sedang pergi, Kai dan ayahnya berada di kantor. Jadi memudahkan bagi Krystal untuk pergi dari sana.

Krystal mulai melangkahkan kakinya dengan menyeret kopernya itu. Dia sesekali menoleh dan tersenyum.

"Semoga kau selalu bahagia, Kai. Maafkan aku yang telah masuk ke dalam hidupmu secara paksa"

Krystal menjatuhkan airmatanya dan dia mulai masuk ke dalam mobil hitam yang sedari tadi menunggunya.

"Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu, Krys?" tanya Baekhyun.

Krystal hanya mengangguk.

Baekhyun langsung menyalakan mesin mobilnya.

***

Kai pulang agak larut malam, dia mengendorkan ikatan dasi di lehernya dan membuka dua kancing atasnya. Dia langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya, kamar yang selama sebulan ini tidak pernah dia menginjakkan kakinya. Entah mengapa malam ini Kai ingin sekali bertemu Krystal. Kai terkejut saat melihat lampu kamarnya yang mati, dia lalu mencari stop kontaknya untuk menyalakan lampunya. Bola matanya berputar untuk menyusuri setiap sudut. Tujuannya hanya satu, untuk menemui Krystal. Kai mengecek ke balkon namun tak juga menemukan Krystal, dia lalu mengetuk pintu kamar mandi tapi tak ada jawaban. Perlahan Kai mulai membuka pintu kamar mandi itu, namun dia tak juga menemukan Krystal disana. Namun saat dia ingin keluar dari kamar mandi itu, dia melihat sebuah benda pipih kecil tergeletak di lantai. Kai terkejut saat melihat testpack yang menunjukkan garis dua berwarna merah.

Dia mengusapnya dengan kasar dan menghela nafasnya. Dia langsung keluar dengan terburu-buru. Dia menuju kamar orangtuanya dan mengetuknya kencang.

"Ibu.. Ibu.. Ibu"

Yuri yang terbangun dia langsung membuka pintu kamarnya.

"Ibu.. Apa Krystal izin padamu jika dia akan pergi?"

"Krystal? Bukankah dia ada di kamarnya?"

"Tidak bu.. Dia tak ada di kamarnya"

"Lalu? Bagaimana bisa? Eh tapi tunggu dulu, tadi ibu memang pergi bertemu dengan teman ibu di luar, apa Krystal kabur? Dia tidak mengatakan apapun padamu, Kai?"

Kai menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya menemukan ini" ucap Kai pelan dengan menyodorkan testpack yang dia temukan.

Yuri terkejut, dia tak menyangka jika menantunya hamil tapi dia kabur dari rumah.

"Kai.. Memangnya kau bertengkar dengan Krystal?"

NOT MINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang